PKM Unimed Beri Pendampingan Pelatihan Masase Cedera Olahraga di Sergai
loading...
A
A
A
MEDAN - Tim pelaksana Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Negeri Medan (Unimed) melaksanakan pendampingan pelatihan masase (terapi) cedera olahraga kepadaPersatuan Guru-guru Olahraga (PSGO) di Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara .
Pendampingan pelatihan itu berlangsung selama dua hari sejak,Sabtu dan Minggu (26 - 27/9/2020) lalu. Hal itudilakukan untuk memberikan pelatihan mengantisipasi serta mengatasi terjadinya cedera yang lebih parah terhadap siswa karena disebabkan kegiatan olahraga.
Ketua Tim pelaksana PKM Unimed Dr. Suprayitno, M.Pd mengatakan,memberikan pelatihan dan pendampingan berupa keterampilan masase cedera olahraga itu memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra tentang keterampilan masase cedera olahraga.
"Tentu hal itu berguna membantu proses penyembuhan terhadap cedera olahraga sertamemberikan pengetahuan tentang fasilitas untuk masase cedera olahraga pada mitra dan melatih mitra untuk dapat melaksanakan kegiatan masase cedera olahraga pada orang dewasa, dan anak-anak secara mandiri," kata Suprayitno, Senin (5/10/2020). (BACA JUGA: Disuruh Menindak Soal Pesta Kolam, Bawaslu Tertawakan Demokrat)
Dia menjelaskan, tujuan lain dari pendampingan pelatihan itu, untuk menjadikan program masase cedera olahraga pada orang dewasa dan anak-anak sebagai usaha baru bagi mitra PKM.
"Hasil yang diharapkan dalam kegiatan PKM adalah, berkembangnya tim mitra dengan bertambahnya kemampuan dalam program masase cedera olahraga pada orang dewasa dan anak-anak. Kemudian mereka dapat menjadi contoh bagi guru-guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) yang lain dalam hal pengembangan usaha dan mampu meningkatkan partisipasi dosen dan mahasiswa FIK UNIMED dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat,” tutur doktor dalam bidang Pendidikan Olahraga tersebut.
Suprayitno menjelaskan, guru PJOK merupakan orang utama yang bertanggungjawab jika terjadi cedera dalam pembelajaran PJOK. Maka itu guru PJOK harus mempunyai pengetahuan dalam pencegahan dan perawatan cedera.
"Keberadaan guru-guru PJOK menjadi sangat penting khususnya dalam membantu menyelenggarakan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah," ungkapnya.(BACA JUGA: China Dibuat Meradang, Penyebabnya Patch Skuadron MQ-9 Reaper AS)
Anggota Tim pelaksana PKM UNIMED di Kabupaten Sergai Dr. Indra Kasih, mengatakan, sekolah merupakan salah satu unit yang menyediakan lingkungan belajar yang kondusif bagi setiap peserta didiknya.
"Dengan menguasai keterampilan masase cedera olahraga yang disertai pengetahuan pendukungnya tersebut, dapat berguna untuk meminimalkan resiko akibat aktivitas jasmani yang diberikan pada peserta didik dan bahkan dapat dikembangkan menjadi usaha," tuturnya.
Saipul Ambri Damanik, M. Pd, Dosen Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan (PJKR FIK) Unimed mengungkapkan, dengan kegiatan pelatihan ini, kompetensi dan kesejahteraan guru-guru PJOK bisa meningkat dengan bertambahnya pengetahuan dan keterampilan mereka.
Salah satu diantaranya adalah, kompetensi penangaan cedera olahraga dengan menggunakan metode manual masase.(BACA JUGA: Arab Saudi Buka Ibadah Umrah Pertama di Masa Pandemi Covid-19)
"Hal ini sangat memungkinkan untuk membantu proses penyembuhan cedera olahraga baik bagi anggota keluarga, peserta didik dan bisa dikembangkan ke arah usaha untuk menambah ekonomi keluarga,"terangnya dosen PJKR FIK Unimed itu.
Sementara, Sekretaris PSGO Kabupaten SergaiRudi Syah Putra mengatakan, pelatihan pendampingan masase ini sangat mendukung bagi mereka karena mampu menambah pengetahuan dan keterampilan bagi guru-guru PJOK yang menjadi anggota PSGO Kabupaten Serdang Bedagai.
