Kasus PDP Positif COVID-19 Sleman Capai 58 Orang

Senin, 11 Mei 2020 - 07:57 WIB
loading...
Kasus PDP Positif COVID-19 Sleman Capai 58 Orang
FOTO /Ilustrasi : SINDOnews
A A A
SLEMAN - Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Sleman yang terkonfirmasi COVID-19 bertambah empat orang. Kepastian ini setelah uji laboratorium positif dan dinyatakan terinfeksi COVID-19. Hingga Minggu (10/5/2020) tercatat 58 orang positif COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Joko Hastaryo mengatakan, tambahan empat orang COVID-19 yaitu PDP kasus 150 jenis kelamin perempuan usia 8 tahun warga Mlati, kasus 151 jenis kelamin laki-laki usia 55 tahun warga Mlati. Kasus 152 jenis kelamin laki-laki usia 37 tahun tingga di Mlati dan kasus 155 jenis kelamin laki-laki usia 28 tahun warga Seyegan.

Kasus 150 dan 151 dirawat di RS Sakina Idaman, kasus 152 dirawat di RSUP Dr Sardjito dan kasus 155 dirawat di RSUD Sleman. Kasus 150, 151 dan 155 klaster Indogrosir, kasus 152 tenaga medis (dokter tamu) kontak dengan pasien yang dirawatnya di RSUP Dr Sarjito.

“Dari 58 pasien positif COVID-19, empat orang meninggal, 24 dirawat di berbagai rumah sakit di DIY dan 30 orang sembuh,” kata Joko, Minggu (10/5/2020) malam.

Orang dalam pemantauan (OPD) dan PDP di Sleman juga ada perubahan. ODP Mingg (10/5/2020) tercatat ada 1572 meningkat dibandingkan Sabtu (9/5/2020) sebanyak 1566 orang. Dari jumlah ini 1231 selesai proses, 341 masih dalam
pemantauan. PDP tercatat ada 457 orang lebih banyak dibandingkan hari sebelumnya, yakni 430 orang. Dari jumlah itu 323 negatif, 67 masih dalam proses dan 58 positif COVID-19.

Joko menjelaskan terjadinya kenaikan kasus yang terkonfirmasi sebaguan besar adalah hasil tracking kasus yangg ada. Ini menunjukkan upaya untuk memutus mata rantai penularan dilakukan optimal. Sebagai contoh seandainya tidak melalukan tracking pada kasus 79, maka tidak akan ditemukan kasus kasus liannya, apalagi kasus kasus tersebut adalah orang tanpa gela (OTG) yang sangat berpotensi menularkan lebih banyak.

“Kenaikan kasus sebagai konsekuensi pelacakan dan menunjukkan bahwa penularan masih terjadi disekitar masyarakat, maka protokol kesehatan juga harus dilakukan oleh kita semua secara ketat,” paparnya.
(nun)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.6044 seconds (0.1#10.140)