Pajak Galian C belum Maksimal, Pemda Didesak untuk Genjot PAD

Kamis, 19 November 2020 - 15:52 WIB
loading...
Pajak Galian C belum...
DPRD meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan agar bisa memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sektor Galian C. Dok.SINDOnews
A A A
SERUYAN - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Seruyan, Kalteng Bejo Riyanto meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan agar bisa memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sektor Galian C. "Saya minta pemerintah daerah melalui intansi terkait bisa memaksimalkan itu agar bisa menjadi sumber pemasukan PAD kita," katanya di Kuala Pembuang, Kamis (19/11/2020).

Ia mengatakan, saat ini realisasi PAD Seruyan sendiri dinilai masih terlalu minim dan belum maksimal untuk membantu pembangunan baik itu infrastruktur dan lain sebagainya yang ada di Bumi Gawi Hatantiring yang artinya masih ketergantungan kepada pemerintah pusat.

Dan salah satu sektor PAD yang bisa dioptimalkan yakni Galian C termasuk dengan pengambilan pasir yang saat ini dipergunakan untuk pembangunan dan pihaknya mempertanyakan sistem maupun teknis pemungutannya.

Menurutnya, jika diperhatikan dengan seksama, banyak terdapat Galian C atau pangkalan-pangkalan pasir seperti yang ada di sekitaran Sungai Seruyan wilayah Unit I dan II, Kecamatan Seruyan Hilir Timur. "Ini harus kita gali PAD nya, karena lama kelamaan itu nantinya bisa merusak lingkungan, kita sampai dengan saat ini tidak punya data apakah itu sudah dimaksimalkan PAD nya atau belum," sebutnya. (Baca: Tertimpa Es, Satu Pekerja di Medan Tewas, Dua Kritis).

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menambahkan, sejauh yang dirinya tahu, selama ini yang ada daftar atau yang sudah dikelola oleh pemerintah hanya bentuk Galian C yang diambil dari kontraktor. "Dan itupun hanya kontraktor kecil dan kita belum tahu juga kalau untuk kontraktor besar seperti di Perusahaan Besar Swasta (PBS) perkebunan itu kita masih belum ada juga laporannya. Kalau pemerintah tidak memberikan data, otomatis kami juga sedikit sulit untuk melakukan pengawasan," pungkasnya.
(nag)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2367 seconds (0.1#10.140)