Kisah Pilu Bocah Usia 5 Tahun yang Kakinya Harus Diamputasi dan Butuh Bantuan

Rabu, 21 Oktober 2020 - 10:39 WIB
loading...
Kisah Pilu Bocah Usia 5 Tahun yang Kakinya Harus Diamputasi dan Butuh Bantuan
Kisah Pilu Bocah Usia 5 Tahun yang Kakinya Harus Diamputasi dan Butuh Bantuan. Foto/SINDOnews/Hartam
A A A
SURABAYA - M Fitra Ramadhani harus mengalami cobaan yang cukup berat dalam hidupnya karena kaki kanannya diamputasi seminggu lalu akibat terjatuh saat bermain bersama teman-temannya.

Peristiwa yang dialami bocah kelas TK-A ini sempat viral di media sosial karena kehidupan orang tuanya yang kurang mampu secara ekonomi.

Saat ditemui di rumah kontrakan orang tuanya yang sangat sederhana di Dusun Telapak, Kampung Baru Driyorejo, Gresik . Fitra terlihat tegar dan menerima kenyataan kaki kanannya diamputasi.

Dia tinggal bersama kedua orang tuanya dan dua kakaknya. Ayahnya, Sholeh, bekerja sebagai tukang tambal ban dan Ibunya, Dwi Afrianto hanya seorang buruh pasir.

Sebagai orang tua, mereka pasrah saat putra bungsunya itu harus kehilangan satu kaki akibat terjauh saat bermain dengan kawan sebayanya.

Awalnya dikira hanya terkilir dan dibawa ke tukang urut. Namun, bukannya sembuh kaki bocah kelas TK-A ini justru bengkak dan mengeluarkan cairan.

Selanjutnya sempat dibawa ke klinik dan rumah sakit RKZ Surabaya untuk mendapatkan perawatan lanjutan. (Baca juga: Proyek Ratusan Miliar Pemkot Surabaya Tidak Ada Efek Ekonomi untuk Rakyat)

"Namun, saat di RS RKZ Surabaya ternyata kaki Fitra dinyatakan sudah membusuk hingga akhirnya dirujuk ke RSUD Dokter Soetomo untuk diamputasi," jelas sang bunda Dwi Afrianto. (Baca juga: Jatim Bebas Zona Merah COVID-19, Khofifah: Berkat Kerja Bersama)

Kisah yang dialami Fitra ini sempat viral di media sosial dan menggugah empati sejumlah dermawan yang terketuk hatinya untuk membantu dengan membelikan kursi roda, kaki palsu dan sebuah ponsel untuk digunakan Fitra sekolah daring.

"Kejadian yang dialami keluarga M Sholeh dan Dwi ini bisa menjadi pelajaran bagi semua orang tua untuk melakukan pengawasan bagi anaknya. Dan jika terjadi sesuatu langsung dibawa ke rumah sakit untuk penanganan medis," jelas Goerge Handiwiyanto, dermawan.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1703 seconds (0.1#10.140)