2 Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Jambi Ternyata Tukang Roti

Senin, 07 Desember 2020 - 02:30 WIB
loading...
2 Terduga Teroris yang...
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri berhasil menangkap dua orang terduga teroris di Jambi yang ternyata berprofesi sebagai tukang roti. Foto: Dok/SINDOnews
A A A
JAMBI - Duaorang terduga teroris yang ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri bersama personil Polda Jambi, berinisial Y dan Msdi kawasan RT 01, Kelurahan Bagan Pete, Kecamatan Alama Barajo, Kota Jambi, Minggu (6/12/2020), ternyataberprofesi sebagai tukang roti.

(Baca juga : Komnas HAM Bentuk Tim Khusus Ungkap Tewasnya 6 Anggota FPI oleh Polisi )

Hal itu diakui istri MS, yakni SM (42) bahwa hubungan suaminya dengan terduga teroris Y tersebut merupakan teman lama. Diakuinya, mereka kenal sejak waktu masih bujangan dahulu, karena mereka sama-sama pernah bekerja di pabrik roti di Lampung.

"Saya tahu namanya Fajri, tapi pas ditangkap tadi namanya Y dan berasal dari Payakumbuh, Sumatera Barat," paparnya, Minggu (6/12/2020). (Baca Juga: Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Payakumbuh)

Menurutnya, dia (Y) tinggal dan menumpang di rumahnya sudah hampir 2 minggu. "Katanya, dia mau membuka usaha roti di Kota Jambi, jadi dia numpang tinggal di rumah saya,” tutur SM.

(Baca juga : Sosok Jenderal Andika Perkasa di Mata Prajurit TNI AD )

Selama Y menumpang tinggal di rumahnya, sambung dia, tidak menemukan hal yang mencurigakan. Pasalnya, Y sering membantu suaminya membuat roti. "Tidak ada mencurigakan dari Pak Y ini, dia setiap hari seperti biasa membantu suami saya bekerja membuat roti di rumah, dan Pak Y ini juga taat agama dan sering ngaji di dalam kamar," tukasnya.

Terkait penangkapan itu, SM mengetahuinya ditangkap polisi bersama Y saat sedang berada di jalan hendak membeli tiket Pak Y yang rencana hendak pulang ke kampung halamannya. (Baca Juga: Kelompok Mujahidin Indonesia Timur Habisi 1 Keluarga di Sigi Sulteng)

"Saya tidak tau ditangkap di mana, karena tadi pagi ngomongnya mau ke luar rumah untuk beli tiket. Dan tiba-tiba polisi datang ke rumah untuk melakukan penggeledahan karena yang menumpang di rumah saya terlibat dalam jaringan teroris," tandasnya.
(nic)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1849 seconds (0.1#10.140)