Tinjau SKB CPNS, Khofifah Berharap Peserta Jadi Pionir Pembangunan Jawa Timur
loading...
A
A
A
SURABAYA - Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemprov Jatim formasi 2019 telah berlangsung sejak 28 September hingga 7 Oktober 2020. Selama 10 hari, para peserta mengikuti tes bertahap sesuai regrouping. Selama tes tetap menerapkan protokol kesehatan ketat serta mengerjakan soal melalui metode Computer Assisted Test (CAT).
Setiap hari, kurang lebih 450 peserta mengikuti tes ini. Dalam sehari, pelaksanaan SKB dibagi menjadi tiga sesi dengan jumlah peserta masing-masing 150 orang. Secara keseluruhan, jumlah peserta SKB CPNS Pemprov Jatim formasi tahun 2019 ini berjumlah 4.777 orang. Terdiri dari peserta yang melakukan tes di Kanreg II BKN Surabaya sebanyak 4.348 peserta, dan sisanya sebanyak 429 orang di Kanreg/UPT BKN lainnya.
Hasil tes pelaksanaan SKB ini juga bisa lansung dilihat di youtube Official CAT Kanreg II BKN untuk pelaksanaan tes di Kanreg II BKN Surabaya, serta youtube Kanreg BKN lainnya bagi yang tes dengan lokasi di luar Jatim.
(Baca juga: https://daerah.sindonews.com/read/179170/704/ribuan-cpns-beradu-nasib-di-kanreg-ii-bkn-surabaya-1601284181 )
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berkesempatan meninjau langsung pelaksanaan SKB tersebut di Kantor Regional II Badan Kepegawaian Negara (Kanreg II BKN) Surabaya, Jalan Letjend S. Parman, Waru, Sidoarjo.
Saat meninjau pelaksanaan SKB, Khofifah memberikan semangat dan motivasinya kepada para peserta. Menurutnya para peserta telah memiliki niat untuk mencurahkan segala energi positifnya untuk membangun negeri ini melalui Pemprov Jatim dan berharap mereka jadi pioneer pembangunan Indonesia dari Jatim. Bahwa saat ini, lanjutnya, energi positif, energi produktif, energi inovatif dan kreativitas dibutuhkan oleh Pemprov Jatim.
“Artinya ketika nanti anda semua menjadi bagian dari penguatan skuadron di Pemprov Jatim, andalah yang akan melanjutkan tugas besar pemprov Jatim dengan kekuatan tangan-tangan kreatif, produktif dan penuh inovasi sebagai ASN Jatim,” terangnya.
(Baca juga: Khofifah Klaim Penyebaran COVID-19 Di Jawa Timur Terkendali )
Khofifah mengatakan, tahapan penerimaan CPNS ini telah sesuai dengan aturan yang ditetapkan KemenPAN-RB. Dimana untuk seleksi CPNS Pemprov Jatim tahun 2019, jumlah formasi yang dibutuhkan sejumlah 1.817 formasi. Sementara itu, Pemprov Jatim juga telah mengajukan formasi kebutuhan pegawai untuk penerimaan CPNS Tahun 2021.
“Jadi formasi yang kami ajukan ini sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan kita untuk memaksimalkan pelayanan dan kinerja di seluruh OPD Pemprov. Untuk tahun depan berapa formasinya kita mengikuti pada proporsionalitas yang diputuskan oleh KemenPAN RB,” terangnya.
Dalam kesempatan ini, Khofifah juga memastikan protokol kesehatan diterapkan secara ketat, mengingat masih dalam situasi pandemi COVID-19. Hal ini dibuktikan dengan berbagai proses yang harus dilakukan oleh peserta sebelum mengikuti tes tersebut, seperti membawa surat keterangan bebas COVID-19 atau rapid test/swab test.
Baca Juga: Unjuk Rasa Warga Surat Ijo Ricuh, Segel Kanwil BPN Jatim
Kemudian saat di lokasi, baik peserta maupun panitia dilakukan pengecekan suhu tubuh, wajib memakai masker dan direkomendasikan memakai face shield, serta wajib cuci tangan pakai sabun. Serta menjaga jarak saat antrean peserta maupun mengatur letak meja CAT, melakukan disinfeksi rutin di kursi, meja, komputer dan ruangan tes. Bagi peserta yang hasil rapidnya reaktif, disediakan bilik khusus dan terpisah dengan peserta lain.
