Terdampak COVID-19, Premi Asuransi di Jawa Timur Turun

Kamis, 05 November 2020 - 13:45 WIB
loading...
Terdampak COVID-19, Premi Asuransi di Jawa Timur Turun
Presmi asuransi di Jawa Timur mengalami penuruna akibat pandemi COVID-19.Foto/ilustrasi
A A A
SURABAYA - Selama triwulan III 2020, premi asuransi di Jawa Timur (Jatim) turun 18,8% dibandingkan periode sama tahun lalu. Hal itu akibat dampak pandemi COVID-19.

"Pandemi memang telah berdampak pada semua sektor, termasuk jasa keuangan dan asuransi. Baik secara regional, nasional bahkan global. Namun, kesehatan keuangan perusahaan asuransi saat ini umumnya masih tergolong bagus. Ini menjadi kesempatan bagi perusahaan asuransi untuk meningkatkan premi dan nasabah yang terbuka luas,” kata Direktur Pengawasan LJK 2 dan Manajemen Strategis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional (KR) 4 Jatim, Mulyanto, Kamis (5/11/2020).

Data OJK KR 4 Jatim menunjukkan, untuk triwulan II 2020 premi asuransi jiwa di Jatim mencapai Rp7,6 triliun. Jumlah tersebut turun jika dibandingkan dengan premi pada triwulan II 2019 yakni Rp9, 5 triliun. Secara total premi tahun lalu mampu mencapai Rp21,3 triliun.(Baca juga: BI Dorong Percepatan Pemulihan Ekonomi Jawa Timur )

Sedangkan untuk asuransi umum di Jatim pada triwulan II 2020 tercatat mencapai Rp800 miliar. Jumlah itu turun dibandingkan periode sama tahun lalu yakni Rp1,9 triliun. Sementara klaim di Jatim sampai September 2020 meningkat 5,7% dibandingkan periode sama tahun lalu.

Mulyanto menjelaskan, untuk meningkatkan kinerja asuransi yang secara literasi masih sangat rendah yakni 9%, maka perusahaan asuransi harus lebih kreatif dalam membuat produk asuransi. Misalnya dengan bundling produk investasi lain sesuai prosedur. (Baca juga: Awas, 15 Kawasan di Surabaya Rawan Bencana di Aliran Sungai )

"Bagi masyarakat yang butuh asuransi di kala pandemi seperti ini, juga diperlukan pemahaman agar tidak salah dalam memilih produk," terangnya.

Sementara itu, Direktur Axa Mandiri, Rudi Nugraha mengatakan, saat ini Axa Mandiri fokus dengan produk asuransi jiwa dan kesehatan. Kemudian solusi perencanaan jangka panjang karena pangsa pasarnya masih potensial. Jika ada risiko meninggal, ada uang pertanggungan yang membantu keluarga, termasuk produk jangka panjang, pendidikan anak dan masa pensiun. "Produk-produk ini bisa dipilih satu ataupun bundling,” katanya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1927 seconds (0.1#10.140)