Cegah COVID-19, BPBD Magelang Siapkan Bilik Masing-masing Pengungsi Merapi
loading...
A
A
A
MAGELANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat di lokasi pengungsian warga di daerah kawasan rawan bencana erupsi Gunung Merapi. Kapasitas lokasi pengungsian dikurangi 50 persen dan setiap keluarga menempati bilik sendiri-sendiri.
Di Desa Deyangan ada 43 bilik yang sudah ditempati pengungsi dan akan terus ditambah. Sebagian pengungsi ditempatkan di sekolah karena kegiatan belajar mengajar tidak tatap muka.
Kemudian warga Desa Paten, terdiri dari Dusun Babadan I dan Babadan II mengungsi ke Desa Banyurojo dan Mertoyudan. Sedangkan warga Desa Ngargomulyo mengungsi ke Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan.
"Pengungsian dilakukan secara bertahap. Tahap pertama yang mengungsi kelompok rentan meliputi anak-anak, balita, ibu hamil, orang sakit dan disabilitas," jelasnya. BACA JUGA : Ini Alasan Rasulullah Memberi Julukan Si Tanah Kepada Ali Bin Abi Thalib
Baca Juga
Di Desa Deyangan ada 43 bilik yang sudah ditempati pengungsi dan akan terus ditambah. Sebagian pengungsi ditempatkan di sekolah karena kegiatan belajar mengajar tidak tatap muka.
Kemudian warga Desa Paten, terdiri dari Dusun Babadan I dan Babadan II mengungsi ke Desa Banyurojo dan Mertoyudan. Sedangkan warga Desa Ngargomulyo mengungsi ke Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan.
"Pengungsian dilakukan secara bertahap. Tahap pertama yang mengungsi kelompok rentan meliputi anak-anak, balita, ibu hamil, orang sakit dan disabilitas," jelasnya. BACA JUGA : Ini Alasan Rasulullah Memberi Julukan Si Tanah Kepada Ali Bin Abi Thalib
(zai)