Beredar Rekaman Cabup Kendal yang Akan Coret Bantuan Pemerintah Jika Warga Tak Memilihnya
loading...
A
A
A
KENDAL - Menjelang Pilkada Kendal , Jawa Tengah beredar rekaman yang diduga suara Tino Indra Wardono salah satu calon bupati saat berkampanye yang mengatakan akan mencoret warga dari daftar penerima bantuan pemerintah jika tidak memilihnya. Rekaman suara ini sontak menjadi viral di media sosial dan menjadi pembicaraan masyarakat.
Dalam rekaman yang diduga dilakukan saat berkampanye itu intinya akan mencoret nama penerima bantuan pemerintah baik Program Keluarga Harapan, Bantuan Langsung Tunai, Bantuan Pangan Non Tunai jika warga tidak memilih pasangan nomor urut 3. (Baca: Melihat Vila dan Pemancingan Milik Menteri Edhy Prabowo di Bandung Barat)
Sehingga rekaman yang diduga suara Calon Bupati Kendal Tino Indra Wardono ini ramai beredar dan menjadi pembicaraan warga Kendal.
Dalam rekaman tersebut menyebutkan bahwa bantuan pemerintah dari Presiden Jokowi yang notabene PDI Perjuangan maka warga harus mencoblos pasangan yang diusung PDI Perjuangan. Bahkan dalam rekaman tersebut tim pemenangan akan melakukan verifikasi ke desa.
Jika diketahui ada yang tidak memilih pasangan nomor urut 3 maka namanya akan diganti sebagai penerima bantuan. (Bisa diklik:
Pagar SDN Rajapolah I Subang Roboh Timpa Bocah 9 Tahun hingga Tewas)
Komisioner Bawaslu Kendal Firman Teguh Sudibyo mengaku sudah menerima laporan terkait rekaman suara ini dan akan melakukan penelusuran.
“Ada laporan dari warga terkait rekaman tersebut sudah ditindak lanjuti namun masih menunggu kelengkapan berkas laporan. Jika berkas laporan tidak juga dilengkapi Bawaslu tetap akan melakukan penelusuran,” kata Firman Teguh Sudibyo.
Namun demikian, lanjut dia, pihaknya akan kesulitan karena tidak lengkap datanya seperti waktu kejadian dan tempat kejadiannya.
“Bawaslu akan berkordinasi dengan Sentra Gakumdu untuk menelusuri rekaman suara yang diduga calon Bupati Kendal,” timpalnya.
Sementara itu Calon Bupati Tino Indra Wardono yang ditemui mengaku dalam politik banyak cara yang dilakukan untuk saling menjatuhkan. “Semua pasangan calon ingin nyaman dan menang tetapi jangan sampai membuat kegaduhan,” kata dia.
Tino memastikan isu-isu yang muncul sebaiknya digunakan pasangan calon untuk menunjukan karya nyata. Ditanya suara mirip dengan dirinya Tino mengelak dan tidak tahu kapan dan dimana dia mengatakan seperti dalam rekaman tersebut.
.
Dia memastikan rekaman suara itu adalah rekayasa namun dirinya mengaku jika di tempat umum tidak mungkin mengatakan seperti itu. Tetapi jika dalam pertemuan tertutup dan terbatas ada evaluasi itu wajar saja. Tino sendiri tidak merasa isu tersebut akan menjatuhkan dan tidak perlu ditanggapi.
“Saya tidak akan menanggapi dan akan fokus pada pelaksanaan pencoblosan yang kurang dua minggu lagi,” tandasnya.
Dalam rekaman yang diduga dilakukan saat berkampanye itu intinya akan mencoret nama penerima bantuan pemerintah baik Program Keluarga Harapan, Bantuan Langsung Tunai, Bantuan Pangan Non Tunai jika warga tidak memilih pasangan nomor urut 3. (Baca: Melihat Vila dan Pemancingan Milik Menteri Edhy Prabowo di Bandung Barat)
Sehingga rekaman yang diduga suara Calon Bupati Kendal Tino Indra Wardono ini ramai beredar dan menjadi pembicaraan warga Kendal.
Dalam rekaman tersebut menyebutkan bahwa bantuan pemerintah dari Presiden Jokowi yang notabene PDI Perjuangan maka warga harus mencoblos pasangan yang diusung PDI Perjuangan. Bahkan dalam rekaman tersebut tim pemenangan akan melakukan verifikasi ke desa.
Jika diketahui ada yang tidak memilih pasangan nomor urut 3 maka namanya akan diganti sebagai penerima bantuan. (Bisa diklik:
Pagar SDN Rajapolah I Subang Roboh Timpa Bocah 9 Tahun hingga Tewas)
Komisioner Bawaslu Kendal Firman Teguh Sudibyo mengaku sudah menerima laporan terkait rekaman suara ini dan akan melakukan penelusuran.
“Ada laporan dari warga terkait rekaman tersebut sudah ditindak lanjuti namun masih menunggu kelengkapan berkas laporan. Jika berkas laporan tidak juga dilengkapi Bawaslu tetap akan melakukan penelusuran,” kata Firman Teguh Sudibyo.
Namun demikian, lanjut dia, pihaknya akan kesulitan karena tidak lengkap datanya seperti waktu kejadian dan tempat kejadiannya.
“Bawaslu akan berkordinasi dengan Sentra Gakumdu untuk menelusuri rekaman suara yang diduga calon Bupati Kendal,” timpalnya.
Sementara itu Calon Bupati Tino Indra Wardono yang ditemui mengaku dalam politik banyak cara yang dilakukan untuk saling menjatuhkan. “Semua pasangan calon ingin nyaman dan menang tetapi jangan sampai membuat kegaduhan,” kata dia.
Tino memastikan isu-isu yang muncul sebaiknya digunakan pasangan calon untuk menunjukan karya nyata. Ditanya suara mirip dengan dirinya Tino mengelak dan tidak tahu kapan dan dimana dia mengatakan seperti dalam rekaman tersebut.
.
Dia memastikan rekaman suara itu adalah rekayasa namun dirinya mengaku jika di tempat umum tidak mungkin mengatakan seperti itu. Tetapi jika dalam pertemuan tertutup dan terbatas ada evaluasi itu wajar saja. Tino sendiri tidak merasa isu tersebut akan menjatuhkan dan tidak perlu ditanggapi.
“Saya tidak akan menanggapi dan akan fokus pada pelaksanaan pencoblosan yang kurang dua minggu lagi,” tandasnya.
(sms)