Gereja Katedral Santo Petrus, Dibangun 1921 Saksi Perjalanan Keuskupan di Bandung
loading...
A
A
A
Setelah melalui beberapa alternatif dipilihlah sebuah lahan bekas peternakan di sebelah Timur Gereja St. Franciscus Regis, di Merpikaweg (kini jalan Merdeka), sebagai lokasi gereja baru. Perancangnya pun telah terpilih, yaitu Ir. C.P. Wolff Schoemaker, seorang arsitek berkebangsaan Belanda.
Pembangunan gedung gereja yang baru dilaksanakan sepanjang tahun 1921. Setelah selesai, gereja yang baru itu diberkati oleh Mgr. Luypen pada tanggal 19 Februari 1922, dan dipersembahkan kepada Santo Petrus, yang merupakan nama permandian dari Pastor P.J.W. Muller, SJ. Pada hari itu juga, Mgr. Luypen meresmikan & memberkati Pastoran Santo Petrus, yang saat itu termasuk Vikariat Batavia.
Gereja dan pastoran yang lama, Gereja St. Franciscus Regis, dijadikan gedung Perkumpulan Sosial Katolik. Dua tahun kemudian, diresmikan pendirian sebuah gedung sekolah Katolik untuk putra dengan nama St. Berchmans di Javastraat (sekarang Jalan Jawa), tepat di sebelah Timur Gereja St. Petrus. Sekarang bangunan sekolah itu digunakan oleh SD St. Yusup II.
Menurut Amanda, gereja ini hingga kini masih menjadi daya tarik bagi banyak pihak. Tak sedikit umat katolik dari berbagai daerah berkunjung untuk melihat kemegahan gereja. "Banyak umat yang menganggap ini rumah sendiri. Mereka datang misalnya untuk mencari ketenangan, berkeluh kesah soal kehidupan," kata dia.
Tidak sedikit juga masyrakat non katolik yang mengagumi kemegahannya. Mereka melakukan penilaian dan riset tentang desain arsitektur dan lainnya. "Ini tidak hanya gereja, tapi gedung sejarah, banyak komunitas sejarah meneliti, anak SD hingga SMA belajar arsitektur dan lainnya," jelas dia.
Tantangan mengurus gereja ini cukup besar. Karena bangun ini masuk kategori cagar Budaya dan dilindungi peraturan daerah. Sehingga tidak bisa sembarangan merombak bangunan.
Pembangunan gedung gereja yang baru dilaksanakan sepanjang tahun 1921. Setelah selesai, gereja yang baru itu diberkati oleh Mgr. Luypen pada tanggal 19 Februari 1922, dan dipersembahkan kepada Santo Petrus, yang merupakan nama permandian dari Pastor P.J.W. Muller, SJ. Pada hari itu juga, Mgr. Luypen meresmikan & memberkati Pastoran Santo Petrus, yang saat itu termasuk Vikariat Batavia.
Gereja dan pastoran yang lama, Gereja St. Franciscus Regis, dijadikan gedung Perkumpulan Sosial Katolik. Dua tahun kemudian, diresmikan pendirian sebuah gedung sekolah Katolik untuk putra dengan nama St. Berchmans di Javastraat (sekarang Jalan Jawa), tepat di sebelah Timur Gereja St. Petrus. Sekarang bangunan sekolah itu digunakan oleh SD St. Yusup II.
Menurut Amanda, gereja ini hingga kini masih menjadi daya tarik bagi banyak pihak. Tak sedikit umat katolik dari berbagai daerah berkunjung untuk melihat kemegahan gereja. "Banyak umat yang menganggap ini rumah sendiri. Mereka datang misalnya untuk mencari ketenangan, berkeluh kesah soal kehidupan," kata dia.
Tidak sedikit juga masyrakat non katolik yang mengagumi kemegahannya. Mereka melakukan penilaian dan riset tentang desain arsitektur dan lainnya. "Ini tidak hanya gereja, tapi gedung sejarah, banyak komunitas sejarah meneliti, anak SD hingga SMA belajar arsitektur dan lainnya," jelas dia.
Tantangan mengurus gereja ini cukup besar. Karena bangun ini masuk kategori cagar Budaya dan dilindungi peraturan daerah. Sehingga tidak bisa sembarangan merombak bangunan.
(shf)