Beredar Video Penangkapan Pelaku Politik Uang, Garda Bangsa Blitar Curiga Rekayasa
loading...
A
A
A
(Baca juga: Sebar Uang Pecahan Rp50 Ribu Jelang Coblosan, Pemuda Ponorogo Dibekuk Warga )
Nurmuchlisin curiga, testimoni pelaku terkait adanya politik uang yang kemudian divideokan tersebut, hanya rekayasa politik. Bagian dari desain politik yang bertujuan untuk menjatuhkan paslon Mak Rini-Makde Rachmad.
Jika benar rekayasa, kata Nurmuchlisin pihaknya mendesak Bawaslu dan Gakumdu Kabupaten Blitar untuk mengusut tuntas. Sebab pembuatan sekaligus penyebaran video berkonten hoax di media sosial bisa dikategorikan pelanggaran UU ITE. "Kami Garda Bangsa selaku pengawal Tim Pemenangan paslon Mak Rini-Makde Rachmad mempertanyakan keaslian peristiwa dalam video tersebut," tegas Nurmuchlisin.
Dalam kesempatan itu Nurmuchlisin juga menegaskan, tidak ada rumusan Tim Pemenangan paslon Mak Rini-Makde Rachmad melakukan politik uang. Sejak awal paslon Mak Rini-Makde Rachmad telah berkomitmen memenangkan kontestasi pilkada Kabupaten Blitar secara santun dan bermartabat.
"Kita ingin memenangkan kontestasi politik ini secara santun dan bermartabat," pungkas Nurmuchlisin. Sementara Bawaslu Kabupaten Blitar telah melakukan rapat pleno membahas video dugaan politik uang yang beredar luas di media sosial.
(Baca juga: 15.539 Personel Dikerahkan Polda Jatim untuk Amankan Pilkada Serentak )
Menurut Ketua Bawaslu Kabupaten Blitar Abdul Hakam Sholahuddin, sejauh ini belum ada pihak yang melapor ke Bawaslu secara resmi. Namun kendati demikian, rekaman video yang ada menjadi langkah awal Bawaslu melakukan penelusuran. "Kalau sudah dijadikan sebagai temuan dan dibahas bersama gakumdu, maka akan melakukan klarifikasi semua pihak," tegas Hakam.
Seperti diketahui, Pilkada Kabupaten Blitar diramaikan dua pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati. Yakni paslon petahana Rijanto-Marhaenis Urip Widodo yang diusung PDIP dengan koalisi besarnya (Partai Gerindra, Nasdem, Partai Golkar, Partai Demokrat dan PPP). Kemudian penantangnya adalah pasangan Rini Syarifah - Rachmad Santoso yang diusung koalisi PKB, PAN dan PKS.
Nurmuchlisin curiga, testimoni pelaku terkait adanya politik uang yang kemudian divideokan tersebut, hanya rekayasa politik. Bagian dari desain politik yang bertujuan untuk menjatuhkan paslon Mak Rini-Makde Rachmad.
Jika benar rekayasa, kata Nurmuchlisin pihaknya mendesak Bawaslu dan Gakumdu Kabupaten Blitar untuk mengusut tuntas. Sebab pembuatan sekaligus penyebaran video berkonten hoax di media sosial bisa dikategorikan pelanggaran UU ITE. "Kami Garda Bangsa selaku pengawal Tim Pemenangan paslon Mak Rini-Makde Rachmad mempertanyakan keaslian peristiwa dalam video tersebut," tegas Nurmuchlisin.
Dalam kesempatan itu Nurmuchlisin juga menegaskan, tidak ada rumusan Tim Pemenangan paslon Mak Rini-Makde Rachmad melakukan politik uang. Sejak awal paslon Mak Rini-Makde Rachmad telah berkomitmen memenangkan kontestasi pilkada Kabupaten Blitar secara santun dan bermartabat.
"Kita ingin memenangkan kontestasi politik ini secara santun dan bermartabat," pungkas Nurmuchlisin. Sementara Bawaslu Kabupaten Blitar telah melakukan rapat pleno membahas video dugaan politik uang yang beredar luas di media sosial.
(Baca juga: 15.539 Personel Dikerahkan Polda Jatim untuk Amankan Pilkada Serentak )
Menurut Ketua Bawaslu Kabupaten Blitar Abdul Hakam Sholahuddin, sejauh ini belum ada pihak yang melapor ke Bawaslu secara resmi. Namun kendati demikian, rekaman video yang ada menjadi langkah awal Bawaslu melakukan penelusuran. "Kalau sudah dijadikan sebagai temuan dan dibahas bersama gakumdu, maka akan melakukan klarifikasi semua pihak," tegas Hakam.
Seperti diketahui, Pilkada Kabupaten Blitar diramaikan dua pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati. Yakni paslon petahana Rijanto-Marhaenis Urip Widodo yang diusung PDIP dengan koalisi besarnya (Partai Gerindra, Nasdem, Partai Golkar, Partai Demokrat dan PPP). Kemudian penantangnya adalah pasangan Rini Syarifah - Rachmad Santoso yang diusung koalisi PKB, PAN dan PKS.
(eyt)