Jejak Abadi RSJ Lawang Melintasi Zaman, Melayani yang Termarjinalkan

Minggu, 13 Desember 2020 - 04:56 WIB
loading...
A A A
Tempatnya yang sejuk, dan lebih tinggi dari pusat Malang. Menurut Dwi, menjadikan di massa kolonial Belanda, wilayah ini juga sebagai tempat peristirahatan. "Posisinya sangat penting di massa Belanda, buktinya banyak bangunan penting berdiri di sini, seperti Stasiun Lawang yang usianya hampir sama dengan Stasiun Kota Lama," tuturnya.

Bahkan, di sisi timur jalan utama, juga berdiri markas militer Belanda, yang sangat besar. Terdapat Hotel Niagara yang berdiri setinggi delapan lantai. Tentunya ini menjadi bukti pentingnya Lawang di setiap zaman.

Lawang bukan hanya sebagai tempat peristirahatan, tetapi juga sebagai pusat kegiatan ekonomi. Di mana terdapat banyak perkebunan di massa Belanda, yang berkembang di sisi barat dan timur. Industri berbasis pertanian, juga berkembang di wilayah ini.

(Baca juga: Jejak Bhatara Katong, Putra Brawijaya V Raja Terakhir Majapahit )

Hadirnya rumah sakit jiwa, menurut Dwi juga sebagai bukti bagaimana majunya kawasan Lawang , karena penyakit kejiwaan sudah ditangani secara medis sejak akhir tahun 1884-an.

"Satu sisi lokasinya yang sejuk dan tenang, menjadi tempat yang pas untuk penyembuhan kejiwaan. Selain itu, kemajuan kegiatan ekonomi di kawasan ini, juga menjadi pertimbangan untuk mendukung kemudahan pelayanan medis di rumah sakit jiwa tersebut," tururnya.

Lawang dengan sejarah pentingnya, telah melintasi zaman yang terus berubah. Demikian juga dengan RSJ Lawang , yang sejak beberapa puluh tahun silam menyandang nama RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat, telah mengabdikan diri selama 118 tahun lamanya, terus berbenah untuk melayani mereka yang masih saja termarjinalkan di tengah perubahan zaman.
(eyt)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2283 seconds (0.1#10.140)