Angkat Tangan Simbol Diborgol, Massa Pendukung Habib Rizieq Datangi 3 Polsek di Palembang
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Aksi dukungan terhadap Habib Rizieq Shihab terus meluas di sejumlah daerah. Di Kota Palembang sejumlah simpatisan Habib Rizieq Shihab dan puluhan ulama menggelar aksi di depan tiga Polsek di Kota Palembang, Senin (14/12/2020).
Ketiga kantor Polisi yang didatangi simpatisan Habib Rizieq Shihab yaitu Polsek Seberang Ulu I, Polsek Seberang Ulu II dan Polsek Ilir Timur II.
Aksi ini pun sempat terekam video amatir warga. Dimana dalam video berdurasi 55 detik ini terlihat sejumlah alim ulama menggelar doa bersama dan salawat dengan tangan seakan akan diborgol sama seperti yang ditunjukkan Habib Rizieq saat akan ditahan di Polda Metro Jaya.
Mereka memprotes dilakukannya penahanan terhadap Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab (HRS).
(Baca:Ancam Gorok Menkopolhukam Mahfud MD, 4 Anggota FPI Ditangkap)
Ketua FPI Sumsel, Habib Mahdi Muhammad Syahab mengatakan, bahwa aksi protes tersebut ditunjukkan dengan mengangkat tangan seperti sedang dikat ataupun diborgol.
"Aksi simbolis tangan terikat itu untuk memprotes penangkapan HRS dan ini dilakukan oleh warga dan pecinta HRS," ujar Mahdi saat dihubungi, Senin (14/12/2020).
Menurut Mahdi, para peserta aksi protes tersebut meminta agar Polri melepaskan HRS karena pelanggaran protokol kesehatan tidak seharusnya dikriminalisasi oleh aparat penegak hukum.
"Jika dilihat dari sisi hukum, HRS sama sekali tidak melakukan perbuatan melanggar hukum, tidak menghasut. Itu pasal suka-suka," jelasnya.
(Baca Juga: Penahanan Habib Rizieq Dianggap Wajar, Pengamat: Ini Jadi Pelajaran Bersama)
Mahdi pun meminta prinsip equality before the law yang adil bagi semua masyarakat. Jangan sampai, kriminalisasi dibuat sengaja untuk menjatuhkan orang. Dalam aksi tersebut, pendukung HRS juga menyampaikan empat tuntutan kepada Polri.
"Pertama usut tuntas penembakkan, pembunuhan dan pembantaian enam syuhada. Kedua, bebaskan HRS. Ketiga, bebaskan HRS tanpa syarat dan keempat hentikan kriminalisasi terhadap ulama," jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Ilir Timur II Palembang, Kompol Mario Ivanry saat dikonfirmasi membenarkan kedatangan massa tersebut. Hanya saja, tidak menjelaskan alasan kedatangan dan topik pembahasan di Mapolsek. "Iya tadi ada sekitar puluhan massa mendatangi Polsek IT II Palembang," singkatnya.
Lihat Juga: Dapat Nomor Urut 1, Fitrianti-Nandriani Beberkan Visi Misi dan Optimistis Menang di Pilkada Palembang
Ketiga kantor Polisi yang didatangi simpatisan Habib Rizieq Shihab yaitu Polsek Seberang Ulu I, Polsek Seberang Ulu II dan Polsek Ilir Timur II.
Aksi ini pun sempat terekam video amatir warga. Dimana dalam video berdurasi 55 detik ini terlihat sejumlah alim ulama menggelar doa bersama dan salawat dengan tangan seakan akan diborgol sama seperti yang ditunjukkan Habib Rizieq saat akan ditahan di Polda Metro Jaya.
Mereka memprotes dilakukannya penahanan terhadap Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab (HRS).
(Baca:Ancam Gorok Menkopolhukam Mahfud MD, 4 Anggota FPI Ditangkap)
Ketua FPI Sumsel, Habib Mahdi Muhammad Syahab mengatakan, bahwa aksi protes tersebut ditunjukkan dengan mengangkat tangan seperti sedang dikat ataupun diborgol.
"Aksi simbolis tangan terikat itu untuk memprotes penangkapan HRS dan ini dilakukan oleh warga dan pecinta HRS," ujar Mahdi saat dihubungi, Senin (14/12/2020).
Menurut Mahdi, para peserta aksi protes tersebut meminta agar Polri melepaskan HRS karena pelanggaran protokol kesehatan tidak seharusnya dikriminalisasi oleh aparat penegak hukum.
"Jika dilihat dari sisi hukum, HRS sama sekali tidak melakukan perbuatan melanggar hukum, tidak menghasut. Itu pasal suka-suka," jelasnya.
(Baca Juga: Penahanan Habib Rizieq Dianggap Wajar, Pengamat: Ini Jadi Pelajaran Bersama)
Mahdi pun meminta prinsip equality before the law yang adil bagi semua masyarakat. Jangan sampai, kriminalisasi dibuat sengaja untuk menjatuhkan orang. Dalam aksi tersebut, pendukung HRS juga menyampaikan empat tuntutan kepada Polri.
"Pertama usut tuntas penembakkan, pembunuhan dan pembantaian enam syuhada. Kedua, bebaskan HRS. Ketiga, bebaskan HRS tanpa syarat dan keempat hentikan kriminalisasi terhadap ulama," jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Ilir Timur II Palembang, Kompol Mario Ivanry saat dikonfirmasi membenarkan kedatangan massa tersebut. Hanya saja, tidak menjelaskan alasan kedatangan dan topik pembahasan di Mapolsek. "Iya tadi ada sekitar puluhan massa mendatangi Polsek IT II Palembang," singkatnya.
Lihat Juga: Dapat Nomor Urut 1, Fitrianti-Nandriani Beberkan Visi Misi dan Optimistis Menang di Pilkada Palembang
(sms)