DPRD Kobar Berharap Perusahaan Besar Swasta Selalu Berkomitmen Jalankan CSR
loading...
Wakil Ketua II DPRD Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng, Bambang Suherman (kanan) berharap perusahaan swasta komitmen berikan CSR.Foto/iNews/Sigit Dzakwan
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Wakil Ketua II DPRD Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng, Bambang Suherman berharap, perusahaan besar swasta berkomitmen dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk kemajuan pembangunan daerah.
(Baca juga: Pemda NTT Bantah Pembangunan Jurasic Park di Taman Nasional Komodo Ganggu Habitat Komodo)
Ia mengatakan, sejumlah PBS di Kobar sudah menunaikan tanggungjawabnyamelalui CSR, seperti konsorsium di Kecamatan Arut Utara. Namun, masih ada beberapa perusahaan yang abai.
(Baca juga: Seorang Ibu Hamil Tewas saat Gempa 5,4 SR Mengguncang Mamuju)
"Tentunya kami menyarankan kepada pemkab, bagi perusahaan yang belum tertib diajak komunikasi dulu. Kalau ditemukan masalahnya, bisa ditindaklanjuti," kata Bambang, Rabu 28 Oktober 2020.
Ia menambahkan, jika perusahaan tersebut sudah diajak komunikasi namun juga belum ada komitmen untuk membantu pemkab, maka perlu diberi ketegasan.
"Kalau memang sekali dua kali bandel, ya dikasih syok terapi.Untuk bentuknya pemerintah daerah lebih tahu,” tuturnya.
Namun, dia tetap mengharapkanada komunikasi yang baik antara perusahaan dengan pemerintah daerah, agar program CSR dapat berjalan dengan baik di Kobar.
Sementara itu, terkait program CSR Konsorsium di Aruta, DPRD Kobar sangat mengapresiasi. Sehingga, Aruta secara perlahan dapat menyusul kecamatan lain yang sudah maju.
"Dulu ada 2 kecamatan yang memang terlambat pembangunannya, yaitu Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam) dan Kecamatan Arut Utara. Namun saat ini, Kolam sudah mulai maju, yaitu tinggal 1 desa yang belum teraliri listrik.Sementara di Aruta masih ada beberapa. PR kita tentunya semakin mengerucut ke Arura," pungkasnya.
(Baca juga: Pemda NTT Bantah Pembangunan Jurasic Park di Taman Nasional Komodo Ganggu Habitat Komodo)
Ia mengatakan, sejumlah PBS di Kobar sudah menunaikan tanggungjawabnyamelalui CSR, seperti konsorsium di Kecamatan Arut Utara. Namun, masih ada beberapa perusahaan yang abai.
(Baca juga: Seorang Ibu Hamil Tewas saat Gempa 5,4 SR Mengguncang Mamuju)
"Tentunya kami menyarankan kepada pemkab, bagi perusahaan yang belum tertib diajak komunikasi dulu. Kalau ditemukan masalahnya, bisa ditindaklanjuti," kata Bambang, Rabu 28 Oktober 2020.
Ia menambahkan, jika perusahaan tersebut sudah diajak komunikasi namun juga belum ada komitmen untuk membantu pemkab, maka perlu diberi ketegasan.
"Kalau memang sekali dua kali bandel, ya dikasih syok terapi.Untuk bentuknya pemerintah daerah lebih tahu,” tuturnya.
Namun, dia tetap mengharapkanada komunikasi yang baik antara perusahaan dengan pemerintah daerah, agar program CSR dapat berjalan dengan baik di Kobar.
Sementara itu, terkait program CSR Konsorsium di Aruta, DPRD Kobar sangat mengapresiasi. Sehingga, Aruta secara perlahan dapat menyusul kecamatan lain yang sudah maju.
"Dulu ada 2 kecamatan yang memang terlambat pembangunannya, yaitu Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam) dan Kecamatan Arut Utara. Namun saat ini, Kolam sudah mulai maju, yaitu tinggal 1 desa yang belum teraliri listrik.Sementara di Aruta masih ada beberapa. PR kita tentunya semakin mengerucut ke Arura," pungkasnya.
(zil)
Lihat Juga :
