Herman Deru: Program Santripreneur Wujudkan Kemandirian Berbasis Ekonomi Syariah

Jum'at, 02 Oktober 2020 - 19:20 WIB
loading...
Herman Deru: Program...
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru melalui Ka. Dinas Perkebunan Fakhrurrozi mengatakan bahwa program Santripreneur merupakan upaya untuk mewujudkan kemandirian
A A A
PALEMBANG - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru yang diwakili Ka. Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Fakhrurrozi mengatakan bahwa program Santripreneur merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan kemandirian industri nasional yang bebasis ekonomi syariah.

Santripreneur adalah program pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) di lingkungan pondok pesantren. Model Santri berindustri fokus pada pengembangan unit industri yang telah ada dan sumber daya manusia di lingkungan pondok pesantren yang terdiri dari santri dan alumni santri.

Hal tersebut dijelaskan saat menjadi narasumber dengan paparan 'Pengembangan Potensi Santripreneur Berbasis UKMK Sawit sebagai Program Pemberdayaan Ekonomi Daerah' dalam acara yang diselenggarakan oleh Pusat Ekonomi & Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia secara virtual yang dibuka Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Jelasnya, akibat dampak Covid 19 saat ini yang melanda seluruh Negeri maka Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memberikan bantuan untuk pondok pesantren yang sudah diserahkan secara simbolis pada 7 Agustus 2020 yang lalu.

"Dana bantuan tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan adaptasi kebiasaan baru akibat Covid-19" ujarnya.

Selain itu Pemerintah memberikan bantuan keringanan uang kuliah mahasiswa. Pemberdayaan Ekonomi merunjuk pada kemampuan orang atau kelompok, khususnya kelompok yang rentan dan lemah sehinggga memiliki kekuatan atau kemampuan.

"Di antaranya memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga memiliki kebebasan, menjangkau sumber-sumber produkktif yang memungkinan kelompok lemah/rentan untuk meningkatkan pendapatnya dan memperoleh barang dan jasa yang dibutuhkannya. Serta berpartisipasi dalam pembangunan dan proses pengambilan keputusan-keputusan yang mempengaruhi kelompok lemah," tambahnya.

Konsep pemberdayaan ekonomi lahir sebagai antitesis terhadap model pembangunan dan industrialisasi yang kurang memihak pada masyarakat mayoritas (yang bukan pemegang kekuasaan ekonomi).

"Kami Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menyambut baik diadakannya kegiatan ini. Mudah-mudahan dengan tercapainya program Santri Entreprenur dapat menambah lowongan kerja khususnya di Pondok Pesantren dan mengurangi angka pengangguran di Indonesia khususnya warga Sumatera Selatan," tandas Fakhruroji didampingi Karo Perekonomian Afrian Joni.
(ars)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2506 seconds (0.1#10.140)