Pria Bertato di Pasuruan, Ditemukan Tewas dengan Leher Tergorok
loading...
A
A
A
PASURUAN - Pria bertato yang sehari-hari menjadi pengamen, Eko Setyobudi (38) ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di rumahnya, yang ada di Desa Nguling , Kecamatan Nguling , Kabupaten Pasuruan, Kamis (29/10/2020).
(Baca juga: Sadis, Usai Bacok Istri Cantik Hingga Bersimbah Darah, Suami di Bungo Kabur )
Korban pertama kali ditemukan istrinya, dalam kondisi bersimbah darah dengan kondisi leher nyaris putus. Di dekat tubuh korban juga ditemukan pisau dapur, dengan kondisi masih berlumuran darah.
"Saya tadi habis salat subuh, tiba-tiba mendengar suara orang menangis. Istri saya mendatangi rumah korban, melihat istri korban menangis, katanya korban muntah darah. Setelah dicek ternyata lehernya terluka dan hampir putus," ujar Mohamad Imron, tetangga korban.
Sementara menurut Kepala Desa Nguling , Edi Suyitno, sehari-hari korban merupakan pengamen. Tetapi dia orang yang sangat rajin salat. "Bahkan sebelum meninggal dia juga sempat salat berjamaah, dan sempat bilang ke istrinya 'ayo dik salat, habis ini kiamat'," terangnya.
(Baca juga: Bolsel Kembali Diguncang Gempa, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami )
Belum diketahui pasti penyebab kematian korban. Polisi yang datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP), langsung mengamankan sejumlah barang bukti, salah satunya pisau dapur yang masih bersimbah darah.
Kapolsek Nguling , Iptu Zudianto mengatakan, dugaan sementara penyebab kematian korban karena aksi bunuh diri, tetapi penyidik masih melakukan pendalaman. "Kami masih menunggu hasil otopsi, dan penyelidikan di lapangan untuk memastikan penyebab kematian," tuturnya.
(Baca juga: Sadis, Usai Bacok Istri Cantik Hingga Bersimbah Darah, Suami di Bungo Kabur )
Korban pertama kali ditemukan istrinya, dalam kondisi bersimbah darah dengan kondisi leher nyaris putus. Di dekat tubuh korban juga ditemukan pisau dapur, dengan kondisi masih berlumuran darah.
"Saya tadi habis salat subuh, tiba-tiba mendengar suara orang menangis. Istri saya mendatangi rumah korban, melihat istri korban menangis, katanya korban muntah darah. Setelah dicek ternyata lehernya terluka dan hampir putus," ujar Mohamad Imron, tetangga korban.
Sementara menurut Kepala Desa Nguling , Edi Suyitno, sehari-hari korban merupakan pengamen. Tetapi dia orang yang sangat rajin salat. "Bahkan sebelum meninggal dia juga sempat salat berjamaah, dan sempat bilang ke istrinya 'ayo dik salat, habis ini kiamat'," terangnya.
(Baca juga: Bolsel Kembali Diguncang Gempa, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami )
Belum diketahui pasti penyebab kematian korban. Polisi yang datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP), langsung mengamankan sejumlah barang bukti, salah satunya pisau dapur yang masih bersimbah darah.
Kapolsek Nguling , Iptu Zudianto mengatakan, dugaan sementara penyebab kematian korban karena aksi bunuh diri, tetapi penyidik masih melakukan pendalaman. "Kami masih menunggu hasil otopsi, dan penyelidikan di lapangan untuk memastikan penyebab kematian," tuturnya.
(eyt)