Persiapan Sekolah Tatap Muka, Skenario Swab Test Bagi Guru Disiapkan
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pemerintah pusat memberikan kewenangan penuh kepada pemerintah daerah untuk menentukan pemberian izin pembelajaran tatap muka di sekolah yang berlaku mulai semester genap tahun ajaran 2020/2021 atau pada Januari 2021 mendatang.
Hal ini didasari atas surat keputusan bersama (SKB) empat menteri, diantaranya Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19.
Kebijakan ini disambut baik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel). Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah meminta tiap sekolah mempersiapkan infrastruktur pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 sebelum pembelajaran tatap muka diterapkan secara penuh tahun depan.
"Saya kira jelas aturan yang kita coba bangun. Pertama, kita menunggu kesiapan sekolah. Jadi kepala sekolahnya sendiri yang nyiapin, dan melaporkan ke kita kesiapannya. Kedua, persetujuan orang tua. Ketiga, tentu persetujuan para pimpinan daerah," papar Nurdin usai penandatanganan pakta integritas bersama Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel di Swiss-Belhotel Makassar, Rabu, (25/11/2020).
Syarat pelaksanaan pembelajaran tatap muka di tengah pandemi tersebut, juga diatur dalam SKB empat menteri. Di samping itu, Nurdin menekankan kesiapan tenaga pendidik. Pemeriksaan tes swab diagnosis virus korona bagi para guru tengah disiapkan.
"Tapi yang lebih penting skenario besarnya adalah kita akan melakukan swab PCR test kepada seluruh guru-guru yang ada di Sulsel. Itu untuk menghadapi sekolah tatap muka," paparnya.
Nurdin melanjutkan, pemeriksaan swab tengah diatur mekanismenya lebih lanjut. Namun dia menuturkan, skenario tes swab bagi guru bisa saja dilakukan seminggu sekali.
"Jadi kita pastikan guru-guru sehat. Dan itu mungkin akan kita lakukan seminggu sekali kita swab guru-guru ini, supaya anak-anak didik kita bisa lebih aman," papar mantan bupati Bantaeng ini.
Meski begitu, pembelajaran tatap muka akan dilakukan secara bertahap. Kata Nurdin, sangat tergantung kesiapan sekolah masing-masing. Kemudian diusulkan ke pemerintah daerah sesuai kewenangan penanganan jenjang pendidikan.
Selanjutnya, tim melalui Satgas Covid-19 kedepan akan melakukan pengecekan. Verifikasi kesiapan prokes Covid-19 di sekolah sebelum diberi rekomendasi izin pembelajaran tatap muka.
"Jadi itu kesiapan dari bawah, bukan kami yang instruksikan. Tapi kita berharap kesiapan sekolah yang disampaikan guru-guru, kepala sekolah, dan dinas kesehatan melalui satgas turun ke bawah, mengecek apakah betul kesiapan tatap muka bisa dilakukan," jelas Nurdin.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel, Muhammad Jufri mengaku teknis pemeriksaan swab bagi para guru sementara akan disiapkan. Skenarionya akan dikoordinasikan lebih lanjut bersama Dinas Kesehatan Sulsel.
"Apakah itu (pemeriksaan swab bagi guru) nanti diatur per kabupaten atau per sekolah, tentu kami ingin mendapatkan gambaran tentang kesiapannya bersama dinas kesehatan," tuturnya kepada KORAN SINDO.
Saat ini, pihaknya menginstruksikan ke semua sekolah utamanya SMA/SMK yang berada di bawah naungan Disdik Sulsel untuk membenahi sekolah. Kondisi sekolah harus disesuaikan berstandar prokes pencegahan Covid-19.
Misalnya menyiapkan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan yang mendukung pelaksanaan prokes. Termasuk menata ruang tiap kelas dengan syarat kondisi hanya boleh menampung 50% dari jumlah siswa.
