DPRD Minta Pemkot Antisipasi Dini Banjir di Makassar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - DPRD Kota Makassar . meminta Pemerintah Kota (Pemkot) segera mengantisipasi titik-titik rawan banjir untuk dibenahi. Musim hujan tahun ini diprediksi terjadi dengan intensitas yang tinggi.
Anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Makassar , Andi Suharmika mengatakan, pemerintah harus bergerak cepat dalam melakukan pembenahan. Persiapannya di masa transisi atau pancarabo sebelum hujan terlanjur lebat.
"Artinya mungkin hari ini pemkot harus perisiapkan lebih dini. Jadi kita warning pemkot agar dapat mengantisipasi dampak karena yang korban itu masyarakat," ucap legislator Golkar ini.
Dia melanjutkan, pemerintah harus memetakan daerah-daerah rawan banjir tersebut. Dari hasil pemetaan itu, pengerjaan bisa didahulukan pada wilayah yang dinilai paling terdampak.
Salah satu perbaikan yang diprioritaskan di tengah antisipasi banjir, yakni pembenahan drainase. Meski anggaran pada sejumlah sektor terbatas, pengerjaan tidak boleh terbengkalai.
"Memang lambat, makanya kita harus gedor Dinas PU terutama di titik yang memang rawan banjir di Makassar. Pengerjaan jangan sampai tidak ada. Kita minta ini jangan jadi angin lalu," ucap Suharmika.
Menurut dia, permasalahan genangan hingga banjir merupakan polemik tahunan. Harusnya, permasalahan ini bisa diantisipasi sejak awal sebelum musim hujan tiba.
"Ini permasalahan di bawah, dewan lebih paham. Seperti butuh lagi bantuan dan bahan pokok segala macam, butuh lagi dibukakan ini itu. Masyarakat itu tidak mau ji, mereka maunya penyelesaian persoalan banjir ini," tegasnya.
Sekadar diketahui, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memprediksi Kota Makassar Makassar diprediksi akan diguyur hujan lebat pada tiga bulan ke depan. Peningkatan intensitas hujan tersebut naik 20%-40% dari tahun-tahun sebelumnya. Potensi banjir bisa saja terjadi.
Kendati intensitas curah hujan belum terlalu intens, BMKG telah memperingatkan kondisi hujan beserta anging kencang yang datang tiba-tiba. Apalagi memasuki Desember 2020 hingga Februari 2021 diprediksi musim hujan measuki puncaknya.
"Ini sekarang La Nina, yaitu peningkatan curah hujan yang tinggi itu sedang meningkat dari kategori lemah ke moderat," kata Kepala BMKG Wilayah IV Makassar, Darmawan.
BMKG meyakinkan bahwa sistem peringatan dini telah siap. Untuk antisipasi masyarakat dalam mewaspadai potensi terjadinya bencana.
Anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Makassar , Andi Suharmika mengatakan, pemerintah harus bergerak cepat dalam melakukan pembenahan. Persiapannya di masa transisi atau pancarabo sebelum hujan terlanjur lebat.
"Artinya mungkin hari ini pemkot harus perisiapkan lebih dini. Jadi kita warning pemkot agar dapat mengantisipasi dampak karena yang korban itu masyarakat," ucap legislator Golkar ini.
Dia melanjutkan, pemerintah harus memetakan daerah-daerah rawan banjir tersebut. Dari hasil pemetaan itu, pengerjaan bisa didahulukan pada wilayah yang dinilai paling terdampak.
Salah satu perbaikan yang diprioritaskan di tengah antisipasi banjir, yakni pembenahan drainase. Meski anggaran pada sejumlah sektor terbatas, pengerjaan tidak boleh terbengkalai.
"Memang lambat, makanya kita harus gedor Dinas PU terutama di titik yang memang rawan banjir di Makassar. Pengerjaan jangan sampai tidak ada. Kita minta ini jangan jadi angin lalu," ucap Suharmika.
Menurut dia, permasalahan genangan hingga banjir merupakan polemik tahunan. Harusnya, permasalahan ini bisa diantisipasi sejak awal sebelum musim hujan tiba.
"Ini permasalahan di bawah, dewan lebih paham. Seperti butuh lagi bantuan dan bahan pokok segala macam, butuh lagi dibukakan ini itu. Masyarakat itu tidak mau ji, mereka maunya penyelesaian persoalan banjir ini," tegasnya.
Sekadar diketahui, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memprediksi Kota Makassar Makassar diprediksi akan diguyur hujan lebat pada tiga bulan ke depan. Peningkatan intensitas hujan tersebut naik 20%-40% dari tahun-tahun sebelumnya. Potensi banjir bisa saja terjadi.
Kendati intensitas curah hujan belum terlalu intens, BMKG telah memperingatkan kondisi hujan beserta anging kencang yang datang tiba-tiba. Apalagi memasuki Desember 2020 hingga Februari 2021 diprediksi musim hujan measuki puncaknya.
"Ini sekarang La Nina, yaitu peningkatan curah hujan yang tinggi itu sedang meningkat dari kategori lemah ke moderat," kata Kepala BMKG Wilayah IV Makassar, Darmawan.
BMKG meyakinkan bahwa sistem peringatan dini telah siap. Untuk antisipasi masyarakat dalam mewaspadai potensi terjadinya bencana.
(agn)