Sehari Terjadi 117 Gempa Guguran di Merapi
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Beberapa hari terakhir Gunung Merapi kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkaniknya. Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat kenaikan gempa guguran.
Pada 27 Oktober terhitung sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB terjadi 117 kali gempa guguran. Selain itu juga 105 kali gempa hembusan, 11 kali gempa Low Frequency, 125 kali gempa Hybrid/Fase Banyak, 19 kali gempa Vulkanik Dangkal dan satu kali gempa Tektonik Lokal.
(Baca juga: Dalam 11 Menit, Terjadi Empat Kali Guguran di Gunung Merapi )
Dari ratusan gempa tersebut BBTKG juga menyebutkan dua lalai gdmba Gugursn terdengar di dua pos pengamatan. "Jadi ada dua suara terdengar dsri pos pengamatan Babadan dan Jrajah," terang Kepala BPPTKG Hanik Humaida kepada wartawan, Rabu (28/10/2020).
Dia menjelaskan, dalam rangkaian peringatan dasawarsa erupsi Merapi 2010, pihaknya sudah menyampaikan adanya kenaikan aktivitas vulkanik Merapi ini. Hal ini juga menunjukkan fase erupsi semakin dekat. " Susah kita sampaikan akan ada erupsi Merapi namun tidak akan sebesar erupsi 2010 lalu," ulasnya.
(Baca juga: Pasien COVID-19 Meninggal, 27 Warga Dirapid Test dan Isolasi Mandiri )
Sedangkan sejak pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB, BPPTKG juga melaporkan gempa guguran sebanyak 54 kali. Pihaknya menyatakan status Merapi tetap waspada atau level II.
“Kami juga meminta warga tenang namun waspada. Terlebih musim hujan untuk mewaspadai lahar dingin ketika terjadi hujan lebat di puncak Merapi yang terjadi dalam waktu yang lama. Jarak aman masih lebih dari 3 km dari puncak Merapi," pungkasnya.
Pada 27 Oktober terhitung sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB terjadi 117 kali gempa guguran. Selain itu juga 105 kali gempa hembusan, 11 kali gempa Low Frequency, 125 kali gempa Hybrid/Fase Banyak, 19 kali gempa Vulkanik Dangkal dan satu kali gempa Tektonik Lokal.
(Baca juga: Dalam 11 Menit, Terjadi Empat Kali Guguran di Gunung Merapi )
Dari ratusan gempa tersebut BBTKG juga menyebutkan dua lalai gdmba Gugursn terdengar di dua pos pengamatan. "Jadi ada dua suara terdengar dsri pos pengamatan Babadan dan Jrajah," terang Kepala BPPTKG Hanik Humaida kepada wartawan, Rabu (28/10/2020).
Dia menjelaskan, dalam rangkaian peringatan dasawarsa erupsi Merapi 2010, pihaknya sudah menyampaikan adanya kenaikan aktivitas vulkanik Merapi ini. Hal ini juga menunjukkan fase erupsi semakin dekat. " Susah kita sampaikan akan ada erupsi Merapi namun tidak akan sebesar erupsi 2010 lalu," ulasnya.
(Baca juga: Pasien COVID-19 Meninggal, 27 Warga Dirapid Test dan Isolasi Mandiri )
Sedangkan sejak pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB, BPPTKG juga melaporkan gempa guguran sebanyak 54 kali. Pihaknya menyatakan status Merapi tetap waspada atau level II.
“Kami juga meminta warga tenang namun waspada. Terlebih musim hujan untuk mewaspadai lahar dingin ketika terjadi hujan lebat di puncak Merapi yang terjadi dalam waktu yang lama. Jarak aman masih lebih dari 3 km dari puncak Merapi," pungkasnya.
(msd)