Awas, 15 Kawasan di Surabaya Rawan Bencana di Aliran Sungai
loading...
A
A
A
SURABAYA - Ada 15 kawasan di Kota Surabaya yang tercatat berpotensi rawan bencana . Mereka selama ini berada di dekat aliran sungai yang sewantu-waktu bisa terjadi banjir. (Baca juga: Masih Berusia 16 Tahun, Anggota Genk Moge Penganiaya Intel Kodim Didampingi Ortu )
Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas Kota Surabaya , sudah menggelar rapat koordinasi mitigasi bencana, khususnya di wilayah rawan genangan akibat aliran air sungai. Rapat koordinasi yang digelar di kantor BPB Linmas itu menghadirkan 15 kecamatan yang merupakan daerah aliran sungai (DAS) Surabaya.
Kepala BPB Linmas Kota Surabaya , Irvan Widyanto menuturkan, mitigasi ini untuk mengantisipasi bencana yang berdampak pada warga yang tinggal di DAS. Makanya, kepada 15 kecamatan yang ikut dalam rapat koordinasi itu, ia meminta supaya mereka melakukan pemetaan risiko bencana di sekitar sungai di Surabaya.
"Jadi ada pemetaan bencana yang pernah terjadi seperti tanah atau plengsengan longsor, banjir, orang hanyut atau tenggelam," kata Irvan, Rabu (4/11/2020). (Baca juga: Berurai Air Mata, Ibu Ini Berani Adang Genk Moge yang dengan Brutal Aniaya Intel Kodim )
Adapun 15 Kecamatan yang diminta khusus untuk siaga itu adalah Kecamatan Karang Pilang, Kecamatan Jambangan, Kecamatan Wonokromo, Kecamatan Sukolilo, Kecamatan Pakal, dan Kecamatan Asemrowo.
Kemudian Kecamatan Bulak, Kecamatan Rungkut, Kecamatan Gunung Anyar, Kecamatan Genteng, Kecamatan Wiyung, Kecamatan Krembangan, Kecamatan Dukuh Pakis, Kecamatan Sukomanunggal, dan Kecamatan Tenggilis Mejoyo. (Baca juga: 4 Kg Sabu Dari Jaringan Internasional, Dimusnahkan BNNP Kepri )
Ia menambahkan, 15 kecamatan itu diminta aktif memeriksa ketinggian dan debit air sungai pada pintu air dan rumah pompa. Selain itu, kelurahan juga diminta mengaktifkan Kelurahan Siaga Bencana. Semua kecamatan dan kelurahan di sekitar DAS untuk memperhatikan kelompok rentan seperti difabel, lansia, ibu hamil, dan anak-anak agar mendapat pertolongan khusus saat terjadi bencana .
"Kecamatan dan kelurahan menyiapkan lokasi yang aman untuk tempat evakuasi sementara. Penyusunan SOP evakuasi di tingkat RT/RW sampai kecamatan harus dibuat," ucapnya. (Baca juga: Ada yang Positif COVID-19, Ganjar Sentil Cakada Dangdutan Tanpa Masker )
Selain aparat kecamatan dan kelurahan, Dinas PU Bina Marga dan Pematusan juga diminta melakukan pengecekan rutin terhadap rumah pompa atau pompa-pompa air yang ada di Surabaya . Bahkan, ia juga meminta pompa-pompa yang sudah siap dioperasikan itu, dapat bekerja dengan baik, sehingga dapat mengatur debit air.
"Pokoknya nanti diusahakan dapat meminimalisir genangan di rumah-rumah warga. Jadi, ayo kita jaga wilayah kita masing-masing," katanya. (Baca juga: Mulai Besok Produk Prancis Hilang Dari Pasaran di Karawang )
Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas Kota Surabaya , sudah menggelar rapat koordinasi mitigasi bencana, khususnya di wilayah rawan genangan akibat aliran air sungai. Rapat koordinasi yang digelar di kantor BPB Linmas itu menghadirkan 15 kecamatan yang merupakan daerah aliran sungai (DAS) Surabaya.
Kepala BPB Linmas Kota Surabaya , Irvan Widyanto menuturkan, mitigasi ini untuk mengantisipasi bencana yang berdampak pada warga yang tinggal di DAS. Makanya, kepada 15 kecamatan yang ikut dalam rapat koordinasi itu, ia meminta supaya mereka melakukan pemetaan risiko bencana di sekitar sungai di Surabaya.
"Jadi ada pemetaan bencana yang pernah terjadi seperti tanah atau plengsengan longsor, banjir, orang hanyut atau tenggelam," kata Irvan, Rabu (4/11/2020). (Baca juga: Berurai Air Mata, Ibu Ini Berani Adang Genk Moge yang dengan Brutal Aniaya Intel Kodim )
Adapun 15 Kecamatan yang diminta khusus untuk siaga itu adalah Kecamatan Karang Pilang, Kecamatan Jambangan, Kecamatan Wonokromo, Kecamatan Sukolilo, Kecamatan Pakal, dan Kecamatan Asemrowo.
Kemudian Kecamatan Bulak, Kecamatan Rungkut, Kecamatan Gunung Anyar, Kecamatan Genteng, Kecamatan Wiyung, Kecamatan Krembangan, Kecamatan Dukuh Pakis, Kecamatan Sukomanunggal, dan Kecamatan Tenggilis Mejoyo. (Baca juga: 4 Kg Sabu Dari Jaringan Internasional, Dimusnahkan BNNP Kepri )
Ia menambahkan, 15 kecamatan itu diminta aktif memeriksa ketinggian dan debit air sungai pada pintu air dan rumah pompa. Selain itu, kelurahan juga diminta mengaktifkan Kelurahan Siaga Bencana. Semua kecamatan dan kelurahan di sekitar DAS untuk memperhatikan kelompok rentan seperti difabel, lansia, ibu hamil, dan anak-anak agar mendapat pertolongan khusus saat terjadi bencana .
"Kecamatan dan kelurahan menyiapkan lokasi yang aman untuk tempat evakuasi sementara. Penyusunan SOP evakuasi di tingkat RT/RW sampai kecamatan harus dibuat," ucapnya. (Baca juga: Ada yang Positif COVID-19, Ganjar Sentil Cakada Dangdutan Tanpa Masker )
Selain aparat kecamatan dan kelurahan, Dinas PU Bina Marga dan Pematusan juga diminta melakukan pengecekan rutin terhadap rumah pompa atau pompa-pompa air yang ada di Surabaya . Bahkan, ia juga meminta pompa-pompa yang sudah siap dioperasikan itu, dapat bekerja dengan baik, sehingga dapat mengatur debit air.
"Pokoknya nanti diusahakan dapat meminimalisir genangan di rumah-rumah warga. Jadi, ayo kita jaga wilayah kita masing-masing," katanya. (Baca juga: Mulai Besok Produk Prancis Hilang Dari Pasaran di Karawang )
(eyt)