Insiden di Markas TNI Pangkep Berujung Damai, Kapolres: Itu Salah Paham
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Insiden dugaan pengeroyokan yang menimpa prajurit TNI di kantor Komando Rayon Militer (Koramil) 03/Bungoro, Kabupaten Pangkep, berujung damai.
Kapolres Pangkep , AKBP Endon Nurcahyo mengungkapkan kasus tersebut sudah selesai, meski begitu dia tidak menjelaskan pangkal masalah yang diklaim kepolisian sebagai kesalahpahaman.
"Memang benar sudah selesai, sudah didamaikan. Kedua belah pihak. Tapi semuanya itu di Polda semua. Termasuk sanksi terhadap anggota. Jelas ada sanksi tapi itukan kewenangan Polda, di sana yang bisa jelaskan. Itukan salah paham saja," imbuh Endon.
Dirinya menyampaikan agar seluruh pihak bisa tenang, mengingat di Sulawesi Selatan sedang dalam masa Pilkada di 12 Kabupaten dan Kota, termasuk Pangkep .
"Intinya begini kita (Kepolisian) sama-sama menjaga sinergi antara stakeholder yang ada baik TNI maupun pemerintah," papar Endon.
Diketahui sebelumnya, dugaan pengeroyokan yang melibatkan anggota TNI dan oknum personel Polres Pangkep terjadi pada, Jumat, (27/11/2020) sekitar pukul 23.05 Wita.
Korban bertugas di Bekangdam XIV Hasanuddin, berpangkat Serka inisial AR. Dua orang terduga pengeroyok masing-masing berinisial Kh dan AM berpangkat Bripka.
Bahkan belum diketahui pasti kronologis dan pangkal persoalan hingga terjadinya dugaan pengeroyokan terhadap Serka AR yang mengalami luka cukup parah dan sempat dirawat di rumah sakit di Pangkep.
Beberapa luka di wajah sudah dijahit, antara lain kelopak mata kiri tujuh jahitan, kelopak mata kanan luar dua jahitan dan bagian dalam tiga jahitan. Serta tiga jahitan karena patah tulang hidung.
Sementara dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Ibrahim Tompo, belum memberikan keterangan terkait aksi kekerasan yang dilakukan oknum polisi terhadap tentara di markas TNI di Kabupaten Pangkep.
Kepala Penerangan Kodam XIV/Hasanuddin, Kolonel Inf Hanryan Indrawira yang dimintai keterangan terkait insiden tersebut mengaku belum mengetahui pasti kejadian karena masih berada di luar kota.
"Saya belum begitu monitor, besok baru saya cek lagi, saya belum bisa komentar dulu. Saya baru mau pulang ke Makassar dari Jakarta," ucapnya.
Kapolres Pangkep , AKBP Endon Nurcahyo mengungkapkan kasus tersebut sudah selesai, meski begitu dia tidak menjelaskan pangkal masalah yang diklaim kepolisian sebagai kesalahpahaman.
"Memang benar sudah selesai, sudah didamaikan. Kedua belah pihak. Tapi semuanya itu di Polda semua. Termasuk sanksi terhadap anggota. Jelas ada sanksi tapi itukan kewenangan Polda, di sana yang bisa jelaskan. Itukan salah paham saja," imbuh Endon.
Dirinya menyampaikan agar seluruh pihak bisa tenang, mengingat di Sulawesi Selatan sedang dalam masa Pilkada di 12 Kabupaten dan Kota, termasuk Pangkep .
"Intinya begini kita (Kepolisian) sama-sama menjaga sinergi antara stakeholder yang ada baik TNI maupun pemerintah," papar Endon.
Diketahui sebelumnya, dugaan pengeroyokan yang melibatkan anggota TNI dan oknum personel Polres Pangkep terjadi pada, Jumat, (27/11/2020) sekitar pukul 23.05 Wita.
Korban bertugas di Bekangdam XIV Hasanuddin, berpangkat Serka inisial AR. Dua orang terduga pengeroyok masing-masing berinisial Kh dan AM berpangkat Bripka.
Bahkan belum diketahui pasti kronologis dan pangkal persoalan hingga terjadinya dugaan pengeroyokan terhadap Serka AR yang mengalami luka cukup parah dan sempat dirawat di rumah sakit di Pangkep.
Beberapa luka di wajah sudah dijahit, antara lain kelopak mata kiri tujuh jahitan, kelopak mata kanan luar dua jahitan dan bagian dalam tiga jahitan. Serta tiga jahitan karena patah tulang hidung.
Sementara dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Ibrahim Tompo, belum memberikan keterangan terkait aksi kekerasan yang dilakukan oknum polisi terhadap tentara di markas TNI di Kabupaten Pangkep.
Kepala Penerangan Kodam XIV/Hasanuddin, Kolonel Inf Hanryan Indrawira yang dimintai keterangan terkait insiden tersebut mengaku belum mengetahui pasti kejadian karena masih berada di luar kota.
"Saya belum begitu monitor, besok baru saya cek lagi, saya belum bisa komentar dulu. Saya baru mau pulang ke Makassar dari Jakarta," ucapnya.
(agn)