Tiga Daerah di Sumsel Rawan Konflik Pilkada

Minggu, 27 September 2020 - 14:12 WIB
loading...
Tiga Daerah di Sumsel Rawan Konflik Pilkada
Gubernur Sumsel Herman Deru melantik 3 pjs Bupati di wilayah Sumsel. Foto/iNewsTV/Bambang Irawan
A A A
PALEMBANG - Gubernur Sumatera Selatan ( Sumsel ) Herman Deru mewanti-wanti kepada setiap penjabat sementara (pjs) bupati di lima daerah untuk menjaga kondusivitas wilayah pilkada Sumsel sebagai wilayah zero conflict.

Dalam pilkada serentak 2020 di tujuh kabupaten di Sumsel, Polda Sumsel mengantisipasi tiga wilayah rawan. Yakni, OKUS Selatan, OKU dan Muratawa.

Menjelang pilkada serentak, Gubernur Herman Deru melantik lima pejabat aparatur sipil negara (ASN) untuk menempati posisi pjs bupati di lima kabupaten yang menggelar pilkada. Mereka adalah Supriyono (mantan Wakil Bupati Banyuasin) yang akan menjabat sebagai pjs Bupati Musi Rawas Utara, Ahmad Rizali (Kepala Biro Otonomi Daerah Setda Provinsi Sumsel) sebagai pjs Bupati Musi Rawas, Aufa Syahrizal (Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel) sebagai pjs Bupati Ogan Ilir, Nora Elisya (Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumsel) sebagai pjs Bupati OKU Selatan, dan Muhammad Zaki Aslam (Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi Sumsel) sebagai pjs Bupati Ogan Komering Ulu.

Sedangkan untuk dua wilayah lain yakni, PALI dan OKU Timur diduduki wakil bupati karena tidak ikut pilkada.

Gubernur Sumsel Herman Deru meminta para pjs bupati untuk mengantisipasi konflik. Dua wilayah yakni OKU Selatan dan Ogan Komering Ulu dianggap rawan karena akan menghadapi kotak kosong. Sedangkan Muratara memiliki catatan sebagai wilayah rawan konflik.

"Kepala daerah yang cuti harus menanggalkan semua fasilitas negara," kaya Herman Deru.

Sementara itu pjs Bupati OKU M Zaki Aslam mengatakan, dirinya mendapat amanah menjabat hingga 5 Desember 2020 mendatang.
(nth)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2143 seconds (0.1#10.140)