Warga Temukan Mayat Pria Mengapung di Kanal Borong Raya Makassar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Sesosok mayat pria ditemukan mengapung di saluran air atau kanal Jalan Borong Raya, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Kamis (26/11/2020) sekitar pukul 16.20 Wita. Peristiwa itu jadi pusat perhatian warga setempat.
Pantauan di lokasi, mayat mengapung dengan posisi tengkurap, mengenakan kemeja hijau pendek dan celana pendek biru. Jasad pria itu ditemukan pertama kali oleh bocah yang tengah bermain.
"Itu yang anak-anak kasih tahu saya di bengkel. Ada mayat di belakang. Saya ke sana liat, ternyata betul. Tidak ada yang mau ganggu (angkat) dulu. Saya bilang biar polisi yang tangani," kata Jufri, montir salah satu bengkel tidak jauh dari lokasi.
Menurut Jurfri, penemuan mayat tersebut lalu dilaporkan ke petugas Polsek Manggala. Tidak lama polisi datang, mensterilkan lokasi, lalu mengevakuasi jasad pria itu ke ruang Forensik Dokpol Polda Sulsel Rumah Sakit Bhayangkara .
Kanit Reskrim Polsek Manggala, Iptu Syamsuddin mengatakan, beberapa orang datang ke pelataran Dokpol Polda Sulsel, Jalan Kumala, Kecamatan Tamalate. Mereka kata Syamsuddin mengaku sebagai keluarga mayat pria itu.
"Identitasnya sudah diketahui atas nama Dg Sanggu. Usia kira-kira 65 tahun. Saksi-saksi masih kita cari. Penyebabnya kami belum bisa pastikan, kami juga masih tunggu hasil visum dari tim Dokpol," ucap Syamsuddin di temui di RS Bhayangkara Makassar .
Sementara itu, istri almarhum, Sumiati (63)bercerita, tadi pagi suaminya pamit mencari nafkah seperti biasanya. Pekerjaannya serabutan, kadang jadi pengemis .
"Biasa pergi minta-minta (ngemis). Bantu-bantu orang. Dulukan dia bawa becak, sekarang tidakmi karena sudah tua. Banyak langganannya. Itumi langganannya biasa panggil kerja, bantu-bantu," jelas dia.
Sumiati bilang, almarhum baru saja pulang dari Kabupaten Jeneponto, daerah asal Dg Sanggu dan dirinya. "Sebelum Zuhur na keluar, sampai sini dapatma kabar kalau didapat di kanal (mengapung), mati dibawa ke Bhayangkara ," imbuhnya.
Menurut dia, suaminya memang mengidap penyakit asma. Sumiati menduga, penyakitnya itu kambuh dalam perjalanan. "Penyakit orang tua kodong. Mungkin datang posonya (asma) kambuh, tidak tahan, jatuhmi di got (saluran air)," pungkasnya.
Kini jenazah almarhum Dg Sanggu masih diperiksa tim Forensik Dokpol Polda Sulsel . Keluarga menolak untuk dilakukan otopsi, jenazah bakal disemayamkan di Kabupaten Jeneponto.
Pantauan di lokasi, mayat mengapung dengan posisi tengkurap, mengenakan kemeja hijau pendek dan celana pendek biru. Jasad pria itu ditemukan pertama kali oleh bocah yang tengah bermain.
"Itu yang anak-anak kasih tahu saya di bengkel. Ada mayat di belakang. Saya ke sana liat, ternyata betul. Tidak ada yang mau ganggu (angkat) dulu. Saya bilang biar polisi yang tangani," kata Jufri, montir salah satu bengkel tidak jauh dari lokasi.
Menurut Jurfri, penemuan mayat tersebut lalu dilaporkan ke petugas Polsek Manggala. Tidak lama polisi datang, mensterilkan lokasi, lalu mengevakuasi jasad pria itu ke ruang Forensik Dokpol Polda Sulsel Rumah Sakit Bhayangkara .
Kanit Reskrim Polsek Manggala, Iptu Syamsuddin mengatakan, beberapa orang datang ke pelataran Dokpol Polda Sulsel, Jalan Kumala, Kecamatan Tamalate. Mereka kata Syamsuddin mengaku sebagai keluarga mayat pria itu.
"Identitasnya sudah diketahui atas nama Dg Sanggu. Usia kira-kira 65 tahun. Saksi-saksi masih kita cari. Penyebabnya kami belum bisa pastikan, kami juga masih tunggu hasil visum dari tim Dokpol," ucap Syamsuddin di temui di RS Bhayangkara Makassar .
Sementara itu, istri almarhum, Sumiati (63)bercerita, tadi pagi suaminya pamit mencari nafkah seperti biasanya. Pekerjaannya serabutan, kadang jadi pengemis .
"Biasa pergi minta-minta (ngemis). Bantu-bantu orang. Dulukan dia bawa becak, sekarang tidakmi karena sudah tua. Banyak langganannya. Itumi langganannya biasa panggil kerja, bantu-bantu," jelas dia.
Sumiati bilang, almarhum baru saja pulang dari Kabupaten Jeneponto, daerah asal Dg Sanggu dan dirinya. "Sebelum Zuhur na keluar, sampai sini dapatma kabar kalau didapat di kanal (mengapung), mati dibawa ke Bhayangkara ," imbuhnya.
Menurut dia, suaminya memang mengidap penyakit asma. Sumiati menduga, penyakitnya itu kambuh dalam perjalanan. "Penyakit orang tua kodong. Mungkin datang posonya (asma) kambuh, tidak tahan, jatuhmi di got (saluran air)," pungkasnya.
Kini jenazah almarhum Dg Sanggu masih diperiksa tim Forensik Dokpol Polda Sulsel . Keluarga menolak untuk dilakukan otopsi, jenazah bakal disemayamkan di Kabupaten Jeneponto.
(luq)