Serapan APBD Masih Rendah, Pemkot Makassar Target Bisa Capai 90%
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menargetkan, serapan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) bisa mencapai 90% meski saat ini masih sangat rendah.
Diketahui, realisasinya APBD masih di bawah 50%, hal tersebut karena adanya Pendemi COVID-19 yang membuat posisi anggaran tidak terserap maksimal.
Plt Kepala BPKAD Makassar , Andi Rahmat Mappatoba mengatakan, serapan anggaran APBD sudah di atas 45%. Meski begitu, ia berharap agar anggaran ini bisa terserap sampai 90% hingga akhir tahun.
"Kalau kita bicara target kita harap bisa terserap 90%. Kita yakin bisa capai itu," kata Rahmat, kemarin.
Minimnya serapan APBD , kata Rahmat, tak lepas dari serangan pandemi yang merebak di awal Maret lalu. Tidak sedikit program kerja disetop dan anggarannya dialihkan untuk penanganan COVID-19 .
Seperti, kegiatan sosialisasi yang melibatkan banyak orang. Begitu pula dengan kegiatan-kegaiatan yang tidak masuk skala prioritas.
"Belum lagi proses refocusing yang membuat beberapa dana di OPD dialihkan ke penanganan COVID-19 . Tetapi ini semua perlahan sudah jalan," terang Rahmat.
Mayoritas anggaran yang terserap berasal dari kegiatan tender atau proyek. Sehingga diharapkan proyek pemkot bisa berjalan maksimal. Apalagi, proyek pembangunan Metro Tanjung Bunga menelan anggaran yang cukup besar mencapai Rp127 miliar.
Data di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Makassar , sudah lebih di atas 100 kegiatan tender yang berlangsung sepanjang 2020. Termasuk angggaran biaya makan dan minim, pengadaan barang, hingga pembangunan.
Akan tetapi kegiatan itu belum bisa menopang serapan anggaran APBD meski beberapa kegiatan prioritas telah masuk di APBD pokok .
Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin optimis semua proses pembangunan akan berjalan dengan optimal. Semua OPD, kata dia, meski satu persepsi dalam menjalankan program pemulihan ekonomi.
Anggota Komisi A DPRD Makassar, Kasrudi memaklumi rendahnya serapan anggaran di Pemkot Makassar . Hal ini dikarenakan adanya refocusing anggaran kala pandemi merebak pada Maret lalu.
"Kemarin itu anggaran direfocusing sampai 50%. Makanya kita maklumi kalau anggaran itu masih minim serapannya. Apalagi beberapa pos anggaran baru-baru ini dikembalikan," kata dia.
Namun, legislator Partai Gerindra ini menyebut DPRD akan mengagendakan pertemuan untuk memonitoring dan mengevaluasi serapan anggaran tersebut. Paling lambat akan dilakukan pekan ini, agar serapan anggaran bisa cepat digenjot.
"Saat monitoring nanti kita akan tanyakan kendalanya di mana. Lalu kita akan lihat bersama apa yang bisa dilakukan hingga akhir tahun nanti agar tidak menimbulkan Silpa yang besar," ungkapnya.
Kasrudi pun berharap, sambil menunggu jadwal monitoring, Pemkot Makassar mesti terus berupaya menggenjot serapan tersebut. "Kita berharapnya sih serapannya hingga akhir tahun bisa di atas 90%," pungkasnya.
Diketahui, realisasinya APBD masih di bawah 50%, hal tersebut karena adanya Pendemi COVID-19 yang membuat posisi anggaran tidak terserap maksimal.
Plt Kepala BPKAD Makassar , Andi Rahmat Mappatoba mengatakan, serapan anggaran APBD sudah di atas 45%. Meski begitu, ia berharap agar anggaran ini bisa terserap sampai 90% hingga akhir tahun.
"Kalau kita bicara target kita harap bisa terserap 90%. Kita yakin bisa capai itu," kata Rahmat, kemarin.
Minimnya serapan APBD , kata Rahmat, tak lepas dari serangan pandemi yang merebak di awal Maret lalu. Tidak sedikit program kerja disetop dan anggarannya dialihkan untuk penanganan COVID-19 .
Seperti, kegiatan sosialisasi yang melibatkan banyak orang. Begitu pula dengan kegiatan-kegaiatan yang tidak masuk skala prioritas.
"Belum lagi proses refocusing yang membuat beberapa dana di OPD dialihkan ke penanganan COVID-19 . Tetapi ini semua perlahan sudah jalan," terang Rahmat.
Mayoritas anggaran yang terserap berasal dari kegiatan tender atau proyek. Sehingga diharapkan proyek pemkot bisa berjalan maksimal. Apalagi, proyek pembangunan Metro Tanjung Bunga menelan anggaran yang cukup besar mencapai Rp127 miliar.
Data di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Makassar , sudah lebih di atas 100 kegiatan tender yang berlangsung sepanjang 2020. Termasuk angggaran biaya makan dan minim, pengadaan barang, hingga pembangunan.
Akan tetapi kegiatan itu belum bisa menopang serapan anggaran APBD meski beberapa kegiatan prioritas telah masuk di APBD pokok .
Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin optimis semua proses pembangunan akan berjalan dengan optimal. Semua OPD, kata dia, meski satu persepsi dalam menjalankan program pemulihan ekonomi.
Anggota Komisi A DPRD Makassar, Kasrudi memaklumi rendahnya serapan anggaran di Pemkot Makassar . Hal ini dikarenakan adanya refocusing anggaran kala pandemi merebak pada Maret lalu.
"Kemarin itu anggaran direfocusing sampai 50%. Makanya kita maklumi kalau anggaran itu masih minim serapannya. Apalagi beberapa pos anggaran baru-baru ini dikembalikan," kata dia.
Namun, legislator Partai Gerindra ini menyebut DPRD akan mengagendakan pertemuan untuk memonitoring dan mengevaluasi serapan anggaran tersebut. Paling lambat akan dilakukan pekan ini, agar serapan anggaran bisa cepat digenjot.
"Saat monitoring nanti kita akan tanyakan kendalanya di mana. Lalu kita akan lihat bersama apa yang bisa dilakukan hingga akhir tahun nanti agar tidak menimbulkan Silpa yang besar," ungkapnya.
Kasrudi pun berharap, sambil menunggu jadwal monitoring, Pemkot Makassar mesti terus berupaya menggenjot serapan tersebut. "Kita berharapnya sih serapannya hingga akhir tahun bisa di atas 90%," pungkasnya.
(agn)