Kecelakaan Marak di Tol Cipali, Pakar: Tiga Faktor Jadi Penyebab

Jum'at, 18 Desember 2020 - 03:00 WIB
loading...
Kecelakaan Marak di...
Suasana lalu lintas di Jalan Tol Cipali.Foto/dok
A A A
BANDUNG - Peristiwa kecelakaan di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) seakan sudah menjadi momok. Banyak korban dan nyawa melayang akibat rentetan kecelakaan di jalan tol sepanjang 116 kilometer itu.

Peristiwa terakhir, kecelakaan maut kembali terjadi di Tol Cipali kilometer 119, Cibogo, Subang, Kamis (17/12/2020) pagi. Kali ini sebuah minibus Grand Max B 1078 TYF yang berjalan dari arah Palimanan Cirebon menuju Jakarta menabrak bagian belakang truk yang berjalan di depannya.

Akibat kejadian ini, empat orang tewas dan tiga orang luka-luka sementara penyebab kecelakaan maut tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

(Baca juga: Tewaskan 4 Orang, Ini Kronologi Laka Maut Grandmax Hantam Truk di Tol Cipali )

Pakar transportasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Ofyar Z Tamim menilai, terdapat tiga faktor penyebab maraknya kecelakaan di jalan tol yang mulai dioperasikan 2015 lalu itu.

Penyebab pertama adalah kesalahan design dalam pembangunan jalan tol tersebut. Namun begitu, kata Ofyar, kecil kemungkinan kesalahan design menjadi penyebab utama maraknya kecelakaan di Tol Cipali.

"Itu menjadi salah satu penyebab, tapi menurut saya kecil kemungkinannya karena design melibatkan konsultan perencanaan. Bukan hanya konsultan dalam negeri, namun juga luar negeri. Saya tidak yakin kesalahan design jadi faktor penyebab utama," tegas Ofyar, Kamis (17/12/2020).

(Baca juga: Kecelakaan Maut di Tol Cikopo, 4 Orang Meninggal Dunia)

Faktor penyebab kedua, lanjut Ofyar, yakni kendaraan yang digunakan. Menurutnya, banyak kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol Cipali diketahui mengalami rem blong hingga kelebihan muatan.

"Banyak kejadian remnya jebol dan itu (berkaitan) dengan KIR (kelayakan kendaraan), termasuk usia kendaraan," sebut Ofyar.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1779 seconds (0.1#10.140)