BWA Resmikan Wakaf Sarana Air Bersih di Lereng Gunung Slamet

Minggu, 01 November 2020 - 10:35 WIB
loading...
BWA Resmikan Wakaf Sarana...
BWA Resmikan Wakaf Sarana Air Bersih di Lereng Gunung Slamet. Foto/Ist
A A A
TEGAL - Berada di lereng Gunung Slamet pada ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut (mdpl), menjadikan Pesantren At-Tholibiyah dan Tarbiyatut Tholibin memiliki suasana belajar yang sejuk dan nyaman.

Namun, di balik kesejukannya, ada masalah saat musim kemarau melanda. Setiap musim kemarau, warga lereng Gunung Slamet dan Pesantren At-Tholibiyah yang berada di Bumijawa, Tegal, Jawa Tengah ini akan mengalami kekeringan air bersih.

Pasokan air di bak penampungan pesantren berkurang drastis, sehingga tidak mencukupi kebutuhan santri yang jumlahnya mencapai 800 santriawan dan 300 santriwati di Pesantren Tarbiyatut Tholibin.

Kondisi yang memprihatinkan ini menggerakkan tim Badan Wakaf Al-Quran (BWA) untuk mencari solusi pengairan saat musim kemarau tiba.

BWA sebagai filantropi Islam dengan semangat ‘Inovasi Wakaf’ berinisiatif memberikan solusi dengan wakaf, yaitu mengajak para wakif untuk berwakaf mewujudkan sarana air bersih untuk Pesantren At-Tholibiyah dan Pesantren Tarbiyatut Tholibin.

CFO BWA Ustadz Ichsan Salam menjelaskan berkat dukungan ribuan wakif, pekerja, jamaah sehingga tim engineering BWA berhasil menyelesaikan pekerjaan pengadaan sarana air bersih ini dengan melakukan pipanisasi sepanjang 8.5 km dari sumber mata air ke pesantren dan penduduk sekitar.

“Kami juga menyediakan bak penampung dengan kapasitas 25 ribu liter yang berfungsi sebagai bak pembagi air ke pesantren dan ke pemukiman warga,” ungkapnya saat peresmian Wakaf Sarana Air Bersih Sabtu, (31/10/2020).

Tepatnya, pada 27 Maret 2019 lalu, Tim BWA melakukan tes geolistrik di sekitar Pesantren At-Tholibiyah dibantu tim geolistrik dari CV. Budi Semarang.

“Alhamdulillah setelah hampir seharian melakukan Tes Geolistrik didapatkan titik yang potensial dilakukan pengeboran. Ada lapisan akuifer di kedalaman 65 meter hingga 120 meter yang potensial untuk dilakukan pengeboran,” paparnya.

Namun, rencana diubah mengingat biaya listrik bulanan akan sangat mahal untuk menarik air ke atas sehingga BWA mencarikan sumber mata air dan dilakukan pipanisasi sepanjang 8,5 KM.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2002 seconds (0.1#10.140)