Survei SMRC, Bobby-Aulia Paling Populer di Pilkada Medan
loading...
A
A
A
MEDAN - Popularitas pasangan calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Medan nomor urut 2, Bobby Nasution-Aulia Rachman semakin tinggi menjelang hari pencoblosan, 9 Desember 2020 nanti.
Hal itu disampaikan saat Direktur Survei Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad merilis hasil survei kepada sejumlah media secara virtual zoom meeting, Sabtu (5/12/2020).
(Baca juga: Kahiyang Ayu Tampil dengan Cocangan Rambut Dampingi Bobby Nasution)
Dalam simulasi 2 pasangan, kata Saidiman, Muhammad Bobby Afif Nasution-Aulia Rachman mendapat dukungan tertinggi 54%, unggul di atas Akhyar Nasution-Salman Alfarisi yang mendapat dukungan 31,7%. Sementara massa mengambang sekitar 14,3%. "Muhammad Bobby Afif Nasution tokoh yang paling populer, sudah dikenal oleh 97% warga. Sementara Akhyar Nasution hampir sama dikenal 90%," jelasnya.
(Baca juga: Kampanye Berakhir, Penyelenggara Pilkada Diminta Tegas Terhadap Pelanggaran)
Apabila Pemilihan Wali Kota-Wakil Wali Kota Medan diadakan pada waktu survei ini, yakni 19-26 November 2020 maka pasangan calon Muhammad Bobby Afif Nasution-Aulia Rachman mendapat dukungan 54%, unggul atas pasangan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi yang mendapat dukungan 31.7%. "Yang belum tahu sekitar 14.3%," ungkapnya.
Dia menambahkan, Bobby lebih banyak dipilih terutama karena kualitas personalnya dinilai lebih positif dibanding Akhyar. Dari yang tahu, yang suka Bobby 65%, lebih banyak dibanding yang suka kepada Akhyar 54%.
Menurutnya, kondisi sosial masyarakat Kota Medan menunjukkan dorongan ke arah perubahan. "Ini bisa dilihat dari evaluasi warga terhadap pelaksanaan pemerintahan yang biasa-biasa saja. Mayoritas warga merasa kondisi ekonomi Kota Medan lebih buruk dibanding tahun lalu. Demikian juga masih banyak warga yang menilai biaya pendidikan dan biaya berobat kurang atau tidak terjangkau," ujarnya.
Meskipun warga pada umumnya menilai kondisi infrastruktur dan pelayanan cukup baik, namun masih cukup besar jumlah warga yang menilai susah mencari lapangan kerja, banjir dan harga-harga kebutuhan pokok yang cukup mahal sebagai masalah utama yang dihadapi warga Kota Medan saat ini.
"Perlu diperhatikan bahwa hasil survei tidak statis, bisa berubah tergantung sosialisasi yang dilakukan calon hingga pilkada diadakan," sebutnya.
Dalam kondisi pandemi COVID-19 ini, sambungnya, sekitar 79% dari total pemilih Kota Medan yang besar atau cukup besar kemungkinan datang ke TPS pada tanggal 9 Desember nanti. "Selain itu, masih ada sekitar 36% warga Kota Medan yang menyatakan baru akan memastikan pilihan pada hari-hari tenang atau bahkan pada hari H," ujarnya.
Hal itu disampaikan saat Direktur Survei Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad merilis hasil survei kepada sejumlah media secara virtual zoom meeting, Sabtu (5/12/2020).
(Baca juga: Kahiyang Ayu Tampil dengan Cocangan Rambut Dampingi Bobby Nasution)
Dalam simulasi 2 pasangan, kata Saidiman, Muhammad Bobby Afif Nasution-Aulia Rachman mendapat dukungan tertinggi 54%, unggul di atas Akhyar Nasution-Salman Alfarisi yang mendapat dukungan 31,7%. Sementara massa mengambang sekitar 14,3%. "Muhammad Bobby Afif Nasution tokoh yang paling populer, sudah dikenal oleh 97% warga. Sementara Akhyar Nasution hampir sama dikenal 90%," jelasnya.
(Baca juga: Kampanye Berakhir, Penyelenggara Pilkada Diminta Tegas Terhadap Pelanggaran)
Apabila Pemilihan Wali Kota-Wakil Wali Kota Medan diadakan pada waktu survei ini, yakni 19-26 November 2020 maka pasangan calon Muhammad Bobby Afif Nasution-Aulia Rachman mendapat dukungan 54%, unggul atas pasangan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi yang mendapat dukungan 31.7%. "Yang belum tahu sekitar 14.3%," ungkapnya.
Dia menambahkan, Bobby lebih banyak dipilih terutama karena kualitas personalnya dinilai lebih positif dibanding Akhyar. Dari yang tahu, yang suka Bobby 65%, lebih banyak dibanding yang suka kepada Akhyar 54%.
Menurutnya, kondisi sosial masyarakat Kota Medan menunjukkan dorongan ke arah perubahan. "Ini bisa dilihat dari evaluasi warga terhadap pelaksanaan pemerintahan yang biasa-biasa saja. Mayoritas warga merasa kondisi ekonomi Kota Medan lebih buruk dibanding tahun lalu. Demikian juga masih banyak warga yang menilai biaya pendidikan dan biaya berobat kurang atau tidak terjangkau," ujarnya.
Meskipun warga pada umumnya menilai kondisi infrastruktur dan pelayanan cukup baik, namun masih cukup besar jumlah warga yang menilai susah mencari lapangan kerja, banjir dan harga-harga kebutuhan pokok yang cukup mahal sebagai masalah utama yang dihadapi warga Kota Medan saat ini.
"Perlu diperhatikan bahwa hasil survei tidak statis, bisa berubah tergantung sosialisasi yang dilakukan calon hingga pilkada diadakan," sebutnya.
Dalam kondisi pandemi COVID-19 ini, sambungnya, sekitar 79% dari total pemilih Kota Medan yang besar atau cukup besar kemungkinan datang ke TPS pada tanggal 9 Desember nanti. "Selain itu, masih ada sekitar 36% warga Kota Medan yang menyatakan baru akan memastikan pilihan pada hari-hari tenang atau bahkan pada hari H," ujarnya.
(shf)