Tingkat Okupansi Meningkat 80 Persen, PLAN Berencana Membangun Hotel Lagi
loading...
A
A
A
BANDUNG - Tingkat okupansi Hotel Vue Palace milik PT Planet Properindo Jaya (PLAN) ditargetkan bisa mencapai 75% hingga akhir tahun ini. Tentunya didukung oleh adanya kontrak dengan production house dari sebuah sinetron yang akan mengisi sekitar 30% kamar Hotel Vue Palace setiap harinya.
Rata-rata okupansi hotel di Bandung tercatat sudah mencapai kenaikan hingga 60% setelah berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) dan memasuki fase Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Jerry Misa Egeten sebagai Direktur PLAN menyampaikan bahwa meski banyak turis yang berdatangan, kami selalu memastikan protokol kesehatan tetap dijalankan dengan disiplin, sehingga turis tidak perlu khawatir jika akan menginap di hotel kami.
"Dengan adanya relaksaksi peraturan Pemerintah Kota Bandung, membuat masyarakat di sekitar Jawa Barat melakukan revenge tourism atau aksi balas dendam para turis setelah terlalu lama berada di dalam rumah, khususnya warga Jakarta yang merasakan PSBB selama berbulan-bulan. Kami juga sangat yakin tingkat okupansi akan terus meningkat karena dengan melihat situasi sekarang ini yang baru memasuki fase AKB saja sudah meningkat sangat drastis, apalagi jika seluruh peraturan pembatasan dicabut maka industri yang akan cepat pulih adalah industri pariwisata dan perhotelan," Jelas Jerry.
Di samping itu, PLAN sedang melakukan pembangunan creative economy hotel di daerah Kelapa Gading tepatnya di 3 lantai teratas Gedung CITI HUB, menggunakan dana hasil Penawaran Umum. Hotel yang bernama CITI HUB Rooms Inc ini akan dikelola oleh Artotel selama 10 tahun ini direncanakan akan memiliki 102 kamar dan dilengkapi dengan fasilitas Coffee bar, Gym & Spa, Co-working space, dan 3 ruang pertemuan dengan kapasitas masing – masing 150 orang per ruangan.
Antonyo Hartono Tanujaya, sebagai Direktur Utama PLAN, meyakini justru disaat seperti inilah merupakan saat yang tepat untuk menyiapkan strategi yang akan digunakan ketika pandemi berakhir, target strategi pertama kami adalah warga Jakarta yang sudah jenuh di rumah namun tidak memiliki akses untuk bisa pergi ke luar kota. "Maka kami membangun hotel agar warga Jakarta bisa melakukan staycation atau kegiatan menginap di sebuah hotel yang dekat dengan rumah hanya untuk mengganti suasana sementara," katanya.
Daerah Kelapa Gading menjadi pilihan lokasi hotel tersebut karena merupakan pusat distrik bisnis di Jakarta Utara. Maka daerah Kelapa Gading merupakan pilihan yang tepat dimana demand akan kebutuhan kamar masih lebih besar dibandingkan supply jumlah kamar yang tersedia sekarang. "Baik untuk golongan menengah (budget hotel) maupun untuk golongan atas (hotel bintang lima). Kelapa Gading juga dikelilingi oleh berbagai tempat hiburan seperti shopping mall, sport station, exhibition dan convention hall," katanya.
Saat ini, kebutuhan hotel yang praktis dan terjangkau sangat diminati oleh semua orang khususnya bagi warga yang ingin melakukan staycation. Namun seringkali hotel dengan harga terjangkau hadir dengan fasilitas yang seadanya. Oleh karena Itu, strategi kedua kami adalah melakukan pengembangan bisnis konsultasi dan manajemen pengelolaan hotel & resort yang dimana segmen hotel yang akan dijangkau mencakup Capsule Hotel, Budget Hotel, dan hotel bintang 3 (tiga). (Kejari Majalengka Tetapkan Dirut PDSMU Sebagai Tersangka).
Seluruh segmen tersebut dipilih oleh PLAN karena membutuhkan modal yang minim, waktu BEP (Break Even Point) yang singkat, dan hanya membutuhkan sedikit ruang untuk setiap kamarnya, sehingga dapat memiliki tingkat okupansi yang lebih tinggi dibandingkan dengan hotel pada umumnya.
"Oleh karenanya, kedepannya PLAN dapat segera menghasilkan pendapatan dari pengembangan bisnis baru tersebut. Ditargetkan pada tahun 2021, dengan dua hotel tersebut, PLAN akan mencatatkan pendapatan sekitar Rp39,2 miliar," pungkasnya.
