Tolak Otsus Jilid II dan Tuntut Referandum, Ribuan Warga Papua Turun ke Jalan

Jum'at, 25 September 2020 - 22:46 WIB
loading...
A A A
Mengutuk dan bubarkan rapat dengar pendapat (RDP) yang dibentuk oleh gubernur dan Majelis Rakyat Papua (MRP) untuk meloloskan Otsus plus.Tarik militer dan hentikan penyisiran di Kabupaten Intan Jaya, Nduga, Yahukimo, Oksibil dan Timika serta seluruh Tanah Papua. Mengutuk dengan tegas penembakan terhadap Pdt.

Yeremia Zanambani pada 19 September 2020 di Kabupaten Intan Jaya dan Pdt Gemin Nirigi pada 19 Desember 2018 di Kabupaten Nduga. Menolak Pilkada di Nabire dan mengimbau kepada seluruh rakyat untuk golput.

Dalam tuntutan itu, koordinator aksi Jefry Wenda Bila mengatakan jika petisi ini tidak ditanggapi, maka mereka akan kembali melakukan aksi berupa mogok sipil Nasional secara damai di seluruh Tanah Papua.

Menurut Jeffry Wenda, dalam aksi yang diikuti ribuan rakyat Papua itu, berlangsung damai dan aman, hingga akhir Demonstrasi massa membubarkan diri dengan tertib, termasuk beberapa warga Papua yang sempat ditahan di Polres Nabire telah dilepaskan oleh pihak Kepolisian.

Kapolres Nabire AKBP Sonny kepada wartawan mengatakan adanya aksi demo ribuan massa tersebut. Untuk massa diamankan di Mapolres Nabire dilakukan pegeledahan dan pendataan secara bertahap terhadap massa aksi.

“Seluruh massa yang diamankan dikumpulkan di lapangan Polres Nabire dan dilakukan upaya mediasi yang melibatkan para kepala suku dan Pemda Nabire,” ucap AKBP Sonny.

Usai dilakukan mediasi, Kapolres mengijinkan massa menyampaikan aspirasi di lapangan Polres Nabire sesuai dengan permintaan massa aksi. “Pokok dari angenda tersebut menolak Otsus Jilid II namun aksi tersebut telah ditunggangi oleh aktifis,” kata Kapolres.
(zil)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1821 seconds (0.1#10.140)