BMI Bantah Tudingan Tangkap Pendemo saat Aksi di Depan UMI
loading...
A
A
A
"Maka jelas tindakan terhadap massa aliansi pro demokrasi telah melanggar aturan yang ada dan itu merupakan tindak pidana karena bukan bagian dari kewenangan mereka," tegasnya.
Olehnya itu, LBH Makassar lanjut Azis mengecam tindakan represif dan pembubaran aksi yang dilakukan ormas BMI, "Kami minta polisi mengusut dugaan tindak kekerasan tersebut dan membebaskan dua orang yang diamankan ormas itu. Mereka ada di Polrestabes Makassar sekarang," tukas dia.
Terpisah Ketua BMI, Zulkifli membenarkan keterlibatan pihaknya dalam insiden pembubaran rencana aksi demonstrasi di depan kampus UMI Makassar . Zulkiflimenyebukan, dua aktivis yang kini berada di Mapolrestabes Makassar sudah sering berbuat ulah.
Farhan alias Atu dan Azrian Islan alias Iyan menurut Zulkifili sering menyuarakan aksi mendukung gerakan Papua Merdeka dan diduga terlibat dalam kelompok anarko yang disinyalir kerap membuat keributan di setiap demonstasi di Makassar.
Terlebih, kata dia pihaknya mendapatkan beberapa foto aksi vandalisme yang menggambarkan simbol Papua merdeka di seputaran jembatan layang atau fly over. Selain dua orang aktivis tersebut, ada lagi satu orang bernama Marco Pahabol yang berasal dari Aliansi Mahasiswa Papua.
"Kemarin itu, mereka teridentifikasiakan melakukan aksi di sekitar kampus. Kami berada ada di sana monitoring. Kami datang suruh mereka pulang, tapi masih bersikeras. Dari pada ramai, saya panggil polisi dua orang dari Polrestabes. Jadi bukan kami yang tangkap, tidak benar itu," ungkapnya.
Terkait video yang beredar, mempertontonkan aksi kekerasan fisik, lanjut dia bukan dari pihaknya, melainkan korban dari aksi unjuk rasa di anarkis di depan kantor Gubernur Sulsel pada Kamis 8 Oktober 2020 lalu, bernama Riyan.
"Pak Riyan ini datang karena lihat ada ramai-ramai. Nah itu Atu lari. Riyan itu yang baju kuning yang patah tangannya waktu kejadian pembakaran videotron depan kantor gubernur. Ternyata Riyan ini kenal mukanya itu Atu makanya lari. Artinya diduga memang itu Atu terlibat atau mengetahui kejadian itu. Makanya saya panggil polisi," Jelas Zulkifli.