Lihat Juga: Kronologi 10 Paku Bumi Jatuh di Perempatan Buahbatu Bandung yang Timbulkan Getaran Keras
Rata-rata okupansi hotel di Bandung tercatat sudah mencapai kenaikan hingga 60% setelah berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) dan memasuki fase Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Jerry Misa Egeten sebagai Direktur PLAN menyampaikan bahwa meski banyak turis yang berdatangan, kami selalu memastikan protokol kesehatan tetap dijalankan dengan disiplin, sehingga turis tidak perlu khawatir jika akan menginap di hotel kami.
"Dengan adanya relaksaksi peraturan Pemerintah Kota Bandung, membuat masyarakat di sekitar Jawa Barat melakukan revenge tourism atau aksi balas dendam para turis setelah terlalu lama berada di dalam rumah, khususnya warga Jakarta yang merasakan PSBB selama berbulan-bulan. Kami juga sangat yakin tingkat okupansi akan terus meningkat karena dengan melihat situasi sekarang ini yang baru memasuki fase AKB saja sudah meningkat sangat drastis, apalagi jika seluruh peraturan pembatasan dicabut maka industri yang akan cepat pulih adalah industri pariwisata dan perhotelan," Jelas Jerry.
Di samping itu, PLAN sedang melakukan pembangunan creative economy hotel di daerah Kelapa Gading tepatnya di 3 lantai teratas Gedung CITI HUB, menggunakan dana hasil Penawaran Umum. Hotel yang bernama CITI HUB Rooms Inc ini akan dikelola oleh Artotel selama 10 tahun ini direncanakan akan memiliki 102 kamar dan dilengkapi dengan fasilitas Coffee bar, Gym & Spa, Co-working space, dan 3 ruang pertemuan dengan kapasitas masing – masing 150 orang per ruangan.
Antonyo Hartono Tanujaya, sebagai Direktur Utama PLAN, meyakini justru disaat seperti inilah merupakan saat yang tepat untuk menyiapkan strategi yang akan digunakan ketika pandemi berakhir, target strategi pertama kami adalah warga Jakarta yang sudah jenuh di rumah namun tidak memiliki akses untuk bisa pergi ke luar kota. "Maka kami membangun hotel agar warga Jakarta bisa melakukan staycation atau kegiatan menginap di sebuah hotel yang dekat dengan rumah hanya untuk mengganti suasana sementara," katanya.
Daerah Kelapa Gading menjadi pilihan lokasi hotel tersebut karena merupakan pusat distrik bisnis di Jakarta Utara. Maka daerah Kelapa Gading merupakan pilihan yang tepat dimana demand akan kebutuhan kamar masih lebih besar dibandingkan supply jumlah kamar yang tersedia sekarang. "Baik untuk golongan menengah (budget hotel) maupun untuk golongan atas (hotel bintang lima). Kelapa Gading juga dikelilingi oleh berbagai tempat hiburan seperti shopping mall, sport station, exhibition dan convention hall," katanya.
Saat ini, kebutuhan hotel yang praktis dan terjangkau sangat diminati oleh semua orang khususnya bagi warga yang ingin melakukan staycation. Namun seringkali hotel dengan harga terjangkau hadir dengan fasilitas yang seadanya. Oleh karena Itu, strategi kedua kami adalah melakukan pengembangan bisnis konsultasi dan manajemen pengelolaan hotel & resort yang dimana segmen hotel yang akan dijangkau mencakup Capsule Hotel, Budget Hotel, dan hotel bintang 3 (tiga). (Kejari Majalengka Tetapkan Dirut PDSMU Sebagai Tersangka).
Seluruh segmen tersebut dipilih oleh PLAN karena membutuhkan modal yang minim, waktu BEP (Break Even Point) yang singkat, dan hanya membutuhkan sedikit ruang untuk setiap kamarnya, sehingga dapat memiliki tingkat okupansi yang lebih tinggi dibandingkan dengan hotel pada umumnya.
"Oleh karenanya, kedepannya PLAN dapat segera menghasilkan pendapatan dari pengembangan bisnis baru tersebut. Ditargetkan pada tahun 2021, dengan dua hotel tersebut, PLAN akan mencatatkan pendapatan sekitar Rp39,2 miliar," pungkasnya.
Lihat Juga: Kronologi 10 Paku Bumi Jatuh di Perempatan Buahbatu Bandung yang Timbulkan Getaran Keras
(nag)