"Kami mengucapkan terimakasih atas pendampingan yang telah dilaksanakan. Kami tentunya berharap program kemitraan masyarakat ini dapat terus dilaksanakan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang berdampak pada terbukanya peluang usaha, apalagi di masa pandemi seperti saat ini," ujarnya.
Pendampingan pelatihan itu berlangsung selama dua hari sejak,Sabtu dan Minggu (26 - 27/9/2020) lalu. Hal itudilakukan untuk memberikan pelatihan mengantisipasi serta mengatasi terjadinya cedera yang lebih parah terhadap siswa karena disebabkan kegiatan olahraga.
Ketua Tim pelaksana PKM Unimed Dr. Suprayitno, M.Pd mengatakan,memberikan pelatihan dan pendampingan berupa keterampilan masase cedera olahraga itu memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra tentang keterampilan masase cedera olahraga.
"Tentu hal itu berguna membantu proses penyembuhan terhadap cedera olahraga sertamemberikan pengetahuan tentang fasilitas untuk masase cedera olahraga pada mitra dan melatih mitra untuk dapat melaksanakan kegiatan masase cedera olahraga pada orang dewasa, dan anak-anak secara mandiri," kata Suprayitno, Senin (5/10/2020). (BACA JUGA: Disuruh Menindak Soal Pesta Kolam, Bawaslu Tertawakan Demokrat)
Dia menjelaskan, tujuan lain dari pendampingan pelatihan itu, untuk menjadikan program masase cedera olahraga pada orang dewasa dan anak-anak sebagai usaha baru bagi mitra PKM.
"Hasil yang diharapkan dalam kegiatan PKM adalah, berkembangnya tim mitra dengan bertambahnya kemampuan dalam program masase cedera olahraga pada orang dewasa dan anak-anak. Kemudian mereka dapat menjadi contoh bagi guru-guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) yang lain dalam hal pengembangan usaha dan mampu meningkatkan partisipasi dosen dan mahasiswa FIK UNIMED dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat,” tutur doktor dalam bidang Pendidikan Olahraga tersebut.
Suprayitno menjelaskan, guru PJOK merupakan orang utama yang bertanggungjawab jika terjadi cedera dalam pembelajaran PJOK. Maka itu guru PJOK harus mempunyai pengetahuan dalam pencegahan dan perawatan cedera.
"Keberadaan guru-guru PJOK menjadi sangat penting khususnya dalam membantu menyelenggarakan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah," ungkapnya.(BACA JUGA: China Dibuat Meradang, Penyebabnya Patch Skuadron MQ-9 Reaper AS)
Anggota Tim pelaksana PKM UNIMED di Kabupaten Sergai Dr. Indra Kasih, mengatakan, sekolah merupakan salah satu unit yang menyediakan lingkungan belajar yang kondusif bagi setiap peserta didiknya.
"Dengan menguasai keterampilan masase cedera olahraga yang disertai pengetahuan pendukungnya tersebut, dapat berguna untuk meminimalkan resiko akibat aktivitas jasmani yang diberikan pada peserta didik dan bahkan dapat dikembangkan menjadi usaha," tuturnya.
Saipul Ambri Damanik, M. Pd, Dosen Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan (PJKR FIK) Unimed mengungkapkan, dengan kegiatan pelatihan ini, kompetensi dan kesejahteraan guru-guru PJOK bisa meningkat dengan bertambahnya pengetahuan dan keterampilan mereka.
Salah satu diantaranya adalah, kompetensi penangaan cedera olahraga dengan menggunakan metode manual masase.(BACA JUGA: Arab Saudi Buka Ibadah Umrah Pertama di Masa Pandemi Covid-19)
"Hal ini sangat memungkinkan untuk membantu proses penyembuhan cedera olahraga baik bagi anggota keluarga, peserta didik dan bisa dikembangkan ke arah usaha untuk menambah ekonomi keluarga,"terangnya dosen PJKR FIK Unimed itu.
Sementara, Sekretaris PSGO Kabupaten SergaiRudi Syah Putra mengatakan, pelatihan pendampingan masase ini sangat mendukung bagi mereka karena mampu menambah pengetahuan dan keterampilan bagi guru-guru PJOK yang menjadi anggota PSGO Kabupaten Serdang Bedagai.
"Kami mengucapkan terimakasih atas pendampingan yang telah dilaksanakan. Kami tentunya berharap program kemitraan masyarakat ini dapat terus dilaksanakan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang berdampak pada terbukanya peluang usaha, apalagi di masa pandemi seperti saat ini," ujarnya.
(vit)