AELI Rangkul Asosiasi Pariwisata Indonesia untuk Bangkitkan Ekonomi Kreatif

Rabu, 18 November 2020 - 23:56 WIB
loading...
AELI Rangkul Asosiasi...
Ketua DPD AELI Jatim, Tri Cahyono Putra (kiri) memberikan piagam penghargaan pada pengurus sebelumnya saat pengukuhan pengurus baru, Rabu (18/11/2020). Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Asosiasi Experiental Learning Indonesia (AELI) Jawa Timur, bakal merangkul seluruh pemangku kebijakan dan sejumlah asosiasi pariwisata yang ada di Indonesia. Hal itu dilakukan untuk membangkitkan kembali ekonomi sektor industri kreatif dan pariwisata Indonesia yang enam bulan terkahir mati suri akibat pandemi COVID-19. (Baca juga: Debat Kedua Pilwali Surabaya, Pengamat: Skornya 5-1 untuk Eri-Armudji )

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) AELI Jawa Timur, Tri Cahyono Putra mengatakan, untuk membangkitkan sektor pariwisata pada masa pandemi ini tidak mudah. Sehingga diperlukan sinergi mulai dari pemerintah dan lintas asosiasi pegiat pariwisata .

Apalagi saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparenkraf), juga sudah mengajak para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi COVID-19 untuk memanfaatkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Kita akan menggandeng asosiasi lain untuk membangkitkan pariwisata Indonesia. Ada PHRI, Aspeksindo, East Java Ecotorism Forum, Tavelindo dan lainnya. Karena kalau tidak sinergi maka akan menjadi berat jika berjalan sendiri-sendiri," katanya disela-sela pengukuhan DPD AELI Jawa Timur 2020-2023. (Baca juga: Reuni 212 Ditunda dengan Alasan Ada Pilkada, MUI Jabar: Jangan Cari-cari Alasan )

Pegiat wisata yang akrab disapa Ayok Putra ini mengakui, selama pandemi ini tidak ada aktifitas diluar ruangan yang bisa dilakukan. Namun berkat kerjasama dengan Kemenparekraf, pihaknya masih sedikit bisa bernafas. Salah satunya yaitu mendapatkan stimulan berupa virtual event, virtual guide dan webinar.



"Terkahir kami mendapatkan mandat bagaimana desiminasi dan pengamalan Pancasila. AELI MoU dengan kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif untuk mendesiminasikan nilai-nilai Pancasila melalui tujuh permainan. Jadi secara prinsip selama pandemi kami harus berimprovisasi, tetapi memang Alhamdulillah mulai bangkit," paparnya.

Humas AELI, Abdul Jajal menambahkan, pada periode kepengurusan baru yang akan berjalan selama tiga tahun ini AELI bakal memaksimalkan kerjamsama dengan pemangku kebijakan, termasuk menggandeng Whiz diseluruh Jawa Timur, untuk memberikan servis yang memuaskan. AELI juga akan konsen ke pemerintahan seperti dinas pendidikan yang selama ini belum dimaksimalkan.

"Kita akan membuat kurikulum yang akan diberikan pada pelajar. Mulai dari siswa sekolah hingga ke kampus-kampus. Untuk SMK misalnya, ada kurikulum industri. AELI akan memfasilitasi pelatihan budaya kerja mulai dari tingkatan sekolah," jelasnya. (Baca juga: 2 Kali Rangkaian Kereta Penumpang KA Gajayana Meluncur Sendiri, Ada Aroma Mistis? )

Sebagai informasi, Asosiasi Experiential Learning Indonesia (AELI) adalah wadah bagi pengguna metode Pembelajaran Berbasis Pengalaman (Experiential Learning), baik perorangan maupun lembaga yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengguna metode EL yang bertanggung jawab terhadap pengembangan manusia Indonesia.

AELI didirikan dengan berkomitmen untuk selalu meneliti, menganalisa dan mengembangkan penerapan metode EL di Indonesia agar dapat menjadi metode pembelajaran yang efektif untuk peningkatan kualitas metode EL di Indonesia.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6989 seconds (0.1#10.140)