Pimpinan dan Pengikut Aliran Syiah Sampang Kembali ke Ahlus Sunnah Wal Jamaah

Kamis, 05 November 2020 - 21:17 WIB
loading...
Pimpinan dan Pengikut Aliran Syiah Sampang Kembali ke Ahlus Sunnah Wal Jamaah
Sebanyak 274 pengikut aliran Syiah melakukan baiat bersama di Pendopo Bupati Kabupaten Sampang, Kamis (5/11/2020) siang. Foto/iNews TV/Tikno Arie
A A A
SAMPANG - Ratusan pengikut aliran Syiah, melakukan baiat bersama di Pendopo Bupati Kabupaten Sampang , Kamis (5/11/2020) siang. Pemimpin Syiah, Tajul Muluk beserta pengikutnya bersyukur kembali ke Ahlus Aunnah Wal Jamaah. (Baca juga: Habib Rhizieq Pulang Kampung, MUI Jabar: Silakan Dijemput Baik-baik )

Sedikitnya ada 274 pengikut aliran Syiah yang delapan tahun lalu konflik di Desa Karanggayam, Kecamatan Omben, dan Desa Blu'uran, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang , mengikuti baiat bersama. Mereka menyatakan insyaf dan akan kembali kepada Ahlus Aunnah Wal Jamaah.

Pemimpin aliran Syiah, Tajul Muluk berjanji akan mematuhi semua aturan yang ditetapkan Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan para ulama di Kabupaten Sampang , serta benar-benar kembali ke ajaran Islam.

"Kami telah membaca ikrar dan kembali ke Ahlus Aunnah Wal Jamaah, karena berangkat dari kesadaran diri sendiri, dan bukan karena paksaan atau tekanan dari siapapun, tegas Tajul Muluk. (Baca juga: Merapi Siaga, Truk Penambang Pasir Dilarang Lewat Jalur Evakuasi )

Salah satu isi ikrar tersebut adalah, "Saya menyatakan bahwa kitab rujukan Syiah yang saya anut adalah sesat dan menyesatkan. Saya tidak akan menggunakan kitab-kitab Syiah dan sejenisnya, setelah kembali ke Ahlus Aunnah Wal Jamaah. Saya melepaskan diri dari paham Syiah beserta ajarannya".

Dia berharap, ke depan permasalahan ini bisa selesai dan semua bisa pulang, meskipun hal itu membutuhkan proses. "Kami sebetulnya tidak memprioritaskan untuk pulang, tetapi yang lebih penting adalah pelaksanaan pembaiatan ini, karena kami tidak ingin mempunyai hutang di hadapan Allah dan masayarakat," imbuhnya.



Pembaiatan yang disaksikan Bupati Sampang , Slamet Junaidi, bersama ulama se-Madura, dan tokoh masyarakat, berjalan hikmat dan lancar. Usai pembaiatan, ratusan warga yang pernah menganut aliran Syiah ini, tidak langsung kembali ke rumah mereka di Kecamatan Karang Penang, karena masih membutuhkan proses lebih lanjut. Mereka akan kembali tinggal di rusunawa di Sidoarjo.

Slamet Junaidi menegaskan, pemerintah daerah memfasilitasi, dan mengkomunikasikan ke seluruh ulama. "Ketika ada pernyataan dan kemauan bersama untuk dibaiat, kita bersama-sama sangat bersyukur. Alhamdulillah prosesnya sudah kita laksanakan bersama, dan berjalan lancar," tuturnya. (Baca juga: Purnawirawan Brimob Ingin Kota Surabaya Dipimpin Polisi )

Para pengikut Syiah juga berharap dapat segera pulang kampung halamannya di Desa Karanggayam. Kecamatan Omben, dan Desa Blu'uran, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang , agar bisa hidup normal seperti dahulukala. Untuk menjamin proses baiat berjalan lancar, ratusan personel Brimob Polda Jatim, dan Polres Sampang , disiagakan di kawasan Pendopo Kabupaten Sampang .

Konflik di dua kecamatan, yakni Kecamatan Omben, dan Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang , terjadi tahun 2012 lalu. Satu orang tewas dalam peristiwa ini, dan puluhan rumah warga Syiah dibakar. Para penganut Syiah kemudian ditampung di Gedung Olahraga Wijaya Kusuma Sampang , dan pada Juni 2013 mereka diungsikan di Rusunawa Puspa Agro Sidoarjo, hingga sekarang.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1682 seconds (0.1#10.140)