Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Mahfud MD Singgung Calon Pemimpin Obral Janji, Tapi Tidak Punya Rekam Jejak Pembuktian
loading...
Cawapres nomor 3 Mahfud MD mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin yang bisa mengemban amanah rakyat. Foto/Avirista Midaada
A
A
A
MALANG - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 03 Mahfud MD mengajak masyarakat untuk memilih para pemimpin yang bisa mengemban amanah rakyat. Pemilu merupakan sarana untuk melaksanakan demokrasi lima tahun sekali, yang mana masyarakat harus bisa menentukan pilihan dengan bijak.
“Pilihlah wakil-wakil saudara di DPR, DPRD, DPD, presiden dan wakil presiden. Pilihlah yang menurut saudara bisa diberikan amanah," kata Mahfud dalam kegiatan kampanye bertajuk "Tabrak Prof. Ngobrol Lebih Dekat dengan Prof. Mahfud' di Bonderland, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang , Rabu (7/2/2024).
Pria kelahiran Sampang ini meminta warga Malang dan Indonesia, cermat dan tidak tergiur dengan sejumlah janji yang diucapkan oleh para calon. Dia juga menyindir, ada banyak orang di Pemilu 2024 nanti yang berjanji memperjuangkan Hak Asasi Manusia (HAM) dan menegakkan hukum, namun bertolak belakang dan kembali seperti rekam jejak hidupnya.
"Banyak orang bicara kalau jadi Presiden akan melindungi Hak Asasi Manusia. Tapi itu tidak masuk akal karena secara perjalanan hidupnya sudah melanggar Hak Asasi Manusia, kok mau menegakkan hukum," tambahnya.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) juga menyebut ada calon atau peserta kontestasi Pemilu yang berjanji akan menegakkan hukum, tapi berkaca sejarah hidup sosok atau sosok tersebut justru bertolak belakang.
"Orang banyak bicara, saya kalau terpilih akan menegakkan hukum bagaimana agar menegakkan hukum, wong hidup anda selalu melanggar hukum. Oleh sebab itu lihat sejarah hidupnya, lihat sejarah perjalanan hidupnya," tegasnya.
Tampak, pada kunjungannya ke Kabupaten Malang sendiri, Prof. Mahfud didampingi oleh beberapa kader PDI-P, mulai dari Ketua DPP Ahmad Basarah, Andreas Eddy Susetyo anggota DPR RI, para Ketua DPC PDI Perjuangan se - Malang raya, para kader dan caleg PPP, Partai Perindo, dan Partai Hanura.
Di kegiatan kampanye bertajuk 'Tabrak Prof. Mahfud: Ngobrol Lebih Dekat dengan Prof. Mahfud' juga memberi kesempatan kepada masyarakat yang datang untuk bertanya dan mengkritisi.
“Pilihlah wakil-wakil saudara di DPR, DPRD, DPD, presiden dan wakil presiden. Pilihlah yang menurut saudara bisa diberikan amanah," kata Mahfud dalam kegiatan kampanye bertajuk "Tabrak Prof. Ngobrol Lebih Dekat dengan Prof. Mahfud' di Bonderland, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang , Rabu (7/2/2024).
Pria kelahiran Sampang ini meminta warga Malang dan Indonesia, cermat dan tidak tergiur dengan sejumlah janji yang diucapkan oleh para calon. Dia juga menyindir, ada banyak orang di Pemilu 2024 nanti yang berjanji memperjuangkan Hak Asasi Manusia (HAM) dan menegakkan hukum, namun bertolak belakang dan kembali seperti rekam jejak hidupnya.
"Banyak orang bicara kalau jadi Presiden akan melindungi Hak Asasi Manusia. Tapi itu tidak masuk akal karena secara perjalanan hidupnya sudah melanggar Hak Asasi Manusia, kok mau menegakkan hukum," tambahnya.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) juga menyebut ada calon atau peserta kontestasi Pemilu yang berjanji akan menegakkan hukum, tapi berkaca sejarah hidup sosok atau sosok tersebut justru bertolak belakang.
"Orang banyak bicara, saya kalau terpilih akan menegakkan hukum bagaimana agar menegakkan hukum, wong hidup anda selalu melanggar hukum. Oleh sebab itu lihat sejarah hidupnya, lihat sejarah perjalanan hidupnya," tegasnya.
Tampak, pada kunjungannya ke Kabupaten Malang sendiri, Prof. Mahfud didampingi oleh beberapa kader PDI-P, mulai dari Ketua DPP Ahmad Basarah, Andreas Eddy Susetyo anggota DPR RI, para Ketua DPC PDI Perjuangan se - Malang raya, para kader dan caleg PPP, Partai Perindo, dan Partai Hanura.
Di kegiatan kampanye bertajuk 'Tabrak Prof. Mahfud: Ngobrol Lebih Dekat dengan Prof. Mahfud' juga memberi kesempatan kepada masyarakat yang datang untuk bertanya dan mengkritisi.
(wib)
Explore More