Vaksin Dinilai Tidak Serta Merta Hentikan Pandemi COVID-19

Minggu, 27 September 2020 - 18:42 WIB
loading...
Vaksin Dinilai Tidak...
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo. Foto: Sindonews/dok
A A A
JAKARTA - Ancaman pandemi COVID-19 dinilai masih akan terus terjadi, meski sejauh ini sejumlah vaksin mulai ditemukan diberbagai negara.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengingatkan ancaman pandemi COVID-19 tersebut.



Dirinya menjelaskan, perlu juga diingat, jika vaksin telah diberikan maka tidak berarti kemudian seseorang tidak tertular dan menghentikan COVID-19 . Akan tetapi dengan vaksin, seseorang memiliki kekebalan tubuh lebih kuat dalam merespon dan melawan adanya infeksi virus.

Dalam hal ini, pemberian vaksin pada tahap awal juga akan diutamakan bagi mereka yang termasuk dalam kelompok rentan mulai dari lansia, penderita penyakit komorbid dan tenaga medis serta kesehatan.

“Yang disuntik atau yang divaksinasi itu orang-orang yang berisiko dulu. Tenaga kesehatan, perawat, dokter dan juga mereka yang berisiko tinggi memiliki komorbid,” kata Doni saat Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 dan Penyerahan Bantuan bersama Pemerintah Provinsi Aceh, di Aceh melalui siaran pers yang diterima Sindo Media, Minggu (27/9/2020).

“Namun sekali lagi, vaksin ini tidak serta merta menghentikan COVID-19 . COVID-19 nya ada terus, yang divaksin ini bisa tahan, sementara yang tidak divaksin tetap saja nanti bisa menjadi terpapar COVID-19 ,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, sekali lagi Doni menegaskan bahwa COVID-19 berbahaya dan manusia dapat menjadi lebih berbahaya sebagai perantara utama virus.



“COVID-19 berbahaya, tetapi manusia yang menjadi carrier atau membawa virus COVID-19 itu jauh lebih berbahaya. OTG ini adalah silent killer, ini adalah pembunuh potensial. Kalau mereka masih berada di luar, mereka sendiri tidak sadar, dia pergi kemana-mana, kemudian ketemu dengan keluarganya, saudaranya, orang yang dicintainya dan secara tidak langsung menulari. Ini yang berbahaya,” pungkas Doni.

Pemerintah juga telah memberi imbauan untuk masyarakat agar tetap berada di rumah, namun hal itu pun menjadi tidak efektif ketika salah satu anggota keluarga tidak patuh menjaga protokol kesehatan dan tidak hati-hati. Dengan kata lain, virus COVID-19 akan terus mengancam apabila tidak menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak.
(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2725 seconds (0.1#10.140)