Antisipasi Banjir, Pemkot Palembang Maksimalkan Fungsi Anak Sungai
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Untuk mengantisipasi terjadinya banjir akibat tingginya intensitas hujan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang akan mengoptimalkan fungsi anak sungai.
Kepala Dinas PUPR Palembang , Akhmad Bastari Yusak mengatakan, untuk mengantisipasi luapan air hingga mengakibatkan banjir, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mendirikan bangunan di bantaran sungai.
"Kita minta kepada masyarakat untuk tidak mendirikan bangunan di sepanjang bantaran sungai dengan minimal jarak lima meter dari sungai dan tidak membuang sampah sembarang yang memungkinkan bisa menyumbat saluran air," ujar Bastari, Sabtu (7/11/2020).
Selain itu, kata Bastari, langkah lainnya yabg telah dilakukan yakni telah dilakukannya pemeliharaan aliran anak sungai, termasuk perawatan terhadap kolam retensi yang ada di Kota Palembang yang berfungai sebagai resapan, serta memaksimalkan pompa di pintu air untuk mengendalikan luapan bila terjadi pasang atau hujan.
"Memang dampaknya sangat signifikan sekali dengan beroperasinya pompa di sungai Bendung. Saat ini sekitar 17 titik rawan banjir di Palembang telah hilang. Kedepan kita juga akan membangun pompa seperti di sungai Buah, sungai Sekanak Lambidaro,dan sungai Kedukan," terangnya. (Baca: Masuk Zona Bahaya, Warga Cangkringan Mulai Mengungsi ke Barak).
Sementara itu, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Provinsi Sumatera Selatan meminta Pemkot Palembang untuk meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya banjir. Karena pada musim penghujan di tahun 2020 dipengaruhi fenomena La Nina.
"Melihat fakta selalu terjadi banjir atau genangan air yang cukup tinggi di sejumlah kawasan permukiman penduduk dan jalan protokol ketika hujan lebat turun lebih dari dua jam, Pemkot Palembang diminta serius melakukan berbagai tindakan antisipasi banjir agar warga setempat terhindar dari bencana hidrometeorologi itu," kata Direktur Eksekutif Walhi Sumsel, M Hairul Sobri.
Menurutnya, pengaruh La Nina dapat mendorong curah hujan bisa relatif lebih tinggi di daerah itu. "Antisipasi yang perlu menjadi perhatian pemkot adalah melakukan pembersihan saluran air dan sungai yang ada di sekitar kawasan permukiman penduduk dan daerah rawan banjir," ujarnya.
Lihat Juga: Ferry Kurnia Rizkyansyah Hadiri Muskerwil Partai Perindo Sumsel, Dapat Sapaan Kuyung Kito
Kepala Dinas PUPR Palembang , Akhmad Bastari Yusak mengatakan, untuk mengantisipasi luapan air hingga mengakibatkan banjir, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mendirikan bangunan di bantaran sungai.
"Kita minta kepada masyarakat untuk tidak mendirikan bangunan di sepanjang bantaran sungai dengan minimal jarak lima meter dari sungai dan tidak membuang sampah sembarang yang memungkinkan bisa menyumbat saluran air," ujar Bastari, Sabtu (7/11/2020).
Selain itu, kata Bastari, langkah lainnya yabg telah dilakukan yakni telah dilakukannya pemeliharaan aliran anak sungai, termasuk perawatan terhadap kolam retensi yang ada di Kota Palembang yang berfungai sebagai resapan, serta memaksimalkan pompa di pintu air untuk mengendalikan luapan bila terjadi pasang atau hujan.
"Memang dampaknya sangat signifikan sekali dengan beroperasinya pompa di sungai Bendung. Saat ini sekitar 17 titik rawan banjir di Palembang telah hilang. Kedepan kita juga akan membangun pompa seperti di sungai Buah, sungai Sekanak Lambidaro,dan sungai Kedukan," terangnya. (Baca: Masuk Zona Bahaya, Warga Cangkringan Mulai Mengungsi ke Barak).
Sementara itu, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Provinsi Sumatera Selatan meminta Pemkot Palembang untuk meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya banjir. Karena pada musim penghujan di tahun 2020 dipengaruhi fenomena La Nina.
"Melihat fakta selalu terjadi banjir atau genangan air yang cukup tinggi di sejumlah kawasan permukiman penduduk dan jalan protokol ketika hujan lebat turun lebih dari dua jam, Pemkot Palembang diminta serius melakukan berbagai tindakan antisipasi banjir agar warga setempat terhindar dari bencana hidrometeorologi itu," kata Direktur Eksekutif Walhi Sumsel, M Hairul Sobri.
Menurutnya, pengaruh La Nina dapat mendorong curah hujan bisa relatif lebih tinggi di daerah itu. "Antisipasi yang perlu menjadi perhatian pemkot adalah melakukan pembersihan saluran air dan sungai yang ada di sekitar kawasan permukiman penduduk dan daerah rawan banjir," ujarnya.
Lihat Juga: Ferry Kurnia Rizkyansyah Hadiri Muskerwil Partai Perindo Sumsel, Dapat Sapaan Kuyung Kito
(nag)