Horeee, KRL Yogya-Solo Sebentar Lagi Beroperasi, Angkut 1.000 Penumpang

Senin, 02 November 2020 - 19:31 WIB
loading...
Horeee, KRL Yogya-Solo Sebentar Lagi Beroperasi, Angkut 1.000 Penumpang
Bupati Sleman Sri Purnomo bertukar cinderamata dengan Kepala DAOP 6 PT KAI Yogyakarta Asdo Artriviyanto di Pemkab Sleman, Senin (2/11/2020). Foto/SINDOnews/Priyo Setyawan
A A A
SLEMAN - PT Kereta Api Indonesia ( KAI) segera mengoperasikan Kereta Rel Listrik (KRL) rute Yogyakarta - Solo mulai 2021. Infrastruktur rel listrik dari Stasiun Tugu Yogyakarta hingga Stasiun Solo Balapan dibangun sejak 21 Juli 2020 dan ditargetkan selesai akhir Desember 2021. Nantinya, KRL akan melayani 20 kali perjalanan dengan kapasitas daya angkut atara 800-1.000 penumpang dengan 12 gerbong.

“Menhub direnanakan akan melakukan soft launching jalur KRL Yogya-Klaten, 10 November 2020,” kata Kepala DAOP 6 PT KAI Yogyakarta, Asdo Artriviyanto usai menemui Bupati Sleman, Sri Purnomo di Sleman, Senin (2/11/2020). (Baca juga: Joglo Citakan, Kesaktian Demang Wonopawiro dan Berdirinya Wonosari)

Asdo menjelaskan, program ini merupakan upaya mendukung program strategis nasional untuk mengurangi beban jalan raya. KRL di DIY ini menjadi yang pertama dibangun dengan pertimbangan melihat jalur Yogyakarta-Solo sangat potensial penumpangnya. (Baca juga: Banjir Rendam Pasuruan, BNPB: 6.379 KK Terkena Dampak)

“Awalnya KRL kapasitasnya baru 200 tempat duduk dengan 4 gerbong. Melihat perkembangan maka bisa sampai mangangkut 800 sampai 1000 penumpang dengan 12 gerbong,” paparnya.

PT KAI akan menertibkan jalur perlintasan liar dengan terus mengadakan sosialisasi kepada warga. Selain itu Stasiun Kalasan yang selama ini tidak difungsikan juga akan dibuka kembali sebagai imbas dari penataan Stasiun Lempuyangan.

Sementara Bupati Sleman, Sri Purnomo menyambut baik adanya KRL ini dan berharap perlintasan yang tidak resmi dapat diselesaikan dengan baik. Dengan demikian keselamatan warga terjaga karena KRL ini dalam operasionalnya kerata tidak bersuara.

“Karena frekuensi kereta api yang melintas semakin bertambah, maka penertiban perlintasan jalur KA sangat mendesak untuk dilakukan,” ungkap bupati dua periode itu. Untuk itu perlu sinergi, guna memperlancar program KRL ini, baik segi penertiban perlintasan maupun dari segi pengelolaan tata ruang khususnya dalam pengembangan Stasiun Kalasan.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6924 seconds (0.1#10.140)