Presidium Putra Putri Pejuang Pepera Resmi Dideklarasikan

Kamis, 29 Oktober 2020 - 14:24 WIB
loading...
Presidium Putra Putri...
Presidium Putra Putri Pejuang Pepera (P5) resmi dideklarasikan di Pendopo Theys Eluay (Helebhey Obhe), Kampung Sereh, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura. Foto/iNews TV/Chanry Andrew Suripaty
A A A
ABEPURA - Bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 92 tahun, organisasi masyarakat Presidium Putra Putri Pejuang Pepera (P5) resmi dideklarasikan di Pendopo Theys Eluay (Helebhey Obhe), Kampung Sereh, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura.

Organisasi tersebut dicetuskan oleh Tokoh Adat Sentani Yanto Eluay bersama seluruh Komponen Merah Putih Papua Republik Indonesia (KMPP-RI). (Baca juga: Sadis, Usai Bacok Istri Cantik Hingga Bersimbah Darah, Suami di Bungo Kabur )

Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan mewakili Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab, menyampaikan deklarasi yang dilaksanakan saat ini akan menyatukan, mengingatkan, dan mengobarkan semangat perjuangan para pendahulu dalam memperjuangkan Papua , menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Secara theologis, Papua sebagai bagian integral dari NKRI adalah rahmat Tuhan Yang Maha Esa. "Kita ketahui bahwa upaya untuk memisahkan Papua dari Indonesa sudah dilakukan sejak Konferensi Meja Bundar tahun 1949, dimana Papua tidak dimasukan dalam penyerahan kedaulatan dari Belanda, ke Indonesia. Permasalahan Papua akan diselesaikan kemudian. Namun demikian Tuhan menghendaki Papua adalah bagian integral dari Indonesia, melalui pelaksanaan referendum (Pepera 1969)," tegasnya.

Secara sosial kemasyarakatan, para pejuang Pepera yang berjumlah 1.026 orang telah menentukan pilihannya mewakili 800.000 penduduk Papua pada saat itu. (Baca juga: Pulang ke Rumah Mertua, Pria Asal Jakarta Tewas Gantung Diri )

"Bila setiap perwakilan mewakili 200 orang warganya, dan tiap orang memiliki tiga anak, maka kekuatan pejuang Pepera pada saat itu adalah sekitar 600.000 orang (lebih dari 2/3 jumlah Penduduk Papua ). Dengan demikian keputusan yang diambil pada pelaksanaan Pepera adalah untuk kepentingan sebagian besar penduduk Papua . Sudah selayaknya, semangat para pejuang Pepera pada tahun 1969, tetap dikobarkan oleh generasi Papua secara turun-temurun. Semangat itu tidak boleh surut, demi masa depan masyarakat Papua seperti yang ada dalam semangat para Pejuang Pepera," jelasnya.

Presidium Putra Putri Pejuang Pepera Resmi Dideklarasikan


Secara hukum, pelaksanaan Pepera sudah melalui mekanisme yang benar, di bawah pengawasan PBB. "Hasil Pepera disetujui oleh 84 negara dari 114 anggota PBB yang hadir, sedangkan 30 negara lainnya abstein, dan tidak ada satu negara pun yang menyatakan tidak setuju. Dengan demikian keputusan PBB yang menyatakan Papua adalah bagian integral dari Indonesia, adalah syah secara hukum," terangnya.

Oleh karena itu, dia berharap melalui P5 inilah nanti dapat terus mengobarkan semangat juang para pendahulu. "Saya berharap organisasi P5 ini menjadi wadah untuk menjaga dan mengobarkan semangat Papua adalah bagian integral dari NKRI sesuai keputusan dalam musyawarah Pepera pada tahun 1969," ujarnya.

(Baca juga: Bolsel Kembali Diguncang Gempa, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami )

Dengan beranggotakan Putra Putri Pejuang Pepera, diharapkan mampu menjalankan tugasnya untuk mengawal keutuhan NKRI dan menjaga sejarah agar tidak diputar balikkan oleh kelompok-kelompok yang ingin memisahkan diri dari NKRI.

"Perjuangan yang dilaksanakan saat ini sama seperti yang dilakukan oleh para pendahulu kita, yaitu menjaga Papua dalam bingkai NKRI. Bantu pemerintah saat ini untuk mengajak para generasi muda agar tidak termakan hasutan-hasutan yang tidak jelas dengan membelokan bahkan mempermasalahkan sejarah Papua , yang membuat konflik di Tanah Papua . Papua bagian dari NKRI itu sudah final," tegasnya.

"Apabila masih ada kelompok-kelompok yang bersebrangan dengan kita, itu adalah tugas kita bersama untuk meluruskan semua yang keliru. Dan dengan adanya ormas-ormas Merah Putih dan keluarganya diharapkan kita bisa membangun Papua dengan baik, khususnya mengakhiri konflik yang sampai saat ini masih terjadi," harapnya.

Presidium Putra Putri Pejuang Pepera Resmi Dideklarasikan


(Baca juga: Bandar Sabu Aceh Dibekuk Tim Srigala Codet Polres Bungo )

Dalam kesempatan tersebut Yanto Eluay putra mendiang Dortheys Hiyo Eluay yang prihatin dengan kondisi saat ini, menyatakan, sebagai putra dari tokoh Pepera 1969, ia merasa berkewajiban untuk meredam setiap upaya yang akan mencerai-beraikan masyarakat Papua .

"Kami melakukan Deklarasi Presidium Putra-putri Pejuang Pepera Provinsi Papua dan Pernyatan Sikap Ormas-ormas Merah Putih dalam wadah Komponen Merah Putih Papua –Republik Indonesia saat ini bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda tahun 2020, dan mengajak semua pemuda Papua bersatu dan bangkit untuk bersama-sama membangun tanah Papua , dalam bingkai NKRI," tegas Yanto, seorang Ondofolo Besar di wilayah adat Tabi.

Lanjutnya, sebagai Ketua Umum Presidium Putra-Putri Pejuang Pepera Provinsi Papua (P5) menegaskan, akan terus menjaga keputusan Pepera. "Kita akan terus menjaga dan mengawal keputusan Pepera 1969, dan mendukung seluruh program Pemerintah Republik Indonesia di Tanah Papua ," tegasnya.

Lahirnya ormas P5, menurut Yanto, murni atas prakarsa putra-putri para tokoh Papua yang terlibat dalam Dewan Dewan Musyawarah Pepera tahun 1969. Tokoh-tokoh Papua yang berjumlah 1.026 orang yang kini telah beranak-pinak tentunya.

Kegiatan deklarasi tersebut juga di hadiri oleh Bupati Jayapura, Matius Awoitauw, Kapolres Jayapura, AKBP Victor Dean Mackbon mewakili Kapolda Papua, serta tokoh pemuda dan tokoh masyarakat Sentani.

(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2237 seconds (0.1#10.140)