Tebing Longsor Dekat Ruas Tol Cipularang, Lalu Lintas Masih Aman
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Hujan deras mengakibatkan tebing setinggi 30 meter di Kampung Parakan RT 3 RW 8, Desa Bojongkoneng, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), longsor .
(Baca juga: Bolsel Kembali Diguncang Gempa, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami )
Longsor tersebut mengakibatkan tertimbunnya kebunan milik warga seluas kurang lebih 50 meter persegi. Namun yang harus diantisipasi tebing longsor tersebut berjarak sekitar 50 meter dari badan jalan Tol Cipularang KM 116 arah Jakarta.
" Longsor nya terjadi pada Rabu (28/10/2020) sore akibat hujan deras. Tidak ada korban jiwa tapi kerugian materi akibat lahan perkebunan warga ada yang tertimbun," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), KBB, Duddy Prabowo, Kamis (29/10/2020).
Duddy menyebutkan, lokasi longsor dari bibir jalan Tol Cipularang KM 116 sekitar 25 sampai 50 meter. Kondisinya tidak mengancam permukiman warga, namun potensi longsor susulan kemungkinan bisa terjadi. Terlebih di bagian atas tebing yang longsor ada persawahan dan genangan air.
"Kondisi tanah di lokasi labil, makanya khawatir ada longsor susulan makanya kami stanby-kan petugas di lapangan," kata dia. (Baca juga: Sadis, Usai Bacok Istri Cantik Hingga Bersimbah Darah, Suami di Bungo Kabur )
Menurutnya jika dibandingkan dengan longsor di KM 118 beberapa bulan lalu, yang sekarang jauh lebih kecil jadi tidak mengganggu. Pihaknya hingga kini terus berkoordinasi dengan pihak Jasa Marga selalu pemilik ruas jalan tol. Hasil pemantauan, longsor tersebut tidak mengganggu arus lalu lintas.
"Kajian teknis masih dilakukan Jasa Marga, tapi laporan awal tidak berdampak ke arus lalu lintas jadi masih aman dilalui," pungkasnya. (Baca juga: Pria Bertato di Pasuruan, Ditemukan Tewas dengan Leher Tergorok )
(Baca juga: Bolsel Kembali Diguncang Gempa, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami )
Longsor tersebut mengakibatkan tertimbunnya kebunan milik warga seluas kurang lebih 50 meter persegi. Namun yang harus diantisipasi tebing longsor tersebut berjarak sekitar 50 meter dari badan jalan Tol Cipularang KM 116 arah Jakarta.
" Longsor nya terjadi pada Rabu (28/10/2020) sore akibat hujan deras. Tidak ada korban jiwa tapi kerugian materi akibat lahan perkebunan warga ada yang tertimbun," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), KBB, Duddy Prabowo, Kamis (29/10/2020).
Duddy menyebutkan, lokasi longsor dari bibir jalan Tol Cipularang KM 116 sekitar 25 sampai 50 meter. Kondisinya tidak mengancam permukiman warga, namun potensi longsor susulan kemungkinan bisa terjadi. Terlebih di bagian atas tebing yang longsor ada persawahan dan genangan air.
"Kondisi tanah di lokasi labil, makanya khawatir ada longsor susulan makanya kami stanby-kan petugas di lapangan," kata dia. (Baca juga: Sadis, Usai Bacok Istri Cantik Hingga Bersimbah Darah, Suami di Bungo Kabur )
Menurutnya jika dibandingkan dengan longsor di KM 118 beberapa bulan lalu, yang sekarang jauh lebih kecil jadi tidak mengganggu. Pihaknya hingga kini terus berkoordinasi dengan pihak Jasa Marga selalu pemilik ruas jalan tol. Hasil pemantauan, longsor tersebut tidak mengganggu arus lalu lintas.
"Kajian teknis masih dilakukan Jasa Marga, tapi laporan awal tidak berdampak ke arus lalu lintas jadi masih aman dilalui," pungkasnya. (Baca juga: Pria Bertato di Pasuruan, Ditemukan Tewas dengan Leher Tergorok )
(eyt)