Ringankan Beban Ekonomi Warga, Kartar 5 Desa di Malang Baksos Serentak
loading...
A
A
A
MALANG - Pandemi COVID-19 tak menyurutkan semangat anak-anak muda di Malang untuk mengadakan kegiatan sosial. Justru, di tengah pandemi yang belum usai ini, anak muda yang tergabung di karang taruna (Kartar) lima desa serentak mengadakan bakti sosial (baksos).
Kegiatan sosial ini diharapkan mampu menumbuhkan solidaritas di masa pandemi serta bisa membantu ekonomi serta meringankan kebutuhan warga sekitar.
Pembina Heppiii Community Malang, Indi Sulistio mengatakan, ada lima desa yang secara serentak menggelar acara baksos yang dimulai sejak bulan Agustus kemarin. Kegiatan sosial ini juga dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI Ke-75.
Lima desa itu adalah Desa Pujon Lor dengan acara peduli disabilitas, kemudian untuk Desa Pandesari Kecamatan Pujon menggelar baksos sembako. Hal yang sama juga dilakukan Desa Sumberagung Kecamatan Ngantang, Desa Banjararum Kecamatan Singosari, serta Desa Tlekung Kecamatan Junrejo, Malang.
(Baca juga: Sembilan Karang Taruna di Malang Berbagi Kebahagiaan dengan Warga Difabel )
“Kegiatan baksos ini merupakan kegiatan puncak serangkaian HUT Kemerdekaan RI kemarin. Karang taruna di tiap desa menggelar kegiatan sosial untuk saling-membantu,” katanya, akhir pekan lalu. Kegiatan ini juga hasil kolaborasi setiap karta di masing-masing desa.
Dia mencontohkan kegiatan di Pujon Lor misalnya, kegiatan ini melibatkan kolaborasi sembilan komunitas karang taruna seperti karta Liberty, Barselo, Sekawan, Aerwoll, G11, G12, G24 beserta anggota baru Kampoeng Sembilan dan Metamorfosis 23, yang didukung oleh Kepala Desa Pujon Lor dan jajaran pemerintah desa setempat.
“Untuk kegiatan bakti sosial (Pujon Lor) menyasar penerima dari kalangan disabilitas di Desa Pujon Lor. Adapun yang dibagikan dalam kegiatan baksos tersebut adalah 40 paket kebutuhan khusus untuk warga difabel,” imbuhnya. Untuk empat desa lainnya baksos difokuskan untuk masyarakat kurang mampu di desa setempat. Bantuan yang diberikan berupa sembako.
Ketua Karta Banjararum Desa Banjararum Imamuddin mengatakan kegiatan ini difokuskan untuk membantu warga sekitar yang membutuhkan. Terlebih pandemi COVID-19 ini rasa solidaritas dan kepedulian sesama sangat diperlukan.
“Kami dari karang taruna membagikan sembako untuk kebutuhan sehari-hari seperti beras, gula, minyak goreng, kopi caffino dua renteng, kemudian minuman yuzu, ada juga roti,” urainya. Di desanya ada sekitar 40 warga yang menerima bantuan tersebut, puluhan nama ini adalah mereka yang benar-benar membutuhkan.
(Baca juga: Susuri Kali Surabaya, Tim Patroli Air Temukan 5 Industri Buang Limbah di Sungai )
Kegiatan ini kedepannya juga akan terus dilakukan, dan untuk jumlah penerima juga secara bertahap akan terus ditingkatkan. Untuk desa lainnya seperti Desa Pandesari, juga memberikan bantuan kepada dhuafa. Dalam kegiatan baksos tersebut diberikan paket sembako senilai Rp 250.000.
Pembina Heppiii Community Malang Indi Sulistio mengatakan, kegiatan bakti sosial ini juga untuk menjaga kesolidan dan kekompakan sesama anggota karang taruna di setiap desa. Harapannya setiap desa yang tergabung dalam Heppiii Community ini bisa jadi desa yang lebih produktif dengan tetap menjaga kearifan lokal yang ada.
Kegiatan sosial ini diharapkan mampu menumbuhkan solidaritas di masa pandemi serta bisa membantu ekonomi serta meringankan kebutuhan warga sekitar.
Pembina Heppiii Community Malang, Indi Sulistio mengatakan, ada lima desa yang secara serentak menggelar acara baksos yang dimulai sejak bulan Agustus kemarin. Kegiatan sosial ini juga dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI Ke-75.
Lima desa itu adalah Desa Pujon Lor dengan acara peduli disabilitas, kemudian untuk Desa Pandesari Kecamatan Pujon menggelar baksos sembako. Hal yang sama juga dilakukan Desa Sumberagung Kecamatan Ngantang, Desa Banjararum Kecamatan Singosari, serta Desa Tlekung Kecamatan Junrejo, Malang.
(Baca juga: Sembilan Karang Taruna di Malang Berbagi Kebahagiaan dengan Warga Difabel )
“Kegiatan baksos ini merupakan kegiatan puncak serangkaian HUT Kemerdekaan RI kemarin. Karang taruna di tiap desa menggelar kegiatan sosial untuk saling-membantu,” katanya, akhir pekan lalu. Kegiatan ini juga hasil kolaborasi setiap karta di masing-masing desa.
Dia mencontohkan kegiatan di Pujon Lor misalnya, kegiatan ini melibatkan kolaborasi sembilan komunitas karang taruna seperti karta Liberty, Barselo, Sekawan, Aerwoll, G11, G12, G24 beserta anggota baru Kampoeng Sembilan dan Metamorfosis 23, yang didukung oleh Kepala Desa Pujon Lor dan jajaran pemerintah desa setempat.
“Untuk kegiatan bakti sosial (Pujon Lor) menyasar penerima dari kalangan disabilitas di Desa Pujon Lor. Adapun yang dibagikan dalam kegiatan baksos tersebut adalah 40 paket kebutuhan khusus untuk warga difabel,” imbuhnya. Untuk empat desa lainnya baksos difokuskan untuk masyarakat kurang mampu di desa setempat. Bantuan yang diberikan berupa sembako.
Ketua Karta Banjararum Desa Banjararum Imamuddin mengatakan kegiatan ini difokuskan untuk membantu warga sekitar yang membutuhkan. Terlebih pandemi COVID-19 ini rasa solidaritas dan kepedulian sesama sangat diperlukan.
“Kami dari karang taruna membagikan sembako untuk kebutuhan sehari-hari seperti beras, gula, minyak goreng, kopi caffino dua renteng, kemudian minuman yuzu, ada juga roti,” urainya. Di desanya ada sekitar 40 warga yang menerima bantuan tersebut, puluhan nama ini adalah mereka yang benar-benar membutuhkan.
(Baca juga: Susuri Kali Surabaya, Tim Patroli Air Temukan 5 Industri Buang Limbah di Sungai )
Kegiatan ini kedepannya juga akan terus dilakukan, dan untuk jumlah penerima juga secara bertahap akan terus ditingkatkan. Untuk desa lainnya seperti Desa Pandesari, juga memberikan bantuan kepada dhuafa. Dalam kegiatan baksos tersebut diberikan paket sembako senilai Rp 250.000.
Pembina Heppiii Community Malang Indi Sulistio mengatakan, kegiatan bakti sosial ini juga untuk menjaga kesolidan dan kekompakan sesama anggota karang taruna di setiap desa. Harapannya setiap desa yang tergabung dalam Heppiii Community ini bisa jadi desa yang lebih produktif dengan tetap menjaga kearifan lokal yang ada.
(msd)