Sepi lantaran PSBB, Jalanan Jadi Lapangan Bola Menjelang Magrib
loading...
A
A
A
TASIKMALAYA - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) resmi berlaku di Kota Tasikmalaya sejak hari ini. Namun tidak tampak perubahan mencolok pada perilaku dan kebiasaan warga, terlebih pada bulan puasa seperti saat ini. Masyarakat masih asyik ngabuburit menunggu azan magrib.
Hal ini pun diakui Sekretaris Tim Gugus Tugas COVID-19 Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan. Selain masih banyaknya toko yang buka, jalanan yang relatif sepi kendaraan berubah fungsi menjadi lapangan sepak bola.
Menjelang magrib, banyak masyarakat keluar rumah sekadar membeli takjil. Ivan mengatakan budaya ngabuburit menjadi catatan bagi tim untuk bahan evaluasi.
"Semua jadi bahan evaluasi. Apalagi tadi Pak Wali Kota, Pak Wakil bersama Kapolres dan Dandim memantau pelaksanaan PSBB siang hari," kata Ivan, Rabu (6/5/2020).
Foto: SINDOnews/Jani Noor
Menurut Ivan, kosongnya jalan raya disepanjang Jalan KH Zenal Mustofa juga bukan berarti bebas digunakan. Inti pengosongan untuk memutus kerumunan agar mata rantai penyebaran COVID-19 terminimalisir.
"Nanti Pol PP bersama Kepolisian akan mengingatkan mereka bahwa kosongnya jalan raya tidak boleh dimanfaatkan apapun apalagi jadi lapang sepak bola," ujarnya.
(Baca: Polres Tasikmalaya Amankan Tujuh Mobil Rental, Pemilik Dipersilakan Ambil)
Ivan pun memaklumi adanya sejumlah warga bermain sepak bola karena kebiasaan saat 'Car Free Day' yang kerap dijadikan ajang ekspresi masyarakat perkotaan.
"Termasuk untuk toko-toko yang masih buka juga akan diingatkan. Indag akan memberi surat imbauan perihal toko apa saja yang boleh buka," ucapnya.
Pantauan SINDOnews, ruas jalan menuju pusat kota tertutup total. Namun arus kendaraan meluber ke jalan-jalan pinggiran kota yang dimanfaatkan sebagai ajang 'ngabuburit' keliling kota.
"Ya yang ngabuburit masih banyak. Segera kita evaluasi juga. Tapi kalau dipersentasekan pelaksanaan PSBB ini sudah berjalan diangka 80 persenan," tutur Ivan yang juga Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya ini.
Hal ini pun diakui Sekretaris Tim Gugus Tugas COVID-19 Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan. Selain masih banyaknya toko yang buka, jalanan yang relatif sepi kendaraan berubah fungsi menjadi lapangan sepak bola.
Menjelang magrib, banyak masyarakat keluar rumah sekadar membeli takjil. Ivan mengatakan budaya ngabuburit menjadi catatan bagi tim untuk bahan evaluasi.
"Semua jadi bahan evaluasi. Apalagi tadi Pak Wali Kota, Pak Wakil bersama Kapolres dan Dandim memantau pelaksanaan PSBB siang hari," kata Ivan, Rabu (6/5/2020).
Foto: SINDOnews/Jani Noor
Menurut Ivan, kosongnya jalan raya disepanjang Jalan KH Zenal Mustofa juga bukan berarti bebas digunakan. Inti pengosongan untuk memutus kerumunan agar mata rantai penyebaran COVID-19 terminimalisir.
"Nanti Pol PP bersama Kepolisian akan mengingatkan mereka bahwa kosongnya jalan raya tidak boleh dimanfaatkan apapun apalagi jadi lapang sepak bola," ujarnya.
(Baca: Polres Tasikmalaya Amankan Tujuh Mobil Rental, Pemilik Dipersilakan Ambil)
Ivan pun memaklumi adanya sejumlah warga bermain sepak bola karena kebiasaan saat 'Car Free Day' yang kerap dijadikan ajang ekspresi masyarakat perkotaan.
"Termasuk untuk toko-toko yang masih buka juga akan diingatkan. Indag akan memberi surat imbauan perihal toko apa saja yang boleh buka," ucapnya.
Pantauan SINDOnews, ruas jalan menuju pusat kota tertutup total. Namun arus kendaraan meluber ke jalan-jalan pinggiran kota yang dimanfaatkan sebagai ajang 'ngabuburit' keliling kota.
"Ya yang ngabuburit masih banyak. Segera kita evaluasi juga. Tapi kalau dipersentasekan pelaksanaan PSBB ini sudah berjalan diangka 80 persenan," tutur Ivan yang juga Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya ini.
(muh)