Sampah Berpotensi Menumpuk di Malioboro, Ini Saran Forpi Yogya
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Libur panjang di Yogyakarta, selain berpotensi adanya oknum jukir (juru parkir) yang menaikkan tarif parkir juga akan bertambahkan volume sampah , khususnya di Malioboro. (Baca juga: Buntut Pengeroyokan 2 Anggota Intel Kodim, 13 Motor Gede Ditahan Polres Bukittinggi )
Menyikapi hal ini, Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogayakarta, memberikan masukan kepada pemkot. Yaitu adanya persiapan dan pembahasan dari organisasi perangkat daerah (OPD) terkait sebelum memasuki musim liburan.
"Ini penting, sebab, kesadaran membuang sampah pada tempatnya masih minum dan belum menjadi budaya," kata anggota Forpi Yogyakarta, Baharuddin Kamba, Sabtu (31/10/2020). (Baca juga: Anggotanya Hajar Intel Kodim Saat Touring Motor Gede, HOG SBC Minta Maaf )
Menurut Baharuddin dengan konidi inim, maka harus ada pengawasan dan tindakan tegas bagi yang melanggar aturan dengan membuang sampah tidak pada tempatnya. Sebab selama ini untuk pengawasan saat moment terntu masih lemah dan belum maksimalnya penegakan hukum. Termasuk sanksi sosial bagi warga yang kedapatan membuang sampah sembarangan. "Tempat-tempat sampah juga perlu ditambah dan yang rusak segera diperbaiki," paparnya.
Selain itu petugas harus segera mengambil sampah , baik yang ada di tempat sampah maupun berserakan. Untuk pengambilan sampah ini, di antaranya dengan menambah personel dan fasilitas serta kendaraan pengambilan sampah . Sebab jika tidak segera diambil, bukan hanya sampah menumpuk, namun juga menyebabkan bau tidak sedap dan menyebabkan penyakit apalagi saat ini memasuki musim penghujan serta menganggu estetika. (Baca juga: Ngeri...Pengunjung Jakabaring Sport City Dikejar 2 Ekor Babi Hutan )
"Jika dana atau anggaran saat ini di Kota Yogyakarta lebih banyak difokuskan untuk penanganan COVID-19, maka dana keistimewaan (Danais) dapat menjadi solusi alternatif untuk menangani tumpukan sampah di Kota Yogyakarta," terangnya.
Menyikapi hal ini, Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogayakarta, memberikan masukan kepada pemkot. Yaitu adanya persiapan dan pembahasan dari organisasi perangkat daerah (OPD) terkait sebelum memasuki musim liburan.
"Ini penting, sebab, kesadaran membuang sampah pada tempatnya masih minum dan belum menjadi budaya," kata anggota Forpi Yogyakarta, Baharuddin Kamba, Sabtu (31/10/2020). (Baca juga: Anggotanya Hajar Intel Kodim Saat Touring Motor Gede, HOG SBC Minta Maaf )
Menurut Baharuddin dengan konidi inim, maka harus ada pengawasan dan tindakan tegas bagi yang melanggar aturan dengan membuang sampah tidak pada tempatnya. Sebab selama ini untuk pengawasan saat moment terntu masih lemah dan belum maksimalnya penegakan hukum. Termasuk sanksi sosial bagi warga yang kedapatan membuang sampah sembarangan. "Tempat-tempat sampah juga perlu ditambah dan yang rusak segera diperbaiki," paparnya.
Selain itu petugas harus segera mengambil sampah , baik yang ada di tempat sampah maupun berserakan. Untuk pengambilan sampah ini, di antaranya dengan menambah personel dan fasilitas serta kendaraan pengambilan sampah . Sebab jika tidak segera diambil, bukan hanya sampah menumpuk, namun juga menyebabkan bau tidak sedap dan menyebabkan penyakit apalagi saat ini memasuki musim penghujan serta menganggu estetika. (Baca juga: Ngeri...Pengunjung Jakabaring Sport City Dikejar 2 Ekor Babi Hutan )
"Jika dana atau anggaran saat ini di Kota Yogyakarta lebih banyak difokuskan untuk penanganan COVID-19, maka dana keistimewaan (Danais) dapat menjadi solusi alternatif untuk menangani tumpukan sampah di Kota Yogyakarta," terangnya.
(eyt)