Bertemu Para Veteran, Risma Titip Sekolah Kebangsaan Tetap Berlanjut
loading...
A
A
A
SURABAYA - Sekolah kebangsaan menjadi ciri khas yang dilakukan di Kota Surabaya , dalam mengenang Hari Pahlawan . Wali Kota Surabaya , Tri Risma harini pun bertemu dengan anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Surabaya, Jalan Mastrip, Senin (16/11/2020). (Baca juga: Rudy Sufariadi Dicopot Dari Kapolda Jabar, Rumah Dinasnya Langsung Lengang )
Risma menuturkan, momen perayaan Hari Pahlawan di tahun ini dinilai sangat berbeda dibanding tahun sebelumnya. Sebab, pelaksanaan Upacara Hari Pahlawan ke-75 yang digelar di Balai Kota Surabaya beberapa waktu lalu, adalah kali pertama tanpa kehadiran para veteran.
"Pertama kali tanpa kehadiran panjenengan semuanya, juga tidak ada acara 9 November malam yang biasanya kita adakan. Terus terang di masa pandemi ini kami semua mengkhawatirkan panjenengan (veteran, red). Jangan sampai tertular," kata Risma .
Ia melanjutkan, meskipun perayaan tidak dilaksanakan seperti biasanya, dirinya memastikan semangat kepahlawanan tetap harus dikobarkan di dalam jiwa setiap insan. Terutama bagi anak-anak muda yang wajib mewarisi dan mengerti sejarah serta perjuangan para pahlawan. "Saya nyuwun (minta) bantuan supaya anak kita tetap mengerti sejarah melalui Sekolah Kebangsaan," ucapnya. (Baca juga: Waspada, Positif COVID-19 di Purwakarta Dekati 1.000 Kasus )
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini menambahkan, Sekolah Kebangsaan juga tetap harus berjalan apabila pandemi COVID-19 sudah hilang dari Surabaya . Hal itu menjadi penting dilakukan agar anak-anak dapat mengerti sulitnya di era perjuangan kala itu. Saat dimana para pahlawan harus menghadapi penjajah dan memenangkan peperangan.
"Itu yang selama ini tidak dirasakan generasi baru. Mereka hanya tahu Hari Pahlawan tapi tidak mengerti sejarah di Surabaya kenapa disebut Kota Pahlawan . Itu penting, mudah-mudahan tahun depan bisa dilanjutkan lagi saat pandemi sudah tidak ada," jelasnya. (Baca juga: MV. Mentari Crystal Karam, Terminal Teluk Lamong Pastikan Pelayanan Tetap Lancar )
Tidak hanya itu, dalam pertemuan yang dihadiri sekitar 50 orang veteran, Risma pun berkali-kali berterima kasih atas jasa dan dedikasi para veteran. Di momen tersebut, dia juga menitipkan salam kepada para veteran yang tidak hadir. Sebab perayaan Hari Pahlawan ini adalah tahun terakhir dirinya menjabat sebagai wali kota.
"Salam untuk eyang yang tidak dapat rawuh karena kami batasi untuk menjaga protokol kesehatan. Sebetulnya sayang sekali karena ini adalah tahun terakhir saya memperingati Hari Pahlawan bersama panjenengan. Mohon maaf apabila selama ini ada yang kurang berkenan," tegasnya. (Baca juga: Ditunjuk Jadi Panglima Perang, WS: Panglimanya Tetap Bu Risma dan Ketua DPC )
Ketua DPC LVRI Kota Surabaya Brigjen TNI (Purn) Subagyo Rachmad mengungkapkan terima kasihnya atas kepedulian pada para veteran. Perhatian yang diberikan pada veteran akan terus memupuk jiwa nasionalisme dan semangat bagi generasi muda.
Lihat Juga: Digadang-gadang Jadi Panglima, Mayjen Imam Soedja'i Pilih Berperang pada Pertempuran November 1945
Risma menuturkan, momen perayaan Hari Pahlawan di tahun ini dinilai sangat berbeda dibanding tahun sebelumnya. Sebab, pelaksanaan Upacara Hari Pahlawan ke-75 yang digelar di Balai Kota Surabaya beberapa waktu lalu, adalah kali pertama tanpa kehadiran para veteran.
"Pertama kali tanpa kehadiran panjenengan semuanya, juga tidak ada acara 9 November malam yang biasanya kita adakan. Terus terang di masa pandemi ini kami semua mengkhawatirkan panjenengan (veteran, red). Jangan sampai tertular," kata Risma .
Ia melanjutkan, meskipun perayaan tidak dilaksanakan seperti biasanya, dirinya memastikan semangat kepahlawanan tetap harus dikobarkan di dalam jiwa setiap insan. Terutama bagi anak-anak muda yang wajib mewarisi dan mengerti sejarah serta perjuangan para pahlawan. "Saya nyuwun (minta) bantuan supaya anak kita tetap mengerti sejarah melalui Sekolah Kebangsaan," ucapnya. (Baca juga: Waspada, Positif COVID-19 di Purwakarta Dekati 1.000 Kasus )
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini menambahkan, Sekolah Kebangsaan juga tetap harus berjalan apabila pandemi COVID-19 sudah hilang dari Surabaya . Hal itu menjadi penting dilakukan agar anak-anak dapat mengerti sulitnya di era perjuangan kala itu. Saat dimana para pahlawan harus menghadapi penjajah dan memenangkan peperangan.
"Itu yang selama ini tidak dirasakan generasi baru. Mereka hanya tahu Hari Pahlawan tapi tidak mengerti sejarah di Surabaya kenapa disebut Kota Pahlawan . Itu penting, mudah-mudahan tahun depan bisa dilanjutkan lagi saat pandemi sudah tidak ada," jelasnya. (Baca juga: MV. Mentari Crystal Karam, Terminal Teluk Lamong Pastikan Pelayanan Tetap Lancar )
Tidak hanya itu, dalam pertemuan yang dihadiri sekitar 50 orang veteran, Risma pun berkali-kali berterima kasih atas jasa dan dedikasi para veteran. Di momen tersebut, dia juga menitipkan salam kepada para veteran yang tidak hadir. Sebab perayaan Hari Pahlawan ini adalah tahun terakhir dirinya menjabat sebagai wali kota.
"Salam untuk eyang yang tidak dapat rawuh karena kami batasi untuk menjaga protokol kesehatan. Sebetulnya sayang sekali karena ini adalah tahun terakhir saya memperingati Hari Pahlawan bersama panjenengan. Mohon maaf apabila selama ini ada yang kurang berkenan," tegasnya. (Baca juga: Ditunjuk Jadi Panglima Perang, WS: Panglimanya Tetap Bu Risma dan Ketua DPC )
Ketua DPC LVRI Kota Surabaya Brigjen TNI (Purn) Subagyo Rachmad mengungkapkan terima kasihnya atas kepedulian pada para veteran. Perhatian yang diberikan pada veteran akan terus memupuk jiwa nasionalisme dan semangat bagi generasi muda.
Lihat Juga: Digadang-gadang Jadi Panglima, Mayjen Imam Soedja'i Pilih Berperang pada Pertempuran November 1945
(eyt)