Bio Farma Sebut Kasus di Brazil Tak Ada Hubungan dengan Vaksin Sinovac
loading...
A
A
A
BANDUNG - Kasus Brazil menghentikan proses uji klinis vaksin sinovac disampaikan otoritas perusahaan Sinovac tak ada hubungannya dengan kejadian pasca penyuntikan vaksin.
Menurut Tim Ahli Farmakovigilan Bio Farma Novilia, jeda atau penangguhan pelaksanaan uji klinis obat atau vaksin merupakan prosedur standar. Hal itu biasa dilakukan untuk melakukan investigasi lebih dulu atas KIPI serius yang ditemukan dalam penelitian.
Terkait kasus di Brazil sendiri, sudah ada pernyataan resmi dari Sinovac melalui situs resminya, dimana Sinovac sudah melakukan komunikasi dengan Butantan Institute. Mereka menyatakan kejadian SAE di Brazil tidak ditemukan berhubungan dengan vaksin (co-incident).(Baca juga: Brazil Hentikan Uji Klinis Vaksin Sinovac, Bagaimana Nasib Bandung? )
"Vaksin ini kan memiliki manfaat yang besar untuk memutus mata rantai penularan penyakit menular. Vaksin merupakan salah satu cara pencegahan penyakit menular yang tidak hanya diberikan kepada bayi melainkan kepada orang dewasa," jelas dia dalam siaran persnya, Rabu (11/11/2020).
Vaksin tidak hanya memberikan kekebalan individu namun juga dapat menciptakan kekebalan massal atau disebut juga kekebalan kelompok. Tidak hanya melindungi tubuh dari serangan penyakit serius. Pemberian vaksin juga dapat mencegah penyakit yang dapat menimbulkan kematian maupun kecacatan.
Data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan hampir 10 juta angka kematian dapat dicegah melalui vaksinasi
Menurut Tim Ahli Farmakovigilan Bio Farma Novilia, jeda atau penangguhan pelaksanaan uji klinis obat atau vaksin merupakan prosedur standar. Hal itu biasa dilakukan untuk melakukan investigasi lebih dulu atas KIPI serius yang ditemukan dalam penelitian.
Terkait kasus di Brazil sendiri, sudah ada pernyataan resmi dari Sinovac melalui situs resminya, dimana Sinovac sudah melakukan komunikasi dengan Butantan Institute. Mereka menyatakan kejadian SAE di Brazil tidak ditemukan berhubungan dengan vaksin (co-incident).(Baca juga: Brazil Hentikan Uji Klinis Vaksin Sinovac, Bagaimana Nasib Bandung? )
"Vaksin ini kan memiliki manfaat yang besar untuk memutus mata rantai penularan penyakit menular. Vaksin merupakan salah satu cara pencegahan penyakit menular yang tidak hanya diberikan kepada bayi melainkan kepada orang dewasa," jelas dia dalam siaran persnya, Rabu (11/11/2020).
Vaksin tidak hanya memberikan kekebalan individu namun juga dapat menciptakan kekebalan massal atau disebut juga kekebalan kelompok. Tidak hanya melindungi tubuh dari serangan penyakit serius. Pemberian vaksin juga dapat mencegah penyakit yang dapat menimbulkan kematian maupun kecacatan.
Data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan hampir 10 juta angka kematian dapat dicegah melalui vaksinasi
(msd)