"Lalu kemudian mulai dilakukan simulasi supaya anak-anak kita yang berbulan-bulan ini tidak datang ke sekolah, dia mulai bisa dilatih, diajari untuk bagaimana awalnya ketika mereka datang pertama kali di sekolah. Tentu teknisnya sekolah yang mengatur," urai Jufri.
Hal ini didasari atas surat keputusan bersama (SKB) empat menteri, diantaranya Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19.
Kebijakan ini disambut baik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel). Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah meminta tiap sekolah mempersiapkan infrastruktur pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 sebelum pembelajaran tatap muka diterapkan secara penuh tahun depan.
"Saya kira jelas aturan yang kita coba bangun. Pertama, kita menunggu kesiapan sekolah. Jadi kepala sekolahnya sendiri yang nyiapin, dan melaporkan ke kita kesiapannya. Kedua, persetujuan orang tua. Ketiga, tentu persetujuan para pimpinan daerah," papar Nurdin usai penandatanganan pakta integritas bersama Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel di Swiss-Belhotel Makassar, Rabu, (25/11/2020).
Syarat pelaksanaan pembelajaran tatap muka di tengah pandemi tersebut, juga diatur dalam SKB empat menteri. Di samping itu, Nurdin menekankan kesiapan tenaga pendidik. Pemeriksaan tes swab diagnosis virus korona bagi para guru tengah disiapkan.
"Tapi yang lebih penting skenario besarnya adalah kita akan melakukan swab PCR test kepada seluruh guru-guru yang ada di Sulsel. Itu untuk menghadapi sekolah tatap muka," paparnya.
Nurdin melanjutkan, pemeriksaan swab tengah diatur mekanismenya lebih lanjut. Namun dia menuturkan, skenario tes swab bagi guru bisa saja dilakukan seminggu sekali.
"Jadi kita pastikan guru-guru sehat. Dan itu mungkin akan kita lakukan seminggu sekali kita swab guru-guru ini, supaya anak-anak didik kita bisa lebih aman," papar mantan bupati Bantaeng ini.
Meski begitu, pembelajaran tatap muka akan dilakukan secara bertahap. Kata Nurdin, sangat tergantung kesiapan sekolah masing-masing. Kemudian diusulkan ke pemerintah daerah sesuai kewenangan penanganan jenjang pendidikan.
Selanjutnya, tim melalui Satgas Covid-19 kedepan akan melakukan pengecekan. Verifikasi kesiapan prokes Covid-19 di sekolah sebelum diberi rekomendasi izin pembelajaran tatap muka.
"Jadi itu kesiapan dari bawah, bukan kami yang instruksikan. Tapi kita berharap kesiapan sekolah yang disampaikan guru-guru, kepala sekolah, dan dinas kesehatan melalui satgas turun ke bawah, mengecek apakah betul kesiapan tatap muka bisa dilakukan," jelas Nurdin.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel, Muhammad Jufri mengaku teknis pemeriksaan swab bagi para guru sementara akan disiapkan. Skenarionya akan dikoordinasikan lebih lanjut bersama Dinas Kesehatan Sulsel.
"Apakah itu (pemeriksaan swab bagi guru) nanti diatur per kabupaten atau per sekolah, tentu kami ingin mendapatkan gambaran tentang kesiapannya bersama dinas kesehatan," tuturnya kepada KORAN SINDO.
Saat ini, pihaknya menginstruksikan ke semua sekolah utamanya SMA/SMK yang berada di bawah naungan Disdik Sulsel untuk membenahi sekolah. Kondisi sekolah harus disesuaikan berstandar prokes pencegahan Covid-19.
Misalnya menyiapkan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan yang mendukung pelaksanaan prokes. Termasuk menata ruang tiap kelas dengan syarat kondisi hanya boleh menampung 50% dari jumlah siswa.
"Lalu kemudian mulai dilakukan simulasi supaya anak-anak kita yang berbulan-bulan ini tidak datang ke sekolah, dia mulai bisa dilatih, diajari untuk bagaimana awalnya ketika mereka datang pertama kali di sekolah. Tentu teknisnya sekolah yang mengatur," urai Jufri.
(agn)