Tangis Keluarga Penambang Emas yang Tertimbun Longsor di Kalimantan

Jum'at, 20 November 2020 - 16:06 WIB
loading...
Tangis Keluarga Penambang Emas yang Tertimbun Longsor di Kalimantan
Keluarga korban tewas akibat longsor di pertambangan emas masih bersedih dan menunggu kabar dari Kalimantan.Foto/Asep Juhariyanto
A A A
TASIKMALAYA - Kakak adik warga Kampung Nangerang, Desa Mulyasari, Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menjadi korban longsor saat menambang emas di Sungai Seribu, Kecamatan Arut Utara, Kotawaringin Barat. (Baca juga: Tragis, 10 Penambang Emas Ilegal di Kotawaringin Barat Terkubur Longsor)

Mereka tertimbun dalam lubang sedalam 65 meter. Pihak keluarga baru baru mengetahui jika kakak dan adiknya menjadi korban. Hingga saat ini masih menunggu kabar dari Kalimantan.(Baca juga: Ini Daftar 10 Panambang Emas Asal Tasikmalaya yang Tertimbun Longsor di Kalteng )

Tangisan uun fatmawati (43) masih terdengar jelas saat terbaring di ruang tengah rumahnya di Kampung Nangerang. Uun Fatmawati adalah ibu dari Yuda (26) dan Reza (21), kakak adik korban longsor di tambang emas.

Dua bersaudara ini adalah korban di antara 10 penambang asal Kabupaten Tasikmalaya yang tertimbun. Mereka adalah anak pertama dan kedua pasangan Uun Fatmaati (43) dan Uus (45). Uun terus menangis saat mengetahui bahwa kedua anaknya tertimbun.

Pihak keluarga baru mengetahui apa yang terjadi pada kakak adik ini setelah dikbari keluarga di Kalimantan. Pihak keluarga baru yakin setelah membaca berita di media. Bukan hanya kakak adik saja yang kerja menambang, tetapi sang ayah Uus juga ikut menyusul ke Kalimantan sekitar seminggu yang lalu.(Baca juga: Parah, Limbah Sarung Tangan Medis Didaur Ulang kemudian Dijual ke Jakarta dan Surabaya )

Paman korban, Obing (53), tidak menyangka kalau Yuda dan Reza menjadi korban longsor. Mereka berangkat ke Kalimantan untuk mencari nafkah. "Yuda sudah dua bulan di sana, dan adiknya baru dua minggu berangkat ke Kalimantan," ujar Obing.

Menurutnya, mereka sudah tiga kali berangkat ke Kalimantan untuk bekerja di pertambangan emas. "Ini yang ketiga kalinya. Sebelumnya mereka tidak pernah mendapatkan musibah, baru kali ini terjadi ujian ini," tambahnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1090 seconds (0.1#10.140)