Psiko Edukasi Pandemi, Apsilangga Banyak Dicurhati soal Pendampingan Anak
loading...
A
A
A
SURABAYA - Ikatan Alumni Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Apsilangga) membantu Pemkot Surabaya dengan melakukan psiko edukasi kepada warga di tengah pandemi COVID-19 . Wakil Ketua 2 Apsilangga, Dyah Ayu Sulistyowati menuturkan, psiko edukasi itu adalah memberikan pendampingan kepada warga dalam menyelesaikan masalahnya di tengah pandemi COVID-19 ini.
“Kegiatan psiko edukasi ini sudah mulai digelar pada 10 November lalu di Rusun Penjaringan Sari. Ini sebagai pilot project kami untuk melanjutkan kegiatan ini di wilayah lainnya. Jadi, ini garapan berkelanjutan,” kata Dyah, Selasa (17/11/2020). (Baca juga: Masih Banyak Kerumunan, Kapan COVID-19 Pergi dari Indonesia?)
Ia melanjutkan, acara psiko edukasi itu untuk menciptakan ruang curhat bagi keluarga, sehingga dalam kegiatan itu dimulai dengan parenting dan dilanjutkan dengan konseling keluarga. (Baca juga: Kapolda Jabar Dicopot, Ridwan Kamil: Sosok Irjen Rudy Sufahriadi Luar Biasa)
“Akhirnya, sumbangsih kita adalah membantu ketahanan keluarga di era pandemi dan pasca pandemi. Sehingga bentuknya pendampingan kepada mereka untuk memetakan berbagai kebutuhan atau masalahnya,” ucapnya.
Dyah menambahkan, salah satu curhatan yang banyak diterimanya adalah tentang pengasuhan anak atau pendampingan anak-anak ketika sekolah daring. Karenanya, pada saat itu juga diberi parenting tentang pengasuhan anak, terutama di tengah pandemi. “Jadi, kami selalu gali permasalahan mereka sebelum pandemi dan setelah pandemi,” ucapnya.
Selain itu,dia juga memastikan bahwa acara psiko edukasi ini bersinergi antara Apsilangga, Fakultas Psikologi dan para mahasiswa BEM. Sehingga ini akan menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk magang dan sekaligus belajar memberikan pendampingan langsung kepada warga.
“Kita melakukan pendampingan ini sudah atas saran DP5A, sehingga sebenarnya banyak hal yang bisa dilakukan untuk membantu Pemkot Surabaya dalam mengatasi pandemi ini,” jelasnya.
Selain melakukan pendampingan kepada warga, Apsilangga juga menyerahkan bantuan masker untuk mendukung gerakan berbagi sejuta masker yang diinisiasi oleh Ikatan Alumni Universitas Airlangga.
“Kegiatan psiko edukasi ini sudah mulai digelar pada 10 November lalu di Rusun Penjaringan Sari. Ini sebagai pilot project kami untuk melanjutkan kegiatan ini di wilayah lainnya. Jadi, ini garapan berkelanjutan,” kata Dyah, Selasa (17/11/2020). (Baca juga: Masih Banyak Kerumunan, Kapan COVID-19 Pergi dari Indonesia?)
Ia melanjutkan, acara psiko edukasi itu untuk menciptakan ruang curhat bagi keluarga, sehingga dalam kegiatan itu dimulai dengan parenting dan dilanjutkan dengan konseling keluarga. (Baca juga: Kapolda Jabar Dicopot, Ridwan Kamil: Sosok Irjen Rudy Sufahriadi Luar Biasa)
“Akhirnya, sumbangsih kita adalah membantu ketahanan keluarga di era pandemi dan pasca pandemi. Sehingga bentuknya pendampingan kepada mereka untuk memetakan berbagai kebutuhan atau masalahnya,” ucapnya.
Dyah menambahkan, salah satu curhatan yang banyak diterimanya adalah tentang pengasuhan anak atau pendampingan anak-anak ketika sekolah daring. Karenanya, pada saat itu juga diberi parenting tentang pengasuhan anak, terutama di tengah pandemi. “Jadi, kami selalu gali permasalahan mereka sebelum pandemi dan setelah pandemi,” ucapnya.
Selain itu,dia juga memastikan bahwa acara psiko edukasi ini bersinergi antara Apsilangga, Fakultas Psikologi dan para mahasiswa BEM. Sehingga ini akan menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk magang dan sekaligus belajar memberikan pendampingan langsung kepada warga.
“Kita melakukan pendampingan ini sudah atas saran DP5A, sehingga sebenarnya banyak hal yang bisa dilakukan untuk membantu Pemkot Surabaya dalam mengatasi pandemi ini,” jelasnya.
Selain melakukan pendampingan kepada warga, Apsilangga juga menyerahkan bantuan masker untuk mendukung gerakan berbagi sejuta masker yang diinisiasi oleh Ikatan Alumni Universitas Airlangga.
(shf)