Masyarakat Sumbar: Cagub Lain yang Laporkan Mulyadi Tidak Siap Kalah

Sabtu, 05 Desember 2020 - 19:17 WIB
loading...
Masyarakat Sumbar: Cagub...
Penetapan tersangka kepada Calon Gubernur terkuat Sumatera Barat (Sumbar) Mulyadi dinilai bentuk kepanikan dari lawan politik yang bertarung pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumbar 2020. (Ist)
A A A
PADANG - Penetapan tersangka kepada Calon Gubernur terkuat Sumatera Barat (Sumbar) Mulyadi dinilai bentuk kepanikan dari lawan politik yang bertarung pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumbar 2020. Sehingga berbagai cara dilakukan untuk menggerus dan menjatuhkan suara Mulyadi yang diusung oleh Partai Demokrat dan PAN itu.

Termasuk melaporkan Mulyadi ke Bareskrim karena diundang oleh salah satu stasiun televisi nasional untuk wawancara. Undangan wawancara tersebut mengingat Mulyadi adalah salah seorang tokoh berpengaruh Sumbar yang berkiprah di tingkat nasional.

Namun, tampilnya Mulyadi di televisi nasional membuat pasangan cagub dan cawagub lain tentu tidak merasa senang. Di sisi lain, Mulyadi kandidat terkuat dan bisa tampil diundang di televisi nasional. Pelaporan pertama dilakukan oleh tim Mahyeldi-Audy ke Bawaslu Sumbar, kemudian ada juga yang melaporkan ke Bareskrim bernama Yogi Rangga Setiawan yang menurut informasi seorang simpatisan Partai Gerindra.

Dimana kita tahu bahwa Partai Gerindra pengusung utama Nasrul Abit-Indra Catri. Yogi didampingi pengacara Mualana Bunggaran yang tecatat pernah menjadi Kuasa Hukum BPN Prabowo-Sandi dan juga pernah mendampingi kader Gerindra yang juga ponakan Prabowo yang bertarung di Pilkada Tangsel.

Warga Kota Padang, Mukhlis Hadi (55) menilai pelaporan Mulyadi karena diundang oleh televisi nasional bentuk kepanikan dari pihak lain. Dia mengira, elektabilitas Mulyadi yang tinggi akan bertambah naik jika bisa tampil di televisi nasioal. Hal itu tentu tidak disukai oleh pasangan pesaing Mulyadi.

"Sebenarnya iri-irian saja menurut saya. Tak ada hal besar. Tapi karena Pak Mulyadi tampil di tv nasional, nanti kan bisa disaksikan masyarakat, bertambah lah suaranya. Mungkin yang lain mengira bisa semakin tertinggal dan kalah melihat Pak Mul di tv nasional," jelas Mukhlis. (Baca: Kecelakaan Kerja, PMI Asal Sitaro Tewas di Papua Nugini).

Tak jauh berbeda dengan Mukhlis, warga lainnya Sulaiman (61) menyebut, dalam politik akan ada upaya saling menjatuhkan dan menghambat kemenangan lawan. Dia nilai itu terjadi pada Pilgub Sumbar pada saat ini. Saling lapor melaporkan dengan hal yang tidak produktif.

Sulaiman mengatakan, itu bukan karakter masyarakat Minangkabau. Program-program lah yang ditunggu oleh masyarakat, apalagi saat ini dalam kondisi pandemi yang banyak membuat masyarakat menderita. "Saya enggak paham kok saling lapor, sampai masuk laporan ke Bareskrim. Sebaiknya bantu masyarakat, ekonomi sedang sulit, jangan lapor melapor lah," katanya.

Selain itu, Mai Afrina (31) berharap Pilgub Sumbar berjalan dengan baik dan lancar. Jangan ada timbul permusuhan dan berharap para kandidat menjadi contoh. Terkait kalah menang harus menjadi komitmen awal para kandidat yang bertarung. "Harus siap menang dan kalah, jangan mau menangnya saja. Siapapun nanti yang terpilih, itulah yang terbaik bagi kami, rakyat Sumatera Barat," ujar Mai.
(nag)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3731 seconds (0.1#10.140)