70 Pemudik Langsung Dikarantina Setelah Tiba di Solo
loading...
A
A
A
SOLO - Sebanyak 70 pemudik langsung masuk karantina yang disiapkan Pemkot Solo di gedung Graha Wisata Niaga, Kamis (9/4/2020). Selain diperiksa terkait indikasi kemungkinan terjangkit virus corona (Covid-19), mereka juga diambil sampel darahnya guna cek laboratorium.
"Cek laborat komplet, sehingga kami tahu tingkat kolesterol, asam urat, gula darah dan lainnya. Sehingga jika terjadi sesuatu, kami bisa melakukan tindak lanjut," kata Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) saat memberikan keterangan pers terkait penanganan perkembangan Covid-19 di Balai Kota Solo, Kamis (9/4/2020).
Mereka yang dikarantina di Gedung Graha Wisata Niaga di kawasan Sriwedari, merupakan orang dalam pengawasan (ODP) tanpa gejala. Sedangkan ODP dengan gejala dirawat di Ndalem Joyokusuman. Jika kondisinya memburuk, maka akan dirujuk ke rumah sakit.
Pemkot Solo tidak memberi toleransi bagi warga yang nekat mudik di tengah pandemi corona. Karena itu, pemudik mereka langsung dikarantina 14 hari tanpa terkecuali. Semula Pemkot Solo memberikan opsi karantina mandiri. Namun kenyataannya kurang maksimal mengingat ada yang berkeliaran dan tidak mau tinggal di rumah.
Dengan kebijakan karantina langsung, tiga orang dari luar kota memutuskan langsung kembali ke daerahnya. Pertama ada yang menjemput ibunya untuk kembali ke Indramayu. "Kami antar ke stasiun, ibunya diminta langsung ke stasiun. Kami pastikan beli tiket dan pulang," katanya.
Kemudian yang kedua ada orang Bandung dengan urusan pekerjaan di Solo. Setelah akan karantina 14 hari, Ia memilih kembali ke Bandung. Sedangkan satu lainnya adalah seorang ibu ibu yang ngotot. Ia akhirnya memilih pulang kembali ke Surabaya. Namun ketika akan diantar ke stasiun atau terminal, yang bersangkutan menolak dan memilih naik ojek sendiri. Sehingga petugas dari Pemkot Solo mengawal hingga keluar dari Solo.
"Cek laborat komplet, sehingga kami tahu tingkat kolesterol, asam urat, gula darah dan lainnya. Sehingga jika terjadi sesuatu, kami bisa melakukan tindak lanjut," kata Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) saat memberikan keterangan pers terkait penanganan perkembangan Covid-19 di Balai Kota Solo, Kamis (9/4/2020).
Mereka yang dikarantina di Gedung Graha Wisata Niaga di kawasan Sriwedari, merupakan orang dalam pengawasan (ODP) tanpa gejala. Sedangkan ODP dengan gejala dirawat di Ndalem Joyokusuman. Jika kondisinya memburuk, maka akan dirujuk ke rumah sakit.
Pemkot Solo tidak memberi toleransi bagi warga yang nekat mudik di tengah pandemi corona. Karena itu, pemudik mereka langsung dikarantina 14 hari tanpa terkecuali. Semula Pemkot Solo memberikan opsi karantina mandiri. Namun kenyataannya kurang maksimal mengingat ada yang berkeliaran dan tidak mau tinggal di rumah.
Dengan kebijakan karantina langsung, tiga orang dari luar kota memutuskan langsung kembali ke daerahnya. Pertama ada yang menjemput ibunya untuk kembali ke Indramayu. "Kami antar ke stasiun, ibunya diminta langsung ke stasiun. Kami pastikan beli tiket dan pulang," katanya.
Kemudian yang kedua ada orang Bandung dengan urusan pekerjaan di Solo. Setelah akan karantina 14 hari, Ia memilih kembali ke Bandung. Sedangkan satu lainnya adalah seorang ibu ibu yang ngotot. Ia akhirnya memilih pulang kembali ke Surabaya. Namun ketika akan diantar ke stasiun atau terminal, yang bersangkutan menolak dan memilih naik ojek sendiri. Sehingga petugas dari Pemkot Solo mengawal hingga keluar dari Solo.
(abd)