Ratusan Brimob dan Marinir Pukul Mundur Massa Bintang Kejora di Sorong
loading...
A
A
A
SORONG - Ratusan Personel keamanan gabungan dari Polres Sorong Kota, Brimob Detasemen B Pelopor Kota Sorong, Marinir TNI AL dan Kodim 1802/Sorong, diterjunkan ke lokasi bentrokan di Kompleks Pertokoan Ramayana, Kota Sorong, Jumat (27/11/2020).
Aparat gabungan berhasil memukul mundur massa simpatisan yang sempat menaikan bendera bintang kejora.
(Baca juga : Ditahan KPK, Wali Kota Cimahi: Ini karena Ketidaktahuan Saya )
Sebelumnya massa tersebut hendak melakukan demonstrasi menjelang 1 Desember yang diklaim sebagai HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Personel Polri yang dikerahkan di lokasi kericuhan, kita tempatkan 200 personel dibantu dengan Brimob Detasemen B Pelopor Sorong dan BKO Brimob Nusantara dari Jawa Timur sebanyak 1 kompi. Anggota diturunkan untuk melakukan penindakan terhadap massa aksi yang anarkis dan mengamankan situasi dilokasi kejadian," jelas Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan, di lokasi bentrokan, Jumat (27/11/2020).
(Baca: Kota Sorong Memanas, Bendera Bintang Kejora Sempat Berkibar di Tengah Kota)
Kapolres Sorong Kota, AKBP Ary Nyoto Setiawan mengatakan, selain itu ratusan personel yang dikerahkan tersebut, ditempatkan di beberapa titik yang dianggap rawan aksi anarkisme massa. Aparat gabungan itu disiapkan untuk melakukan tindakan tegas terukur kepada massa aksi yang bertindak anarkis dalam penyampaian pendapat di muka Umum.
Menurut Ary, sejak hari Kamis (26/11/2020) kemarin pihaknya sudah mendapat informasi bahwa akan dilakukan aksi demo yang dilakukan oleh kelompok masyarakat yang menamakan dirinya kelompok Negara Republik West Papua (NRWP) New Guinea.
"Ada pemberitahuan ke Polres Sorong Kota, bahwa mereka akan melakukan aksi dengan titik kumpul berada di Yohan dan di SPG. Informasinya mereka akan melakukan longmarch ke Kantor Wali Kota. Aksi ini dilakukan menurut mereka, karena ada peringatan Hari Kemerdekaan yang ke 23," ujarnya.
(Baca juga: Kota Sorong Memanas 4 Polisi dan Seorang Wartawati Terluka Diserang Massa)
Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, aparat keamanan sejak Kamis malam, menurut Ary, telah melakukan patroli gabungan TNI-Polri, di seluruh wilayah kota Sorong, dan menempatkan Personel di sejumlah pos keamanan di wilayah kota Sorong. Selain Patroli dan penempatan personel di pos-pos keamanan, menurut Ary, aparat keamanan juga terus melakukan Razia ke beberapa titik, dengan upaya maksimal.
"Sampai tadi pagi, situasi dan kondisi masih aman. Tapi tiba-tiba ada kelompok masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan longmarch ke Kantor Wali Kota, kita sudah melakukan upaya dengan mengimbau agar kelompok masyarakat tersebut tidak melakukan kegiatan. Namun penerimaan mereka lain, sehingga terjadi gesekan akibatnya beberapa orang berhasil kita amankan," tegas Ary.
(Baca juga : Biadab, Istri Sedang Salat Tahajud Ditusuk Suami Sampai 13 Kali )
Aparat gabungan berhasil memukul mundur massa simpatisan yang sempat menaikan bendera bintang kejora.
(Baca juga : Ditahan KPK, Wali Kota Cimahi: Ini karena Ketidaktahuan Saya )
Sebelumnya massa tersebut hendak melakukan demonstrasi menjelang 1 Desember yang diklaim sebagai HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Personel Polri yang dikerahkan di lokasi kericuhan, kita tempatkan 200 personel dibantu dengan Brimob Detasemen B Pelopor Sorong dan BKO Brimob Nusantara dari Jawa Timur sebanyak 1 kompi. Anggota diturunkan untuk melakukan penindakan terhadap massa aksi yang anarkis dan mengamankan situasi dilokasi kejadian," jelas Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan, di lokasi bentrokan, Jumat (27/11/2020).
(Baca: Kota Sorong Memanas, Bendera Bintang Kejora Sempat Berkibar di Tengah Kota)
Kapolres Sorong Kota, AKBP Ary Nyoto Setiawan mengatakan, selain itu ratusan personel yang dikerahkan tersebut, ditempatkan di beberapa titik yang dianggap rawan aksi anarkisme massa. Aparat gabungan itu disiapkan untuk melakukan tindakan tegas terukur kepada massa aksi yang bertindak anarkis dalam penyampaian pendapat di muka Umum.
Menurut Ary, sejak hari Kamis (26/11/2020) kemarin pihaknya sudah mendapat informasi bahwa akan dilakukan aksi demo yang dilakukan oleh kelompok masyarakat yang menamakan dirinya kelompok Negara Republik West Papua (NRWP) New Guinea.
"Ada pemberitahuan ke Polres Sorong Kota, bahwa mereka akan melakukan aksi dengan titik kumpul berada di Yohan dan di SPG. Informasinya mereka akan melakukan longmarch ke Kantor Wali Kota. Aksi ini dilakukan menurut mereka, karena ada peringatan Hari Kemerdekaan yang ke 23," ujarnya.
(Baca juga: Kota Sorong Memanas 4 Polisi dan Seorang Wartawati Terluka Diserang Massa)
Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, aparat keamanan sejak Kamis malam, menurut Ary, telah melakukan patroli gabungan TNI-Polri, di seluruh wilayah kota Sorong, dan menempatkan Personel di sejumlah pos keamanan di wilayah kota Sorong. Selain Patroli dan penempatan personel di pos-pos keamanan, menurut Ary, aparat keamanan juga terus melakukan Razia ke beberapa titik, dengan upaya maksimal.
"Sampai tadi pagi, situasi dan kondisi masih aman. Tapi tiba-tiba ada kelompok masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan longmarch ke Kantor Wali Kota, kita sudah melakukan upaya dengan mengimbau agar kelompok masyarakat tersebut tidak melakukan kegiatan. Namun penerimaan mereka lain, sehingga terjadi gesekan akibatnya beberapa orang berhasil kita amankan," tegas Ary.
(Baca juga : Biadab, Istri Sedang Salat Tahajud Ditusuk Suami Sampai 13 Kali )