Pemkot Makassar Sudah Cairkan Insentif Tenaga Kesehatan
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar telah mencairkan insentif untuk tenaga kesehatan (nakes). Ada sekira Rp9 miliar yang dialokasikan yang berasal dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang ditransfer ke kas daerah.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar , Naisya T Azikin mengatakan, proses pencairan anggaran nakes sebelumnya terkendala audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Dimana, ada beberapa berita acara yang belum disetor seperti kunjungan kesehatan yang berada di Puskesmas ke BPKP. Kendala itu, sifatnya hanya pelaporan administratif sebelum anggaran nakes diberikan.
"Sudah ditranfer ke rekening masing-masing nakes (tenaga kesehatan) di puskesmas," singkat Naisya.
Kata Naisya, audit BPKP itu merupakan perintah khusus dari pemerintah pusat. Sehingga ia tidak ingin buru-buru mencairkan anggaran ini sebelum mengantongi hasil audit BPKP. Ia tidak ingin mengambil resiko.
"Lebih aman tenaga kesehatan kalau sudah diaudit. Jangan sudah masuk direkening tapi tiba-tiba disuruh kasih pulang karena tidak cocok, itukan lebih bahaya," tuturnya.
Dia menyebutkan, ada sekitar Rp4 miliar dana yang disiapkan untuk membayar insentif tenaga kesehatan . Anggaran itu bahkan sudah masuk diparsial empat.
Anggaran tersebut khusus untuk tenaga kesehatan di puskesmas. Itu, kata dia di luar tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit di Kota Makassar .
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar , Naisya T Azikin mengatakan, proses pencairan anggaran nakes sebelumnya terkendala audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Dimana, ada beberapa berita acara yang belum disetor seperti kunjungan kesehatan yang berada di Puskesmas ke BPKP. Kendala itu, sifatnya hanya pelaporan administratif sebelum anggaran nakes diberikan.
"Sudah ditranfer ke rekening masing-masing nakes (tenaga kesehatan) di puskesmas," singkat Naisya.
Kata Naisya, audit BPKP itu merupakan perintah khusus dari pemerintah pusat. Sehingga ia tidak ingin buru-buru mencairkan anggaran ini sebelum mengantongi hasil audit BPKP. Ia tidak ingin mengambil resiko.
"Lebih aman tenaga kesehatan kalau sudah diaudit. Jangan sudah masuk direkening tapi tiba-tiba disuruh kasih pulang karena tidak cocok, itukan lebih bahaya," tuturnya.
Dia menyebutkan, ada sekitar Rp4 miliar dana yang disiapkan untuk membayar insentif tenaga kesehatan . Anggaran itu bahkan sudah masuk diparsial empat.
Anggaran tersebut khusus untuk tenaga kesehatan di puskesmas. Itu, kata dia di luar tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit di Kota Makassar .