Sementara bagi yang positif COVID-19 akan dilaksanakan dalam waktu yang berbeda. Jika tetap ingin mengikuti sesuai jadwal maka disiapkan ambulance, mereka dapat mengerjakan tes SKB di ambulance. Prinsipnya Kanreg II BKN menyiapkan berbagai perangkat untuk menjaga agar tes SKB dapat tetap berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Setiap hari, kurang lebih 450 peserta mengikuti tes ini. Dalam sehari, pelaksanaan SKB dibagi menjadi tiga sesi dengan jumlah peserta masing-masing 150 orang. Secara keseluruhan, jumlah peserta SKB CPNS Pemprov Jatim formasi tahun 2019 ini berjumlah 4.777 orang. Terdiri dari peserta yang melakukan tes di Kanreg II BKN Surabaya sebanyak 4.348 peserta, dan sisanya sebanyak 429 orang di Kanreg/UPT BKN lainnya.
Hasil tes pelaksanaan SKB ini juga bisa lansung dilihat di youtube Official CAT Kanreg II BKN untuk pelaksanaan tes di Kanreg II BKN Surabaya, serta youtube Kanreg BKN lainnya bagi yang tes dengan lokasi di luar Jatim.
(Baca juga: https://daerah.sindonews.com/read/179170/704/ribuan-cpns-beradu-nasib-di-kanreg-ii-bkn-surabaya-1601284181 )
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berkesempatan meninjau langsung pelaksanaan SKB tersebut di Kantor Regional II Badan Kepegawaian Negara (Kanreg II BKN) Surabaya, Jalan Letjend S. Parman, Waru, Sidoarjo.
Saat meninjau pelaksanaan SKB, Khofifah memberikan semangat dan motivasinya kepada para peserta. Menurutnya para peserta telah memiliki niat untuk mencurahkan segala energi positifnya untuk membangun negeri ini melalui Pemprov Jatim dan berharap mereka jadi pioneer pembangunan Indonesia dari Jatim. Bahwa saat ini, lanjutnya, energi positif, energi produktif, energi inovatif dan kreativitas dibutuhkan oleh Pemprov Jatim.
“Artinya ketika nanti anda semua menjadi bagian dari penguatan skuadron di Pemprov Jatim, andalah yang akan melanjutkan tugas besar pemprov Jatim dengan kekuatan tangan-tangan kreatif, produktif dan penuh inovasi sebagai ASN Jatim,” terangnya.
(Baca juga: Khofifah Klaim Penyebaran COVID-19 Di Jawa Timur Terkendali )
Khofifah mengatakan, tahapan penerimaan CPNS ini telah sesuai dengan aturan yang ditetapkan KemenPAN-RB. Dimana untuk seleksi CPNS Pemprov Jatim tahun 2019, jumlah formasi yang dibutuhkan sejumlah 1.817 formasi. Sementara itu, Pemprov Jatim juga telah mengajukan formasi kebutuhan pegawai untuk penerimaan CPNS Tahun 2021.
“Jadi formasi yang kami ajukan ini sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan kita untuk memaksimalkan pelayanan dan kinerja di seluruh OPD Pemprov. Untuk tahun depan berapa formasinya kita mengikuti pada proporsionalitas yang diputuskan oleh KemenPAN RB,” terangnya.
Dalam kesempatan ini, Khofifah juga memastikan protokol kesehatan diterapkan secara ketat, mengingat masih dalam situasi pandemi COVID-19. Hal ini dibuktikan dengan berbagai proses yang harus dilakukan oleh peserta sebelum mengikuti tes tersebut, seperti membawa surat keterangan bebas COVID-19 atau rapid test/swab test.
Baca Juga: Unjuk Rasa Warga Surat Ijo Ricuh, Segel Kanwil BPN Jatim
Kemudian saat di lokasi, baik peserta maupun panitia dilakukan pengecekan suhu tubuh, wajib memakai masker dan direkomendasikan memakai face shield, serta wajib cuci tangan pakai sabun. Serta menjaga jarak saat antrean peserta maupun mengatur letak meja CAT, melakukan disinfeksi rutin di kursi, meja, komputer dan ruangan tes. Bagi peserta yang hasil rapidnya reaktif, disediakan bilik khusus dan terpisah dengan peserta lain.
Sementara bagi yang positif COVID-19 akan dilaksanakan dalam waktu yang berbeda. Jika tetap ingin mengikuti sesuai jadwal maka disiapkan ambulance, mereka dapat mengerjakan tes SKB di ambulance. Prinsipnya Kanreg II BKN menyiapkan berbagai perangkat untuk menjaga agar tes SKB dapat tetap berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat.
(msd)