Banjir Rendam 5.432 Hektar Tanaman Padi di Jatim, Mengancam Cadangan Pangan?

Sabtu, 19 Desember 2020 - 18:08 WIB
loading...
Banjir Rendam 5.432 Hektar Tanaman Padi di Jatim, Mengancam Cadangan Pangan?
Musim penghujan membuat sejumlah lahan pertanian di Jawa Timur (Jatim) terendam banjir. Foto/Ilustrasi
A A A
SURABAYA - Musim penghujan membuat sejumlah lahan pertanian di Jawa Timur (Jatim) terendam banjir . Data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemprov Jatim mencatat, banjir telah merendam sekitar 5.432 hektar tanaman padi di 17 kabupaten dan kota di Jatim.

(Baca juga: Gara-gara Ikuti Panduan Google Maps, Bus Pariwisata Tersesat dan Terperosok ke Sawah )

Selain persawahan, juga ada areal pertanaman lain yang terdampak banjir yakni 97 hektar kebun jagung, 2 hektar ladang semangka, 16 hektar ladang cabai dan 0,25 hektar lahan tanaman bawang merah.

"Luasan lahan persawahan yang terendam banjir hanya 1,11% dari keseluruhan. Sehingga tidak berdampak signifikan terhadap produksi padi di Jatim," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemprov Jatim, Hadi Sulistyo.

(Baca juga: Tolak Rapid Test di Pelabuhan Bakauheni, Ratusan Massa Pendukung Habib Rizieq Gagal ke Jakarta )

Dia menambahkan, dari 1,11% sawah yang terendam banjir , tanaman padi kondisinya tidak rusak dan masih bisa diselamatkan. Sehingga tidak terjadi puso. Meski tanaman dinyatakan aman dari rendaman banjir , pihaknya tetap melakukan langkah antisipatif adanya banjir susulan. Yakni dengan cara perbaikan tanggul serta pemantauan kondisi tanaman secara intensif. "Kami juga telah meminta kabupaten-kabupaten untuk mengantisipasi adanya banjir di musim penghujan ini," terangnya.



Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, pada Oktober 2020, Jatim menempati peringkat pertama sebagai produsen padi terbesar di Indonesia tahun 2020. Produksi padi Jatim meningkat 0,44 juta ton dari 9,58 juta ton pada tahun 2019 menjadi 10,02 juta ton di tahun 2020. Tidak hanya itu, surplus produksi beras Jatim pun meningkat di tahun 2020 ini. Dari yang sebelumnya hanya sebesar 1,28 juta ton pada tahun 2019, menjadi 1,50 juta ton di tahun 2020.

(Baca juga: Wali Kota Beragama Konghucu Pertama di Indonesia Positif COVID-19, Andrei: Mohon Doanya )

Kabupaten dengan produksi padi tertinggi di Jatim adalah Lamongan (0,87 juta ton). Disusul peringkat kedua Ngawi (0,83 juta ton), dan ketiga Bojonegoro (0,74 juta ton). Namun demikian, kata Khofifah, apabila dilihat dari jumlah kenaikan dibanding tahun 2019, maka kenaikan tertinggi produksi padi di Jatim terjadi di Kabupaten Ponorogo yakni sebesar 74.610 ton, Ngawi 52.280 ton, dan Bojonegoro 45.320 ton. "Pandemi COVID-19 sejauh ini tidak berdampak terhadap produksi padi," tandas Hadi.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1582 seconds (0.1#10.140)